41 Quiz PLQ. Hipotesis nol tersebut diuji dengan uji-t dengan rumus
sebagai berikut: Purwanto, 2011: 196-198 t
=
Harga t dikonsultasikan dengan t
tabel
pada taraf signifikansi 5. Jika harga t
hitung
t
tabel
atau harga p
hitung
˂ 0,05, maka H ditolak, berarti ada
perbedaan yang signifikan.
b. Uji Mancova
Multivariate Analysis of Covariance adalah analisis kovarian di mana setidaknya ada dua variabel dependen yang diukur secara simultan
untuk menguji apakah terdapat perbedaan perlakuan terhadap sekelompok variabel dependen setelah disesuaikan dengan pengaruh
variabel konkomitan kendali Raykov Marcoulides, 2008: 192. Analisis multi kovarian digunakan untuk membandingkan dua data
atau lebih yang semuanya bersifat interval dari dua kelompok atau lebih, disertai pengendalian satu atau lebih data yang juga semuanya bersifat
interval. Analisis Kovariansi sangat membantu dalam menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat. Pada variabel dependen, terdapat satu atau
lebih kuantitatif variabel yang dikenal kovariat atau konkomitan variabel. Secara umum, kovariat merupakan variabel yang secara teoritik
berkorelasi dengan variabel terikat atau beberapa variabel yang menunjukkan korelasi pada beberapa jenis subjek yang sama. Tujuan
utama kovariat dilibatkan dalam penelitian adalah untuk memperoleh presisi dengan menghilangkan variansi kesalahan. Selain itu,
pengikutsertaan kovariat juga bertujuan untuk menurunkan efek dari beberapa faktor yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti.
Pada penelitian ini uji mancova digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian PLQ terhadap motivasi dan prestasi belajar kimia
kelas XI SMA N 1 Kalasan semester 2 tahun ajaran 20152016 jika data
42 pengetahuan awal dikendalikan. Data yang digunakan adalah data
pengetahuan awal kelas control dan eksperimen, data prestasi belajar kelas control dan eksperimen, dan data motivasi belajar kelas control dan
eksperimen. Hipotesis nolnya H
adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada motivasi dan prestasi belajar kimia antara siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa penerapan Pre-Lecture Quiz PLQ,
jika pengetahuan awal kimia dikendalikan secara statistik. Hipotesis nol diuji dengan menggunakan analisis anakova dengan rumus sebagai
berikut: Yusuf Wibisono: 2005 F
₀ = Keterangan: F
₀ = F hitung observasi
RK
A
= rerata kuadrat antarkelompok RK
D
= rerata kuadrat dalam kelompok Harga F
₀ dibandingkan dengan harga F
tabel
pada taraf signifikansi 5. Apabila harga F
₀ ≥ F
tabel
maka ada perbedaan rerata kelas kontrol dan kelas eksperimen atau jika p≤0,05 maka H₀ ditolak, berarti ada
perbedaan yang signifikan.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini diperoleh data berupa data pengetahuan awal siswa yaitu nilai ulangan harian untuk materi ikatan kimia, data motivasi awal
sebelum pembelajaran, data motivasi akhir setelah proses pembelajaran, serta data prestasi belajar kimia siswa untuk materi asam basa. Data Pre-
Lecture Quiz PLQ 1 dan Pre-Lecture Quiz PLQ 2 merupakan nilai Pre- Lecture Quiz PLQ siswa kelas eksperimen untuk pertemuan kedua dan
ketiga. Data tersebut dikumpulkan untuk melihat secara kasar perbedaan hasil belajar siswa selama menjalani pre-quiz pertama dan pre-quiz kedua. Jika
terdapat peningkatan nilai Pre-Lecture Quiz PLQ 1 ke Pre-Lecture Quiz PLQ 2, maka secara kasar dapat dikatakan adanya peningkatan motivasi
belajar siswa dari minggu kedua ke minggu ketiga. Ringkasan data pengetahuan awal, data motivasi belajar siswa, baik awal maupun akhir, dan
prestasi belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9 sampai dengan Lampiran 12.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences SPSS. Sebelum
dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi parametris meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Statistika parametris bekerja
berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Sedangkan pengujian homogenitas adalah pengujian
mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dan uji normalitas dilakukan terhadap semua data. Apabila semua
data yang digunakan sudah teruji normal dan homogen, selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis dengan Uji-t sama subjek, Uji-t beda subjek, dan Uji
Mancova.