yang digunakan secara sendiri-sendiri maupun dikombinasikan untuk memfasilitasi terjadinya kegiatan belajar Badru Zaman, 2006:
1. Pengertian sumber belajar menurut AECT ini menguraikan secara rinci jenis-jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam
kegiatan pendidikan meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan lingkungan sekitar.
Dari penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ketersediaan Sumber Belajar adalah suatu keadaan dimana sumber
belajar atau bahan skripsi tersedia dan dapat diperoleh, ditemukan, atau didapati oleh mahasiswa guna menunjang skripsinya. Sumber belajar
merupakan suatu hal yang penting dalam bagi mahasiswa karena sumber belajar akan menjadi rujukan, acuan, dan pedoman dalam
Penyelesaian Tugas Akhir Skripsinya.
b. Fungsi Sumber Belajar
Sumber belajar yang baik adalah sumber belajar yang memberikan informasi, pengetahuan, dan wawasan bagi pembacanya
serta memiliki fungsi yang jelas. Fungsi sumber belajar menurut Badru Zaman 2006 adalah untuk:
1 Meningkatkan produktivitas pendidikan. 2 Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya individual.
3 Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran. 4 Lebih memantapkan pembelajaran.
5 Memungkinkan belajar secara seketika.
6 Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas, terutama dengan adanya media massa.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa sumber belajar memiliki fungsi yang cukup besar pada proses belajar-mengajar.
Begitu juga terhadap Penyelesaian Tugas Akhir Skripsi, dimana mahasiswa membutuhkan referensi guna menunjang skripsinya seperti
dalam kajian teori dan penelitian yang relevan.
c. Indikator Ketersediaan Sumber Belajar
Tata Sutabri 2005:35-36 menyatakan bahwa kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:
1 Akurat accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus
akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat
mengubah atau merusak informasi tesebut.
2 Tepat waktu timelines. Informasi yang datang kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang
tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
3 Relevan relevance. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu
dengan yang lain berbeda.
Menurut Dewi Agustina 2014: 74 indikator atau petunjuk yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengukur sumber belajar yang
baik adalah sebagai berikut: 1 Ekonomis dalam pengertian murah. Ekonomis tidak berarti
harganya selalu harus rendah. Bisa saja dana pengadaan sumber belajar itu cukup tinggi, tetapi pemanfaatannya dalam jangka
panjang terhitung murah.
2 Praktis dan sederhana, artinya tidak memerlukan pelayanan yang menggunakan keterampilan khusus yang rumit serta pengadaan
sampingan yang sulit dan langka. Semakin praktis dan sederhana sumber belajar itu, semakin perlu diprioritaskan untuk dipilih dan
digunakan. 3 Mudah diperoleh dalam arti sumber belajar itu dekat, tidak perlu
diadakan atau dibeli di toko dan pabrik. 4 Bersifat fleksibel, artinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai
tujuan instruksional dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya kemajuan teknologi, nilai, budaya, dan keinginan
berbagai pemakai sumber belajar itu sendiri. 5 Komponen-komponen sesuai dengan tujuan. Suatu sumber belajar
yang mempunyai tujuan dan pesan yang baik merupakan hal penting untuk ada di dalamnya.
Dari penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur Ketersediaan Sumber
Belajar yang baik adalah sebagai berikut: 1 Ekonomis, dalam artian murah dan dapat diperoleh oleh mahasiswa
yaitu sesuai dengan keadaan dan kemampuannya 2 Mudah diperoleh, lokasi atau tempat untuk memperoleh sumber
belajar dapat dijangkau oleh mahasiswa. 3 Relevan, informasi yang ada pada sumber belajar sesuai dengan
yang dibutuhkan.
4 Akurat, informasi dapat dipahami dan tidak mengalami bias makna. 5 Aktual, referensi yang diperoleh adalah referensi yang terbarukan.
5. Kualitas Bimbingan Skripsi