52
siswa dalam belajar dan mengungkap kemampuan membaca permulaan huruf Braille siswa di kelas.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru yang berkolaborasi setelah guru selesai melakukan tindakan. Kegiatan refleksi merupakan kegiatan
untuk melihat dampak dari tindakan yang telah diberikan. Hal ini terkait tentang sejauh mana keberhasilan dari rencana tindakan yang telah
ditetapkan. Dalam refleksi ini peneliti akan menentukan keputusan untuk melakukan siklus lanjutan atau tidak. Kegiatan refleksi dalam penelitian ini
meliputi: a.
Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan pembelajaran selama pelaksanaan tindakan I
b. Memperbaiki tindakan berdasarkan kesulitan dan hambatan untuk
melaksanakan tindakan selanjutnya.
D. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian menurut Suharsimi Arikunto 2010: 107 adalah sumber data dalam penelitian, bisa berupa orang, tempat, maupun simbol.
Subjek dalam penelitian ini dipilih karena peneliti menemukan masalah dalam pembelajaran yaitu kemampuan membaca permulaan huruf Braille yang masih
rendah. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas I SLB A YPTN Mataram, tahun ajaran 20152016 yang berjumlah tiga orang siswa dengan
rincian dua siswa berjenis kelamin laki-laki yang berusia 9 tahun hingga 11
53
tahun dan juga satu siswa berjenis kelamin perempuan yang berusia 11 tahun yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Subjek merupakan siswa aktif di kelas I SLB A YPTN Mataram.
2. Berada dalam tahap pembelajaran Bahasa Indonesia dengan tema
lingkunganku. Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan membaca
permulaan huruf Braille dengan metode scramble pada siswa kelas I SLB A YPTN Mataram tahun ajaran 2015-2016. Berdasarkan keadaan tersebut,
melalui metode scramble diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru kelas I dalam pengajaran membaca permulaan huruf Braille dan meningkatkan
keterampilan siswa dalam membaca permulaan huruf Braille.
E. Tempat Penelitian dan Setting Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat dilaksanakannya penelitian sehingga akan didapatkan data dari objek penelitian. Penelitian ini dilakukan di SLB A
YPTN Kota Mataram yang terletak di jalan peternakan, selagalas, Sandubaya, Mataram, NTB. Siswa yang diteliti berada di kelas 1 satu semester genap
tahun pelajaran 20152016. Penetapan tersebut dengan pertimbangan peneliti telah melakukan observasi sebelumnya di sekolah tersebut. Dalam kegiatan
observasi tersebut, peneliti telah mendapat beberapa gambaran siswa yang sesuai dengan permasalahan dalam perencanaan penelitian yang telah dibuat
sehingga peneliti sudah mendapat gambaran tentang kondisi siswa dan juga karakteristik sekolah tersebut. Peneliti memilih SLB A YPTN Mataram dengan
alasan karena siswa tunanetra kelas I di SLB A YPTN Mataram masih
54
memiliki kemampuan membaca permulaan huruf Braille yang rendah. Setting yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran di dalam kelas.
Setting tempat penelitian adalah kelas yang dipilih untuk melakukan tindakan pada subjek yang mengalami kesulitan membaca permulaan. Setting waktu
pelaksanaan dalam penelitian ini adalah saat pembelajaran membaca permulaan huruf Braille berlangsung di kelas.
F. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester dua yang dimulai bulan Maret 2016 sampai bulan April 2016 yang diawali dengan kegiatan observasi sebagai
penjagaan untuk memperoleh informasi dan gambaran terhadap permasalahan di kelas yang akan diteliti sebagai data awal dan dilanjutkan dengan membahas
hasil observasi serta merancang dan menetapkan tindakan kelas. Rancangan proses yang akan dilaksanakan adalah dua siklus. Setiap siklus selama dua
minggu. Adapun pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal yang ada. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel I. Waktu Pelaksanaan Penelitian
No Waktu
Tahap Kegiatan
1 Bulan
Februari 2016
Persiapan Menyusun proposal
dan revisi prososal 2
Bulan Maret
– April 2016
Pengumpulan Data
Menyusun persiapan mengajar dan
pelaksanaan tindakan 3
Bulan Agustus
– Oktober
2016 Analisis Data
Klasifikasi, analisis, dan pembahasan
4 Bulan IV
November 2016
Penyelesaian dan publikasi
Penyusuan laporan dan artikel jurnal
55
G. Prosedur Penelitian
Model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis Taggart menggunakan empat komponen PTK yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Prosedur penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan: a.
Peneliti melakukan diskusi dengan guru kolabolator. b.
Mempelajari Kompetensi Dasar yang berkaitan dengan kemampuan membaca.
c. Menentukan indakator pencapaian belajar
.
d. Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat yang ditemui guru dalam
membaca. e.
Merumuskan alternatif tindakan melalui pembelajaran dengan tema ”Lingkunganku”.
f. Mempersiapkan kegiatan siswa sesuai bahan ajar dengan membuat media
pembelajaran. g.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. h.
Menyusun instrumen penelitian berupa format observasi dan format penilaian.
2. Pelaksanakan Tindakan: Pada tahapan pelaksanaan tindakan mencakup prosedur dan tindakan
yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan. Tindakan yang dilakukan dengan melakukan pembelajaran sesuai sekenario yang telah
56
dibuat dengan menerapkan metode scramble. Rencana pelaksanaan tindakan dielaskan sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal:
Bercerita dan tanya jawab tentang benda-benda sekitar yang sering dijumpai siswa
b. Kegiatan Inti:
1 Setiap siswa menyimak bacaan yang berjudul ”Benda-benda di
sekitar kita”. 2
Masing-masing siswa dibagikan kotak berisi huruf-huruf, dan siswa mencermatinya.
3 Siswa diberi penjelasan beserta contoh cara bermain scramble.
4 Guru mengacak jawaban yang terdapat dalam kotak scramble
5 Siswa diberi pertanyaan secara lisan, yang jawabannya merupakan
kata-kata sederhana dan dengan bimbingan guru, siswa menyusun huruf-huruf menjadi jawaban pertanyaan.
6 Siswa diberikan durasi waktu untuk mengerjakan soal. Setelah
durasi habis siswa diminta membaca jawabannya. Siswa yang berhasil mengerjakan sesuai durasi diberi reward.