21 8.
Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, kita ketahui bahwa keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran sangat bermanfaat bagi siswa, baik secara
kelompok atau individu. Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang aktif. Agar siswa dapat berkembang dan memperoleh
manfaat dari aktivitas yang dilakukan di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, semakin banyak variasi aktivitas-
aktivitas belajar siswa di dalam kelas, maka kemampuan sendirikelompok, kerja sama yang harmonis, minat siswa, interaksi sosial dan aspek pribadi
siswa akan semakin berkembang dan terlatih.
C. Hakekat Karakteristik Siswa
Piaget Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 35 mengemukakan bahwa ada empat tahap
perkembangan kognitif:
sensorimotor, preoperational,
concret operational, dan formal operational. Pada usia lahir- 18 bulan anak berada pada
tahap sensorimotor sensorimotor, 18 bulan- 6 tahun pada tahap praoperasional preoperational, 6 -12 tahun berada pada tahap operasional konkrit concret
operational, 12 tahun atau lebih berada pada tahap operasional formal formal operational.
Siswa Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkrit. Pengetahuan akan lebih mudah dipahami oleh siswa melalui penyajian yang
konkrit. Penggunaan media pembelajaran pada saat proses pembelajaran sangat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran pada tahap ini. Masa
operasional konkrit ini disebut juga masa kanak-kanak akhir.
22 Rita Eka Izzati, dkk 2008: 116 mengemukakan bahwa masa kanak-
kanak akhir dibagi menjadi dua fase: a.
Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 67 tahun - 910 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 1, 2 dan 3 Sekolah Dasar.
b. Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar, yang berlangsung antara usia 910
tahun – 1213 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 4, 5 dan 6 Sekolah
Dasar. Berdasarkan uraian di atas, siswa Sekolah Dasar berada pada tahap
operasional konkrit. Proses pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa melalui penyajian yang konkrit. Dengan demikian, penggunaan media
pembelajaran yang berupa media tiga dimensi akan sangat membantu siswa untuk memahami pembelajaran. Media tiga dimensi yang berupa benda
modeltiruan dari benda aslinya tentu saja akan menbantu guru untuk menyajikan pembelajaran secara konkrit. Siswa Sekolah Dasar dapat di
kelompokkan menjadi dua yaitu kelas rendah dan kelas tinggi. Siswa yang duduk di kelas 1, 2 dan 3 adalah kelas rendah dan siswa yang duduk di kelas 4, 5
dan 6 adalah kelas tinggi. Perkembangan siswa Sekolah Dasar bisa dilihat dari perkembangan fisik,
kognitif, bahasa, moral, emosi dan sosial. Selain itu, perkembangan siswa Sekolah Dasar dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan siswa yaitu, lingkungan tempat tinggal, status sosial keluarga siswa, ekonomi keluarga, dan keyakinan dari keluarga siswa.
Sehingga, seorang guru harus mampu memperhatikan perkembangan peserta didiknya agar bisa menyesuaikan cara mengajar dengan karakteristik belajar
siswa yang ada di kelasnya.
23
D. Kajian Tentang Media