78
3.10 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa danatau
pH larutan. C.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius. 2. Menuliskan reaksi
ionisasi asam basa menurut Arrhenius.
3. Menjelaskan teori asam basa menurut Bronsted-Lowry. 4.
Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya.
5. Menjelaskan teori asam basa menurut Lewis. 6.
Menentukan zat asam dan basa menurut teori Lewis.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik diharapkan mampu memahami dan menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius.
2. Peserta didik diharapkan mampu menuliskan reaksi ionisasi asam basa menurut Arrhenius.
3. Peserta didik diharapkan mampu memahami dan menjelaskan teori asam basa menurut Bronsted-Lowry.
4. Peserta didik diharapkan mampu menuliskan p
ersamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa
konjugasinya.
5.
Peserta didik diharapkan mampu memahami dan menjelaskan teori asam basa menurut Lewis.
6.
Peserta didik diharapkan mampu menentukan zat asam dan basa menurut teori Lewis.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Teori Asam Basa 1.
Teori Asam Basa Arrhenius Svante August Arrhenius
Teori asam basa Arrhenius didasarkan pada pembentukan ion dan pada larutan berair aqueous solution.
Asam adalah spesies yang menghasilkan ion H
+
atau H
3
O
+
dalam larutan berair.
79 Rumus : H
X
Z
aq
→ xH
+ aq
+ Z
x- aq
Contoh : CH
2
COOH
aq
→ CH
3
COO
– aq
+ H
+ aq
Basa adalah spesies yang menghasilkan ion OH
-
dalam larutan berair.
Rumus : MOH
xaq
→ M
x+ aq
+ xOH
– aq
Contoh : MgOH
2aq
→ Mg
2+ aq
+ 2OH
– aq
2. Teori Asam Basa Brønsted-Lowry Bronsted dan Lowry
Teori asam basa Brønsted-Lowry didasarkan pada transfer proton. Asam adalah spesies pemberi donor proton.
Basa adalah spesies penerima akseptor proton.
Amfiprotik Amfoter: bisa bersifat asam atau basa Contoh : H
2
O, NH
3
, HCH
3
COO, H
2
PO
4 -
HCl + H
2
O → H
3
O
+
+ Cl- Asam basa
H
2
O + NH
3
→ NH
4 +
+ OH
-
Asam basa
Reaksi asam basa akan menyebabkan reaksi perpindahan proton dari asam ke basa dan membentuk asam dan basa konjugasi.
Asam kuat: basa konjugasi lemah Basa kuat: asam konjugasi lemah
HCl + H
2
O → H
3
O
+
+ Cl
-
Asam 1 basa 1 asam 2 basa 2
Asam konjugasi memiliki atom H lebih banyak daripada basa konjugasinya sedangkan basa konjugasi memiliki muatan negatif
lebih banyak dari pada asam konjugasinya. Semua asam basa Arrhenius adalah asam basa Bronsted-Lowry
H
2
PO
4 -
→ HPO
4 2-
Asam konjugasi basa konjugasi
80 Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCl dan NH3 dapat
dijelaskan sebagai reaksi asam basa, yaitu: HClg + NH3g → NH4Cls
Simbol g dan s menyatakan zat berwujud gas dan padat. Hidrogen khlorida mendonorkan proton pada amonia dan berperan
sebagai asam. Menurut teori BrΦnsted dan Lowry, zat dapat berperan
baik sebagai asam maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan berperan sebagai asam dan lawannya
sebagai basa. Sebaliknya, bila suatu zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan berperan sebagai basa.
Dalam suatu larutan asam dalam air, air berperan sebagai basa. HCl + H
2
O → Cl
–
+ H
3
O
+
Asam 1 + basa 2 → basa konjugat 1 + asam konjugat 2
Basa konjugat dari suatu asam adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton pindah dari asam tersebut.
Asam konjugat dari suatu basa adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton ditambahkan ke basa tersebut.
Dalam reaksi di atas, perbedaan antara HCl dan Cl
–
adalah sebuah proton, dan perubahan antar keduanya adalah reversibel. Hubungan
seperti ini disebut hubungan konjugat, dan pasangan HCl dan Cl
–
juga disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat.
Larutan dalam air ion CO
3 2
–
bersifat basa. Dalam reaksi antara ion CO
3 2
–
dan H
2
O, yang pertama berperan sebagai basa dan yang kedua sebagai asam dan keduanya membentuk pasangan asam basa
konjugat. H
2
O + CO
3 2
–
→ OH
–
+ HCO
3 –
Asam 1+ basa2 →basa konjugat 1 + asam konjugat 2
81 Zat disebut sebagai amfoter bila zat ini dapat berperan sebagai
asam atau basa. Air adalah zat amfoter. Reaksi antara dua molekul air menghasilkan ion hidronium dan ion hidroksida adalah contoh reaksi
zat amfoter. H
2
O + H
2
O → OH
–
+ H
3
O
+
Asam 1 + basa 2 → basa konjugat 1 + asam konjugat 2
3. Teori Asam Basa Lewis Lewis
Teori asam basa yang dikemukakan oleh Bronsted-Lowry lebih umum daripada Arrhenius karena telah meniadakan pembatasan teori
yang hanya berlaku untuk larutan dalam air. Tetapi masih ada beberapa reaksi yang tidak sesuai dengan konsep Bronsted-Lowry.
Konsep dari Bronsted dan Lowry hanya melibatkan pertukaran proton saja. Perhatikan reaksi antara ion hidrogen dan ion hidroksida
yang digambarkan dalam struktur Lewis berikut ini:
Ion hidroksida memberikan sepasang elektron kepada hidrogen yang dipakai bersama membentuk ikatan kovalen koordinasi dan
menghasilkan molekul H
2
O. Karena ion OH
-
memberikan sepasang elektron, maka oleh Lewis disebut basa, sedangkan ion hidrogen yang
menerima sepasang elektron disebut asam lewis. Jadi menurut Lewis, yang dimaksud dengan asam adalah suatu senyawa yang mampu
menerima pasangan elektron atau akseptor elektron, sedangkan basa adalah suatu senyawa yang dapatmemberikan pasangan elektron
kepada senyawa lain atau donor elektron. Contoh lain adalah reaksi antara natrium oksida dengan sulfut trioksida. Natrium oksida
termasuk oksida logam. Bila dilarutkan dalam air, na-trium oksida akan menghasilkan hidroksida sehingga bersifat basa. Reaksi yang
terjadi sebagai berikut.
82 Na
2
Os + H
2
Ol 2 NaOHaq
Sulfur trioksida termasuk dalam oksida non logam. Jika dilarutkan dalam air akan membentuk asam dan reaksi yang terjadi
ialah: SO
3
g + H
2
Ol H
2
SO
4
aq
Jika kedua senyawa tersebut dicampur, maka akan terbentuk suatu garam karena kedua senyawa tersebut berasal dari asam dan basa.
Reaksi yang terjadi seperti di bawah ini. Na
2
Os + SO
3
g Na
2
SO
4
s Pembentukan garam tersebut terjadi tanpa adanya air sehingga
menurut Arrhenius, Na
2
O dan SO
3
bukan basa dan asam karena tidak menghasilkan ion OH
-
dan H
+
, serta pembentukan garamnya tidak dalam larutan air. Reaksi antara Na
2
O dan SO
3
meng-gambarkan keterbatasan teori Bronsterd Lowry, karena untuk membentuk ion sulfat proton tidak
diiukutsertakan. Oleh karenanya, dapat disimpul-kan bahwa teori asam basa yang dapat menjelaskan lebih kompleks dan berlaku untuk setiap
reaksi adalah teori asam basa Lewis. F.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Skenario Pembelajaran
Pertemuan Kedua 2 x 45 menit
Kegiatan Langkah-
langkah 5M Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan Menciptakan
situasi Pendahuluan
Membuka pelajaran
± 5 menit
83
Stimulasi
Salam, mengkondisikan kelas Presensi siswa
Apersepsi prasyarat pengetahuan mengenai teori
asam basa. Apakah yang kalian ketahui
tentang asam dan basa? Guru menginformasikan
kepada siswa tujuan yang hendak dicapai pada kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti Problem
statement identifikasi
masalah Mengamati
Siswa dapat mengamati peta konsep teori asam
basa melalui slide presentasi yang disajikan
oleh guru di depan kelas. Siswa mengamati materi
tentang teori asam basa oleh beberapa ahlidari
berbagai buku literatur dan berbagai sumber belajar
lainnya.
Menanya
Siswa menanyakan pertanyaan yang
berhubungan dengan teori asam basa.
±20meni t
84
Data collection pengumpulan
data Mengumpulkan
informasi
Siswa mengumpulkan informasi mengenai
perbedaan teori asam basa dari beberapa ahli.
Siswa mengumpulkan informasi tentang teori
asam basa dengan kelompok.
Siswa mengkaji lebih lanjut mengenai materi
teori asam basa.
± 20 menit
Data processing
pengolahan data
Verification pembuktian
Mengasosiasi
Siswa diminta mempelajari pengertian asam basa, cara
menuliskan reaksi ionisasi dariArrhenius, menuliskan
reaksi asam basam enurut Bronsted-Lowry dan
menunjukan pasangan asam basa konjugasinya,
dan menentukan zat asam dan basa menurut Lewis.
Pada tahap verifikasi peserta didik
mendiskusikan hasil pengolahan data dan
memverifikasi hasil pengolahan data dengan
± 15 menit
85 teori pada buku sumber.
Generalization menarik
kesimpulan Mengkomunikasi
Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Peserta didik diminta mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas mengenai teori asam dan
basa. Siswa diberi soal
penugasan untuk dikerjakan di rumah serta
diberi arahan untuk mempelajari lebih lanjut
tentang materi penentuan pH asam dan basa.
± 20 menit
Penutup Siswa mengerjakan soal Post-
Lecture Quiz Guru mereview hasil kerja
siswa dan siswa diberikan penjelasan konsep inti dari
setiap materi yang telah didiskusikan tersebut sebagai
penguatan dari guru.
± 10 menit
G. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian : tes tertulis 2. Bentuk Soal : uraian
3. Instrumen Soal dan Pedoman Penilaian
Instrumen soal :
86
LATIHAN SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan asam basa menurut Arrhenius? Tuliskan contohnya
2. Lengkapi persamaan reaksi asam basa berikut ini: a. CH
3
COOHaq b. H
2
CO
3
aq c. HNO
3
aq d. NH
4
OHaq e. CaOH
2
aq 3. Tuliskan pengertian asam basa menurut Bronsted-Lowry
4. Tentukan spesi yang bertindak sebagai asam dan basa dan pasangan asam- basa konjugasinya
a. H
2
Ol + NH
3
aq ↔ NH
4
+aq + OH
-
aq b. H
2
PO
4-
aq + H
2
Ol ↔ H
3
PO
4
aq + OH
-
aq c. HPO
4 2-
aq + H
2
Ol ↔ PO
4 3-
aq + H
3
O
+
aq 5. Apa yang dimaksud dengan asam basa menurut Lewis? Tuliskan
contohnya
87
Pedoman Penilaian JAWABAN LATIHAN SOAL
1. Asam adalah spesies yang menghasilkan ion H
+
atau H
3
O
+
dalam larutan berair.
Contoh : CH
2
COOH
aq
→ CH
3
COO
– aq
+ H
+ aq
Basa adalah spesies yang menghasilkan ion OH
-
dalam larutan berair. Contoh : MgOH
2aq
→ Mg
2+ aq
+ 2OH
– aq
Skor : 5
2. Lengkapi persamaan reaksi asam basa berikut ini: a. CH
3
COOHaq CH
3
COO
-
aq + H
+
aq b. H
2
CO
3
aq 2H
+
aq + CO
3 2-
aq c. HNO
3
aq H
+
aq + NO
3
aq d. NH
4
OHaq NH
4 +
aq +OH
-
e. CaOH
2
aq Ca
2+
aq + 2OH
-
aq
skor : 15
3. Asam adalah spesies pemberi donor proton. Basa adalah spesies penerima akseptor proton.
skor : 5
4. a. H
2
Ol + NH
3
aq ↔ NH
4 +
aq + OH
-
aq asam
basa asam
basa menerima 1 H
+
konj konj
memberi 1 H
+
88 b. H
2
PO
4-
aq + H
2
Ol ↔ H
3
PO
4
aq + OH
-
aq basa
asam asam
basa memberi 1 H
+
konj konj
menerima 1 H
+
c. HPO
4 2-
aq + H
2
Ol ↔ PO
4 3-
aq + H
3
O
+
aq asam
basa basa
asam menerima 1 H
+
konj konj
memberi 1 H
+
menerima 1 H
+
skor : 20
5. Asam : penerimaakseptor pasangan elektron. Basa : pemberidonor pasangan electron.
Contoh: NH
3
+ BF
3
NH
3
BF
3
Basa asam NH
3
memberikan pasangan elektron bebasnya ke BF
3
yang tidak oktet.
Skor : 5
Cara Mengubah Skor ke dalam Nilai � � � = ��
�� �� = � � � × �
89
H. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN