Validitas Instrumen Teknik Analisis Data

54 2 Wawancara Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk menggali hal-hal yang terjadi pada saat tindakan. Hal-hal yang dimaksud yaitu hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan peneliti terkait dengan keaktifan belajar siswa. peneliti akan melakukan wawancara ketika terjadi kesenjangan pada saat tindakan. Sehingga peneliti akan mampu mengungkap penyebab terjadinya kesenjangan tersebut dan akan dijadikan refleksi untuk tindakan selanjutnya.

G. Validitas Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini divalidasi dengan menggunakan teknik expert judgment. Sebelumnya, peneliti membuat rencana pembelajaran, lembar observasi, rubrik pengamatan, kemudian instrumen tersebut ditelaah oleh Bapak Ikhlasul Ardi Nugroho, M.Pd selaku dosen ahli sebagai expert judgment.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif digunakan untuk menentukan dan mengungkapkan sejauh mana peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan mengamati aspek-aspek yang tercantum dalam lembar observasi. Untuk memperoleh data melalui wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa terkait dengan keaktifan belajar siswa. 55 Untuk hasil observasi yang berupa lembar pengamatan dianalisis terhadap aspek keaktifan belajar IPA siswa melalui penggunaan media tiga dimensi. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi langsung pada saat kegiatan proses pembelajaran. Data yang diperoleh akan diolah kembali untuk mendapatkan hasil berupa persentase. Berdasarkan hasil persentase itulah peneliti akan dapat mengetahui peningkatan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung melalui penggunaan media tiga dimensi. Untuk menghitung persentase peningkatan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui penggunaan media tiga dimensi dapat dihitung dengan rumus berikut: NP= RSM x 100 Keterangan: NP= nilai yang dicari atau diharapkan R= skor mentah yang diperoleh siswa SM= skor maksimum ideal 100= bilangan tetap Ngalim Purwanto, 2006: 102. Hasil wawancara akan dianalisis berdasarkan indikator-indikator pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara langsung dengan siswa. pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada siswa untuk mengungkap hal-hal yang ingin diketahui oleh peneliti. hasil wawancara tersebut digunakan untuk menentukan dan mengungkapkan sejauh mana peningkatan keaktifan belajar siswa dan akan dideskripsikan dalam penelitian ini. 56

I. Indikator Keberhasilan

Setiap siklus pada kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini dikatakan berhasil jika setiap siswa kelas VB mengalami perbaikan dan peningkatan keaktifan dalam pembelajaran IPA materi gunung api. Tingkat keberhasilan dalam penelitian ini ditunjukkan dengan meningkatknya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA. Semakin tinggi keaktifan siswa dan persentase keaktifannya meningkat tiap siklus, maka penelitian ini dikatakan berhasil. Persentase keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu 75 dari keseluruhan siswa meningkat keaktifannya dalam pembelajaran IPA materi gunung api melalui media tiga dimensi. 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah Dasar Krapyak Wetan merupakan salah satu sekolah yang terletak di Krapyak Wetan, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Adapun sarana dan prasarananya yaitu: a Kondisi Fisik SD Krapyak Wetan mempunyai 11 ruang kelas untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6. Selain itu juga mempunyai ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang Usaha Kesehatan Sekolah UKS, laboratorium, mushola dan ruang seni. b Kondisi Non Fisik Kondisi non fisik disini adalah sumber daya manusia, baik itu tenaga pendidik maupun siswanya. 1 Kondisi Guru Guru di SD Krapyak Wetan berjumlah 14 orang yang terdiri dari 11 guru kelas, 1 guru olahraga, 1 guru agama islam dan 1 kepala sekolah. 2 Kondisi Siswa Jumlah siswa SD Krapyak Wetan, Sewon, Bantul, Yogyakarta adalah 290 orang yang terdiri dari siswa laki-laki dan siswa perempuan. Siswa SD Krapyak Wetan memiliki karakter yang beraneka ragam sehingga membutuhkan energi dalam proses pembelajaran yang tepat bagi guru. Selin itu, SD Krapyak Wetan juga merupakan sekolah inklusi.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 7 166

Penggunaan Media Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa.

2 9 166

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SD N 1 Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Penggunaan Media Tiga Dimensi Pada Siswa Kelas V SD N 1 Jepang Kudus Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 17

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SD N 1 Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Penggunaan Media Tiga Dimensi Pada Siswa Kelas V SD N 1 Jepang Kudus Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 12

PENGGUNAAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG.

0 2 32

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn KELAS VA SD NEGERI 1 BLUNYAHAN, SEWON, BANTUL.

0 1 156

PENGGUNAAN MEDIA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS 3 SDN SAWIT SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 8 123

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD KRAPYAK WETAN SEWON BANTUL.

4 17 167

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD KRAPYAK WETAN.

0 2 143

FUNGSI PERPUSTAKAAN DALAM MEMBINA MINAT BACA SISWA DI SD NEGERI KRAPYAK WETAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL.

0 0 132