35 Berdasarkan  uraian  di  atas,  dapat  kita  simpulkan  bahwa,  guru  harus
menyesuaikan  media  pembelajaran  yang  akan  digunakan  dengan  kondisi, minat, dan kebutuhan siswa. Sebagaimana kita ketahui bahwa kondisi, minat
dan  kebutuhan  siswa  berbeda  tiap-tiap  individunya.  Oleh  karena  itu,  guru harus  mampu  menyesuaikan  media  dengan  kondisi,  minat  dan  kebutuhan
siswa  agar  media  bisa  bermanfaat  bagi  semua  siswa  yang  mengikuti  proses pembelajaran.
Media  pembelajaran  juga  harus  disesuaikan  dengan  materi  pelajaran dan  kemampuan  guru  dalam  mengoperasikannya.  Media  pembelajaran  yang
digunakan  harus  sesuai  dan  terkait  dengan  materi  pelajaran.  selain  itu,  guru harus
menyesuaikan kemampuannya
dalam mengoprasikan
media pembelajaran,  agar  guru  mampu  mengopersikan  media  pembelajaran  yang
digunakannya.  Sehingga  media  pembelajaran  bisa  berguna  dan  mampu mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
E. Kajian Tentang Media Tiga Dimensi
1. Pengertian Media Tiga Dimensi
Media  tiga  dimensi  ialah  sekelompok  media  tanpa  proyeksi  yang penyajiannya secara visual tiga dimensional Daryanto, 2013: 29. Dikatakan
media tiga dimensi, karena penyajiannya secara tiga dimensi. Baik itu berupa benda  yang  asli,    benda  tiruan  atau  benda  yang  disederhanakan  bentuknya.
Media  tiga  dimensi  dapat  dilihat  dari  sisi  depan,  belakang,  samping  kanan dan  kiri.  Bisa  dikatakan  bahwa,  media  tiga  dimensi  merupakan  media
36 pembelajaran  yang  bisa  dilihat  dari  segala  arah,  tidak  seperti  poster  yang
hanya bisa dilihat dari arah depan. Media tiga dimensi yang berupa benda asli, ketika difungsikan sebagai
media  pembelajaran  dapat  dibawa  langsung  ke  dalam  kelas.  Jika  tidak memungkinkan untuk dibawa ke kelas, maka siswa bisa dikerahkan langsung
ke dunia sesungguhnya dimana benda itu berada. Seperti yang di kemukakan Daryanto 2013: 29 bahwa benda asli ketika akan difungsikan sebagai media
pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan ke dunia sesungguhnya dimana benda asli itu berada.
Jika  tidak  memungkinkan  untuk  menggunakan  benda  asli  sebagai media tiga dimensi, maka bisa menggunakan tiruan dari benda aslinya. Untuk
pembuatan  media  tiga  dimensi  berupa  model  atau  tiruan  dapat  diproduksi dengan  mudah,  sesuai  kreatifitas  guru  merancang  dan  membuatnya.  Karena
media  tiga  dimensi  tergolong  sederhana,  baik  dalam  proses  pembuatan, penggunaan  dan  pemanfaatannya.  Seperti  yang  dikemukakan  Daryanto
2013:29  bahwa  media  tiga  dimensi  yang  dapat  diproduksi  dengan  mudah, adalah  tergolong  sederhana  dalam  penggunaan  dan  pemanfaatanya,  karena
tanpa  harus  memerlukan  keahlian  khusus,  dapat  dibuat  sendiri  oleh  guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar.
Meskipun  dalam  beberapa  kondisi  media  tiga  dimensi  bisa  tergolong mahal biayanya, misalnya media tiga dimensi tiruan manusia berupa patung.
Untuk  kondisi  seperti  ini,  biasanya  media  berupa  patung  sudah  tersedia  di sekolah,  disediakan  oleh  pemerintah.  Jika  di  sekolah  tidak  tersedia,  guru
37 harus berupaya menyediakannya dengan mengeluarkan biaya untuk membeli
patung, atau mencoba mengganti dengan media lain yang relevan. Moedjiono Daryanto, 2013: 29 mengatakan bahwa media sederhana
tiga  dimensi  memiliki  kelebihan-kebelihan:  memberikan  pengalaman  secara langsung,  penyajian  secara  konkrit  menghindari  verbalisme,  dapat
menunjukkan objek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan  struktur  organisasi  secara  jelas,  dapat  menunjukkan  alur
suatu proses secara jelas.
2. Jenis-jenis Media Tiga Dimensi