22 memecahkan masalah dan
membuat keputusan. 3. Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3.10 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam
basa danatau pH larutan.
4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.10 Mengajukan idegagasan tentang penggunaan
indikator yang tepat untuk menentukan keasaman
asambasa atau titrasi asambasa.
Materi mengenai asam basa secara garis besar dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:
a. Teori Asam Basa
1 Teori Asam Basa Arrhenius Svante August Arrhenius
23 Teori asam basa Arrhenius didasarkan pada pembentukan ion dan
pada larutan berair aqueous solution. Asam adalah spesies yang menghasilkan ion H
+
atau H
3
O
+
dalam larutan berair, sedangkan basa adalah spesies yang menghasilkan ion OH
-
dalam larutan berair.
2 Teori Asam Basa Brønsted-Lowry Bronsted dan Lowry
Teori asam basa Brønsted-Lowry didasarkan pada transfer proton. Asam adalah spesies pemberi donor proton dan basa adalah spesies
penerima akseptor proton. Reaksi asam basa akan menyebabkan reaksi perpindahan proton dari asam ke basa dan membentuk asam
dan basa konjugasi. Asam kuat merupakan basa konjugasi lemah
sedangkan basa kuat merupakan asam konjugasi lemah. Asam konjugasi memiliki atom H lebih banyak daripada basa konjugasinya
sedangkan basa konjugasi memiliki muatan negatif lebih banyak daripada asam konjugasinya.
Menurut teori Brønsted-Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat
ini akan berperan sebagai asam dan lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan
berperan sebagai basa.
3 Teori Asam Basa Lewis Lewis
Teori asam basa yang dikemukakan oleh Bronsted-Lowry lebih umum daripada Arrhenius karena telah meniadakan pembatasan teori
yang hanya berlaku untuk larutan dalam air. Tetapi masih ada beberapa reaksi yang tidak sesuai dengan konsep Bronsted-Lowry.
Konsep dari Bronsted dan Lowry hanya melibatkan pertukaran proton saja. Reaksi antara ion hidrogen dan ion hidroksida yang
digambarkan dalam struktur Lewis berikut ini:
24 Ion hidroksida memberikan sepasang elektron kepada hidrogen
yang dipakai bersama membentuk ikatan kovalen koordinasi dan menghasilkan molekul H
2
O. Karena ion OH
-
memberikan sepasang elektron, maka oleh Lewis disebut basa, sedangkan ion hidrogen yang
menerima sepasang elektron disebut asam lewis. Jadi menurut Lewis, yang dimaksud dengan asam adalah suatu senyawa yang mampu
menerima pasangan elektron atau akseptor elektron, sedangkan basa adalah suatu senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron
kepada senyawa lain atau donor elektron
b. Kekuatan Asam Basa