46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam kehidupan sehari-hari biasanya diperlukan penelitian terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk menemukan solusi atas masalah-masalah
yang terjadi di sekitar kita. Dalam penelitian, biasanya dilakukan suatu pendekatan penelitian. Secara singkat, pendekatan bisa diartikan sebagai suatu
cara, teknik, atau metode yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Menurut Suharsimi Arikuntoro 2010: 27 pendekatan kuantitatif menggunakan data berupa angka dan dilengkapi dengan grafik, bagan, tabel,
gambar, dan data berupa informasi kualitatif. Pendapat yang serupa dikemukakan oleh Sugiyono 2003: 14 Penelitian kuantitatif adalah penelitian
dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
Sehingga dapat ditegaskan bahwa pendekatan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan
gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Berdasarkan teori tersebut diatas, maka penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel populasi
47
penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan dengan kalimat sendiri.
Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan huruf
Braille siswa dengan menerapkan metode scramble, maka dengan demikian data yang akan dikumpulkan dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu
mengenai uraian-uraian kegiatan pembelajaran siswa dan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian tindak kelas.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research CAR. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelasnya dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas
Daryanto, 2014: 4. Dalam hal ini, kelas bukan dipahami sebagai ruangan tempat guru mengajar namun kelas merupakan sekelompok siswa yang dalam
waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama pula.
Penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan
kemampuan dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaborasi. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto yakni penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
48
bersama Suharsimi Arikunto, 2014: 3. Penelitian ini sengaja dilakukan untuk memecahkan masalah di kelas yang menjadi tempat penelitian yaitu
kemampuan membaca permulaan Braille yang masih rendah. Penelitian ini bercorak kolaboratif yaitu kerjasama antara pihak guru
kelas dan peneliti. Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi ini dipilih karena peneliti ingin berkerja sama dan berkolaborasi dengan guru kelas dalam upaya
meningkatkan kemampuan membaca permulaan huruf Braille. Suharsimi Arikunto 2014: 17 mengungkapkan bahwa penelitian kolaborasi sangat
disarankan kepada guru yang belum pernah atau masih jarang melakukan penelitian. Peneliti bertindak sebagai pengamat dan perencana, sedangkan guru
kelas bertindak sebagai pelaksana. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas tidak menyita waktu banyak karena dilakukan tanpa meninggalkan kegiatan
mengajar.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan oleh Kemmis dan McTagart. Desain ini menggunakan siklus, di dalam setiap siklus terdapat
empat tahapan atau langkah-langkah. Tahapan tersebut meliputi perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi
reflecting. Kegiatan dalam tindakan di visualisasikan pada gambar di bawah ini.
49
Gambar 2. Desain Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan McTagart
Suharsini Arikunto, 2010: 131 Sesuai dengan desain penelitian tersebut, maka empat tahap di atas
diuraikan peneliti sebagai berikut: 1.
Perencanaan Tahap perencanaan ini diawali dengan pengumpulan data melalui
observasi dan diskusi dengan guru tentang masalah yang akan menjadi fokus penelitian, menyusun RPP, menentukan kriteria keberhasilan, dan
mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam melaksanakan metode scramble.
Perencanaan tindakan ini peneliti bekerjasama dengan guru kelas untuk merencanakan tindakan kelas yang merupakan penerapan metode
Perencanaan
SIKLUS I Refleksi
Pelaksanaan Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan Pelaksanaan
Refleksi
Kesimpulan SIKLUS II