Langkah-Langkah Metode Scramble Kajian Tentang Membaca Permulaan 1.
33
b. Huruf Kapital Tanda huruf besar adalah diawalinya setiap alfabet dengan
Contoh:
c. Tanda Angka Angka dalam huruf Braille diambilkan dari 10 abjad pertama
Braille yaitu dari a sampai j yang terlebih dahulu diberi tanda angka, yaitu titik 3-4-5-6
Contoh:
= 1 = 2
=23 = 201 d. Tanda-tanda Baca
, . ; :
?
Jadi huruf Braille berbeda dengan huruf biasa yang ditonjolkan. Huruf ini menggunakan kombinasi dari enam buah tempat titik timbul
dengan nomorisasi yang telah ditentukan. Masing-masing huruf atau simbol
= A = C
= B
34
memiliki kombinasi titik yang berbeda dengan yang lain. Seperti yang terlihat pada contoh di atas, huruf
’b’ memiliki kombinasi titik nomor 1-2, sedangkan huruf ’c’ walaupun sama-sama memiliki 2 buah titik namun
kombinasi titiknya adalah nomor 1-4. Penggunaan huruf Braille bagi seorang tunantera tidak saja untuk
membaca tetapi juga dapat menuliskan apa yang dipikir serta kemudian membacanya kembali. Ketika menggunakan huruf Braille ada beberapa hal
yang harus dicatat Munawir Yusuf, 1996: 100. a.
Terdapat perbedaan pengggunaan huruf untuk orang tunanetra dan orang awas.
b. Huruf Braille memerlukan waktu yang lebih dalam menuliskannya dan
memerlukan tempat lebih banyak. c.
Tidak dapat diperkecil dan memerlukan tehnik khusus untuk membaca huruf Braille.
Menurut Munawir Yusuf 1996: 103 huruf-huruf Braille disusun berdasarkan pola enam titik timbul dengan posisi tiga vertikal dan titik
horisontal seperti pola kartu domino. Titik-titik tersebut diberi nomor tetap 1, 2, 3, 4, 5, 6 pada posisi sebagai berikut:
a. Susunan titik huruf Braille cara baca Untuk keperluan mambaca, titik
timbul positif yang dibaca. Cara membaca seperti pada umumnya yaitu dari kiri ke kanan. Titik satu pada penulisan Braille terdapat pada titik
sebelah kiri atas. Posisi titik-titik Braille adalah posisi huruf Braille yang terdiri dari satu atau kombinasi beberapa titik tersebut. Dengan bantuan