Klasifikasi Metode Scramble Kelebihan Metode Scramble

31 kanan dan dapat melambangkan abjad, tanda baca, angka, tanda musik, simbol matematika dan lainnya. Ukuran huruf Braille yang umum digunakan adalah dengan tinggi sepanjang 0.5 mm, serta spasi horizontal dan vertikal antar titik dalam sel sebesar 2.5 mm. Juang Sunanto, 2005: 25- 26. Menurut Munawir Yusuf 1996: 99 Huruf Braille adalah serangkaian titik timbul yang dapat dibaca dengan perabahan jari oleh tunanetra. Braille bukanlah bahasa tetapi kode yang memungkinkan bahasa seperti bahasa Indonesia, Inggris, Jerman, dan lain-lain dapat dibaca dan ditulis. Pengembangan metode membaca dan menulis dengan perabaan dimulai pada akhir abad ke-17. Telah banyak metode perabaan dicobakan tetapi tidak banyak yang bertahan dan mencapai keberhasilan yang optimal. Pada abad ke-18 ditemukannya tulisan timbul oleh Louis Braille memberikan perubahan monumental bagi kehidupan para tunanetra dan kemajuan di bidang literatur bacaan, komunikasi, dan pendidikan Juang Sunanto, 2005: 28.

2. Penulisan Huruf Braille

Pada tahun 1974, Buku Pedoman Menulis Braille Menurut Ejaan Baru Yang Disempurnakan telah berhasil disusun dan diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pembinaan Sekolah Luar Biasa di Jakarta. 32 Menurut Mendiknas RI 2000: 2, Braille terdiri dari sel yang mempunyai 6 titik timbul yang diberi nomor seperti berikut. a. Abjad: 1 2 3 4 5 6 = a = b = c = d = e = f = g = h = i = j = k = l = m = n = o = p = r = s = t = u = w = x = z = y = q = v 33 b. Huruf Kapital Tanda huruf besar adalah diawalinya setiap alfabet dengan Contoh: c. Tanda Angka Angka dalam huruf Braille diambilkan dari 10 abjad pertama Braille yaitu dari a sampai j yang terlebih dahulu diberi tanda angka, yaitu titik 3-4-5-6 Contoh: = 1 = 2 =23 = 201 d. Tanda-tanda Baca , . ; : ? Jadi huruf Braille berbeda dengan huruf biasa yang ditonjolkan. Huruf ini menggunakan kombinasi dari enam buah tempat titik timbul dengan nomorisasi yang telah ditentukan. Masing-masing huruf atau simbol = A = C = B

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 14

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA HURUF TIMBUL TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN HURUF AWAS PADA ANAK LOW VISION KELAS I SDLB DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG.

0 1 41

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU HURUF PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas I di SD Negeri 02 Kedung Jeruk Mojogedang Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 1 14

PENINGKATAN PENGENALAN HURUF BRAILLE MELALUI TEKNIK MANGOLD PADA SISWA TUNANETRA TOTALLY BLIND KELAS 9 SMPLB di SLBN A KOTA BANDUNG.

7 24 26

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PEMANFAATAN TULISAN SINGKAT BRAILLE BAGI SISWA TUNANETRA.

0 0 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA LECTORA INSPIREĀ® PADA SISWA AUTIS KELAS V DI SLB TEGAR HARAPAN SLEMAN.

3 26 142

i EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN TULISAN AWAS PADA ANAK TUNANETRA LOW VISION KELAS I SDLB DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 16 267

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

Pembelajaran Membaca dan menulis Braille Permulaan Pada anak tunanetra

0 2 11

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Peserta Didik Tuna Grahita Kelas IV Melalui Peraga Kartu Huruf di SLB Tunas Harapan II Peterongan Jombang

0 1 16