Jenis Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

51 2 Guru memimpin siswa untuk berdoa sebelum memulai proses pembelajaran b. Kegiatan Inti 1 Setiap siswa menyimak bacaan yang diberikan pada buku siswa. 2 Masing-masing siswa dibagikan kotak berisi huruf-huruf, dan siswa mencermatinya. 3 Siswa diberi penjelasan beserta contoh cara bermain scramble. 4 Guru mengacak jawaban yang terdapat dalam kotak scramble 5 Siswa diberi pertanyaan secara lisan, yang jawabannya merupakan kata-kata sederhana dan dengan bimbingan guru, siswa menyusun huruf-huruf menjadi jawaban pertanyaan. 6 Siswa diberikan durasi waktu untuk mengerjakan soal. Setelah durasi habis siswa diminta membaca jawabannya. Siswa yang berhasil mengerjakan sesuai durasi diberi reward. c. Kegiatan Akhir: 1 Menyimpulkan pembelajaran 2 Pemberian pesan moral: menjaga benda-benda yang ada disekitar kita. 3. Observasi Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi untuk mengungkap aspek kegiatan pembelajaran yang berupa aktivitas 52 siswa dalam belajar dan mengungkap kemampuan membaca permulaan huruf Braille siswa di kelas. 4. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru yang berkolaborasi setelah guru selesai melakukan tindakan. Kegiatan refleksi merupakan kegiatan untuk melihat dampak dari tindakan yang telah diberikan. Hal ini terkait tentang sejauh mana keberhasilan dari rencana tindakan yang telah ditetapkan. Dalam refleksi ini peneliti akan menentukan keputusan untuk melakukan siklus lanjutan atau tidak. Kegiatan refleksi dalam penelitian ini meliputi: a. Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan pembelajaran selama pelaksanaan tindakan I b. Memperbaiki tindakan berdasarkan kesulitan dan hambatan untuk melaksanakan tindakan selanjutnya.

D. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian menurut Suharsimi Arikunto 2010: 107 adalah sumber data dalam penelitian, bisa berupa orang, tempat, maupun simbol. Subjek dalam penelitian ini dipilih karena peneliti menemukan masalah dalam pembelajaran yaitu kemampuan membaca permulaan huruf Braille yang masih rendah. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas I SLB A YPTN Mataram, tahun ajaran 20152016 yang berjumlah tiga orang siswa dengan rincian dua siswa berjenis kelamin laki-laki yang berusia 9 tahun hingga 11

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 14

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA HURUF TIMBUL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN HURUF AWAS PADA ANAK LOW VISION KELAS I SDLB DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG.

0 1 41

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU HURUF PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas I di SD Negeri 02 Kedung Jeruk Mojogedang Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 1 14

PENINGKATAN PENGENALAN HURUF BRAILLE MELALUI TEKNIK MANGOLD PADA SISWA TUNANETRA TOTALLY BLIND KELAS 9 SMPLB di SLBN A KOTA BANDUNG.

7 24 26

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PEMANFAATAN TULISAN SINGKAT BRAILLE BAGI SISWA TUNANETRA.

0 0 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA LECTORA INSPIREĀ® PADA SISWA AUTIS KELAS V DI SLB TEGAR HARAPAN SLEMAN.

3 26 142

i EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN TULISAN AWAS PADA ANAK TUNANETRA LOW VISION KELAS I SDLB DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 16 267

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

Pembelajaran Membaca dan menulis Braille Permulaan Pada anak tunanetra

0 2 11

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Peserta Didik Tuna Grahita Kelas IV Melalui Peraga Kartu Huruf di SLB Tunas Harapan II Peterongan Jombang

0 1 16