43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Dave Ebbutt Zainal Arifin, 2011: 97 menjelaskan, penelitian tindakan kelas
adalah suatu studi percobaan yang sistematis untuk untuk memperbaiki praktik pendidikan dengan melibatkan kelompok partisipan guru melalui
tindakan pembelajaran dan refleksi mereka sebagai akibat dari tindakan tersebut. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru kelas VB SD
Krapyak Wetan, Sewon, Bantul. Kolaborasi sangat penting dilakukan dalam PTK agar memperolah
hasil yang lebih baik. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Kemmis dan McTaggart Zainal Arifin, 2011: 106 bahwa a penelitian tindakan yang
sejati adalah penelitian tindakan kolaboratif, yaitu penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti melalui kerja sama dan kerja bersama, b PTK
kolaboratif dapat dilaksanakan melalui tindakan anggota kelompok perorangan yang diperiksa secara kritis, refleksi demokratis dan dialogis, c
optimalisasi fungsi PTK kolaboratif dapat mencakup gagasan-gagasan dan harapan-harapan semua oranga yang terlibat dalam situasi terkait, dan d
pengaruh langsung hasil PTK kolaboratif kepad guru dan peserta didik serta pada situasi dan kondisi yang ada.
Guru dan peneliti berkolaborasi dalam memantau kegiatan pembelajaran, mulai dari awal perencanaan pembelajaran dan menentukan
44 materi yang akan dipelajari pada saat tindakan. Guru bertindak sebagai
pelaksana proses pembelajaran di kelas, sedangkan peneliti bertindak sebagai observer. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA melalui penggunaan media tiga dimensi.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SD Krapyak Wetan, Sewon, Bantul, tahun pelajaran 20152016 yang berjumlah 25
siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Peneliti memilih SD Krapyak Wetan karena SD tersebut merupakan SD
dimana peneliti melaksanakan Magang yang telah dilakukan dua kali periode, sehingga peneliti cukup mengetahui kondisi siswa-siswi di SD
Krapyak Wetan. Termasuk kondisi siswa kelas VB yang memiliki keaktifan dalam pembelajaran IPA tergolong rendah. Oleh karena itu,
peneliti memutuskan melakukan penelitian di SD N karapyak Wetan pada siswa kelas VB.
2. Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti dalam penelitian adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA materi gunung api pada kelas VB SD Krapyak
Wetan, Sewon, Bantul.
45
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Sekolah yang dipilih untuk penelitian ini adalah kelas VB SD Krapyak Wetan, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Sekolah ini terletak di
Krapyak Wetan, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan oleh peneliti untuk penelitian ini ialah awal Maret 2016 sampai dengan April 2016. Diperkirakan, peneliti
melakukan penelitian di SD Krapyak Wetan, Sewon, Bantul, Yogyakarta selama 2 bulan. Rinciannya, 1 bulan digunakan untuk meneliti dan 1
bulannya lagi akan dipergunakan untuk mengolah data dan pengurusan administrasi penelitian.
D. Desain Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas in menggunakan model tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart Zainal Arifin, 2013: 110 yang
mencakup empat komponen, yaitu tahap perencanaan plan, setelah itu diadakan tindakan act, sementara tindakan berlangsung dilakukan
pengamatan observe, lalu tahap selanjutnya refleksi reflect. Keempat komponen di atas saling terkait satu sama lain. Keterkaitan keempat
komponen tersebut bisa kita lihat dari tahapan-tahapannya yang tersusun secara berurutan mulai dari perencanaan plan, tindakan act, pengamatan
observe dan refleksi reflect. Berikut ini adalah gambaran bagan yang disusun oleh Kemmis dan Mc Taggart:
46
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan dari Kemmis dan McTaggart
.
Berdasarkan gambar di atas, masing-masing siklus terdiri dari empat tindakan, yaitu perencanaan plan, tindakan act, pengamatan observe dan
refleksi reflect. Berikut penjelasan dari masing-masing tindakan tersebut: a.
Perencanaan Plan Tahap perencanaan merupakan proses merencanakan tindakan yang
akan dilakukan oleh peneliti. Tahap perencanaan dimuali dari penemuan masalah, dari menemukan masalah tersebut kemudian dirancang secara
rinci suatu tindakan yang akan dilakukan. Perencanaan dalam penelitian ini disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Reflect
Keterangan: Siklus I:
Plan Perencanaan Tindakan Siklus I Act observe Tindakan dan Observasi I
Reflect Refleksi I Siklus II:
Plan Perencanaan Tindakan Siklus II Act observe Tindakan dan Observasi II
Reflect Refleksi II
Plan Act observe
Act observe Reflect
Plan Revised
47 1.
Menemukan suatu masalah berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan guru kelas VB.
2. Peneliti dan guru menentukan cara meningkatkan keaktifan melalui
penggunaan media tiga dimensi. 3.
Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP disesuaikan dengan langkah-langkah penggunaan media tiga
dimensi yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas VB SD Krapyak Wetan, Sewon, Bantul. Sebelumnya RPP dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan dosen pembimbing. 4.
Peneliti bekerjasama dengan guru menyiapkan media pembelajaran berupa media tiga dimensi benda model yang ditiru dari bentuk
gunung api, sesuai dengan materi pelajaran. 5.
Peneliti dan guru mencoba melakukan percobaan media tiga dimensi sebelum dilakukan penelitian.
6. Peneliti menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi
mengenai aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran IPA dengan menggunakan media tiga dimensi benda model. Lembar observasi
digunakan sebagai pedoman dalam mengamati kegiatan guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
b. Tindakan Act
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari isi rancangan sebelumnya pada tahap perencanaan. Peneliti dan guru
berkolaborasi dalam melaksanakan tindakan. Pelaksanaan tindakan harus
48 benar-benar sesuai dengan RPP, strategi dan skenario pembelajaran yang
telah dirancang pada tahap perencanaan. c.
Pengamatan Observe Tahap observasi yaitu kegiatan pengamatan terhadap proses
pembelajaran. Tahap ini berjalan bersamaan dengan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh
dua orang rekan peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah ditentukan. Peneliti bersama kedua rekan peneliti melakukan
pengamatan dan mencatat segala hal-hal yang tercantum dalam lembar observasi. Kegiatan ini terjadi selama proses pembelajaran berlangsung,
mulai dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan pembelajaran. d.
Refleksi Reflect Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengevaluasi perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh pada saat tindakan. Peneliti mengkaji lebih dalam tentang hasil yang diperoleh pada
saat tindakan berdasarkan data yang telah terkumpul. Pada tahap refleksi ini, peneliti dan guru mendiskusikan tentang kekurangan maupun
ketercapaian pembelajaran dan selanjutnya hasil tindakan tersebut dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Berdasarkan refleksi inilah
bisa dilakukan perbaikan terhadap siklus berikutnya.
E. Metode Pengumpulan Data