Deskripsi Kegiatan Pra Tindakan
80
permulaan siswa dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 8. Nilai Pra Tindakan Kemampuan Membaca Permulaan Huruf Braille Siswa Kelas I
No Subjek
Nilai pra tindakan
KKM Kriteria
1 NS
75,55 70
Sudah Memenuhi KKM 2
AA 64,44
70 Belum Memenuhi KKM
3 MA
57,77 70
Belum Memenuhi KKM
Tabel diatas menunjukkan hasil pra tindakan dari ketiga siswa. Dari
hasil tes pra tindakan hanya satu orang saja yang sudah menguasai kemampuan membaca permulaan, sedangkan dua orang lainnya belum
memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan, sehingga hanya 33 siswa dikelas yang telah mencapai kriteria ketuntasan
minimal KKM. Dari hasil tersebut, maka seluruh subjek perlu mendapatkan metode khusus dalam pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan membaca permulaan huruf braille. Tabel 8 menunjukan nilai yang diperoleh subjek NS sebesar 75,55,
nilai ini telah melebihi KKM yang ditentukan, sehimgga dapat dikatakan sudah mempunyai kemampuan membaca permulaan huruf Braille yang
baik. Sedangkan subjek AA dan MA berturut-turut mendapatkan skor sebesar 64,44 dan 57,77. Skor yang didapatkan oleh subjek AA dan MA
belum memenuhi target yang telah ditentukan, sehingga dapat dikatakan belum mempunyai kemampuan membaca permulaan huruf Braille yang
baik.
81
Agar dapat melihat perbedaan hasil dari nilai masing-masing siswa dalam tes kemampuan membaca permulaan pada pree-test yang dilakukan
oleh siswa kelas I SLB A YPTN Mataram, dapat digambarkan dalam diagram batang sebagai berikut.
20 40
60 80
NS AA
MA Nama SIswa
Gambar 3. Grafik Tes Kemampuan Membaca Permulaan Pra Tindakan
Berdasarkan hasil observasi dan tes kemampuan membaca permulaan huruf braille diketahui bahwa permasalahan pembelajaran Bahasa Indonesia
di kelas I SLB A YPTN adalah permasalahan kemampuan membaca permulaan. Siswa yang mencapai KKM dalam pratindakan tes kemampuan
membaca permulaan hanya 1 siswa 33 yaitu siswa dengan inisial NS, sehingga perlu adanya peningkatan kemampuan membaca permulaan agar
dapat mencapai target, yaitu 3 siswa tersebut dapat mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, KKM yang telah ditentukan sekolah adalah
70. Selain itu semua subjek juga terlihat kurang aktif dalam mengikuti
kegiatan penbelajaran di kelas sehingga perlu diterapkan pembelajaran yang menarik perhatian siswa agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan.
82
Oleh karena itu diperlukan metode yang tepat agar dapat mengembangkan kemampuan membaca permulaan siswa.
Metode yang tepat dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa dapat berperan secara aktif.
Metode yang diterapkan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan dalam penelitian ini ialah metode Scramble kata. Dengan teknik
ini, diharapkan dapat mengatasi permasalahan kemampuan membaca permulaan. Sehingga batas nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah
dapat dicapai oleh siswa.