73
B. Deskripsi Subjek Penelitian
a. Subjek 1 1 Identitas subjek
Nama : NS Usia : 11 tahun
Jenis : Perempuan 2 Karakteristik
Subjek NS adalah anak tunanetra dengan jenis kecacatan low vision, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan siswa memiliki
sedikit sisa pengelihatan. Ketunanetraan yang dialami subjek disebabkan oleh faktor pra-natal, yaitu gangguan sewaktu ibu hamil oleh karena sang
ibu tidak pernah memeriksakan kandungannya sewaktu hamil. Subjek memiliki intelegensi normal dan tidak memiliki kelainan lain selain
tunanetra. Pemahaman terhadap materi baik, subjek mudah dalam memahami
materi yang diberikan oleh guru kelas. NS merupakan anak yang kritis, sering bertanya kepada guru dan teman-temannya apabila ia tidak
mengerti tentang apa yang diajarkan. Subjek NS memiliki kemampuan membaca Braille yang tergolong bagus, subjek mampu membaca dengan
cepat. Namun subjek masih memiliki kelemahan dalam membedakan huruf yang bentuknya sama namun terbalik dalam huruf Braille, seperti
huruf e dan i. NS adalah anak yang lincah, juga merupakan anak yang rajin. Subjek NS terlihat perhatian pada guru dan sudah mampu membaca
74
kata dengan benar. b. Subjek 2
1 Identitas subjek Nama : AA
Usia : 9 tahun Jenis : Laki-laki
2 Karakteristik Subjek AA merupakan siswa dengan kecacatan tunanetra total,
siswa tidak memiliki sisa penglihatan. Penyebab ketunanetraan yang dialami subjek adalah faktor post natal, yaitu sewaktu dia berusia 2
tahun. Kualitas penglihatan subjek berangsur menurun setelah mengalami benturan pada kepala bagian belakang dengan sebuah bola
sepak. Subjek memiliki tingkat pemahaman materi yang baik, namun kurang rajin, terlihat kurang aktif di kelas. Subjek malas dalam
mengerjakan tugas. Subjek mudah dalam memahami materi yang diberikan oleh guru kelas, namun masih sering kalah cepat dengan NS.
Subjek AA sering tidak memperhatikan penjelasan guru di dalam kelas, saat diberikan materi subjek sering sibuk sendiri mengerjakan hal
lainnya. Subjek AA sebenarnya pandai tetapi malas belajar dan kurang
fokus dalam belajar membaca. Hal tersebut dapat dilihat ketika guru menginstruksikan siswa untuk membaca, subjek AA tidak mengerjakan
perintah guru tersebut. Setelah perintah membaca diulang-ulang dan