Keaktifan Kajian Tentang Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

15 5. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Melihat tujuan pembelajaran IPA di atas, kita sadar bahwa pembelajaran IPA sangat penting diajarkan pada siswa SD. Melalui pembelajaran IPA siswa akan mengetahui konsep-konsep IPA, menanamkan rasa ingin tahu siswa, mengembangkan keterampilan berpikir siswa, ikut melestarikan lingkungan alam dan sadar bahwa IPA sangat berperan dalam perkembangan teknologi.

B. Kajian Tentang Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

1. Keaktifan

Setiap guru tentunya ingin menciptakan suasana belajar yang aktif. Pembelajaran dikatakan aktif ketika siswa ikut terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa secara aktif berpartisipasi saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, peran guru tidak hanya sekedar mengajarkan materi pelajaran, tapi guru juga bertanggungjawab menciptakan pembelajaran aktif di dalam kelas dan melibatkan siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran yang aktif bisa dilihat dari aktivitas yang dilakukan siswa di dalam kelas. Aktivitas yang dimaksud yaitu berupa kegiatan yang bermanfaat, sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan yang bermakna. Siswa sibuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu terhadap suatu mata pelajaran. Dengan 16 bervariasinya aktivitas dalam pembelajaran, proses pembelajaran pun akan semakin berwarna. Pembelajaran aktif memungkinkan siswa untuk terlibat dan berperan dalam proses pembelajaran. Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari 2013: 83 mengemukakan dalam pembelajaran aktif peserta didik terlibat secara aktif dan banyak berperan dalam proses pembelajaran, sedangkan guru lebih banyak memberikan arahan, bimbingan, serta mengatur sirkulasi proses pembelajaran. Siswa lebih banyak terlibat dan berperan dalam proses pembelajaran aktif. Karena pembelajaran aktif berpusat pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator pada saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan berpikir secara kritis. Siswa bertanya untuk memperoleh jawaban terhadap sesuatu yang ingin diketahuinya. Siswa juga diberi kesempatan untuk menjawab, berpendapat, sehingga kemampuan berpikir siswa juga akan berkembang. Fink Warsono dan Hariyanto, 2012: 18 mengemukakan bahwa pembelajaran aktif terdiri atas dua komponen utama, yakni pengalaman experience dan komponen dialog. Pengalaman yang dimaksud yaitu pengalaman melakukan doing dan pengalaman mengamati observing dan dialog yang dimaksud yaitu dialog dengan diri sendiri dialogue with self dan dialog dengan orang lain dialogue with others. Berdasarkan pendapat di atas, ada dua aspek perlu diperhatikan dalam pembelajaran aktif. Aspek tersebut yaitu pengalaman dan dialog. 17 Pembelajaran aktif bisa dilihat dari kedua aspek di atas. Misalnya pada aspek pengalaman, ketika siswa diarahkan untuk mengamati dan melakukan suatu kegiatan, maka siswa telah melakukan aktivitas mengamati dan melakukan. Aspek dialog, aktivitas yang dilakukan bisa dialog dengan diri sendiri atau berpikir dan dialog dengan orang lain. Dialog dengan orang lain bisa saja berupa diskusi, bertanya, menjawab dan berpendapat. Aktivitas yang dilakukan siswa pada saat berdiskusi, bertanya, menjawab dan berpendapat tentu menjadikan kelas terlihat aktif. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa, keaktifan siswa dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Semakin banyak variasi kegiatan pembelajaran, maka kemungkinan siswa terlibat secara aktif akan semakin besar. Sehingga guru harus mampu menciptakan kegiatan-kegiatan yang terencana dan memancing siswa untuk melakukan kegiatan lainnya yang bermanfaat. Kegiatan yang terencana yang dimaksud ialah kegiatan sudah direncanakan pada saat sebelum proses pembelajaran. Misalnya, guru menyediakan media pembelajaran, kemudian guru menyiapkan langkah- langkah kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa melalui media tersebut. Sehingga, pada saat proses pembelajaran guru akan mengarahkan siswa melakukan kegiatan sesuai yang telah direncanakan. Selain kegiatan yang terencana, guru juga harus mampu memancing siswa untuk melakukan 18 aktivitas lain seperti berdiskusi, bertanya, menjawab, dan berpendapat agar keaktifan siswa di dalam kelas semakin meningkat.

2. Jenis-jenis Keaktifan

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 7 166

Penggunaan Media Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa.

2 9 166

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SD N 1 Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Penggunaan Media Tiga Dimensi Pada Siswa Kelas V SD N 1 Jepang Kudus Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 17

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SD N 1 Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Penggunaan Media Tiga Dimensi Pada Siswa Kelas V SD N 1 Jepang Kudus Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 12

PENGGUNAAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG.

0 2 32

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn KELAS VA SD NEGERI 1 BLUNYAHAN, SEWON, BANTUL.

0 1 156

PENGGUNAAN MEDIA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS 3 SDN SAWIT SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 8 123

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD KRAPYAK WETAN SEWON BANTUL.

4 17 167

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD KRAPYAK WETAN.

0 2 143

FUNGSI PERPUSTAKAAN DALAM MEMBINA MINAT BACA SISWA DI SD NEGERI KRAPYAK WETAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL.

0 0 132