VIF 10 maka disimpulkan terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas secara ringkas disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 26. Rangkuman Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Nilai Tolerance Nilai VIF
Keterangan X1
0,639 1,565
Tidak Terjadi Multikolinieritas
X2 0,682
1,466 X3
0,902 1,109
X4 0,761
1,313 X5
0,797 1,254
Sumber: Data Primer yang diolah Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance masing-
masing variabel 0,10 dan nilai VIF masing-masing variabel 10 maka dapat disimpulkan bahwa di antara variabel bebas tidak terjadi
multikolinieritas dalam penelitian ini sehingga penelitian dapat dilanjutkan.
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana terjadi ketidaksamaan varians dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji
heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varians dari residual pada model regresi. Prasyarat yang
harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heteroskedastisitas.
Dalam penelitian
ini digunakan
uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser dengan dasar pertimbangan:
1 Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nila t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
2 Terjadi heteroskedastisitas, jika nila t
hitung
lebih besar dari t
tabel
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
3 Nilai t
tabel
pada nilai distribusi t
tabel
dengan n sebesar 114 dan t0 sebesar 0,025 adalah 1,98099.
Hasil uji heteroskedastisitas secara ringkas dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 27. Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel
t
hitung
Sig Keterangan
X
1
-3,635 0,000
Tidak terjadi heteroskedastisitas X
2
-1,390 0,167
Tidak terjadi heteroskedastisitas X
3
0,067 0,947
Tidak terjadi heteroskedastisitas X
4
0,394 0,695
Tidak terjadi heteroskedastisitas X
5
0,066 0,948
Tidak terjadi heteroskedastisitas tidak terjadi heteroskedastisitas dengan catatan
Sumber: Data primer yang diolah Dari hasil uji heteroskedastisitas dengan uji glejser di atas maka
diketahui bahwa nilai t
hitung
pada variabel Motivasi Lulus Tepat Waktu X1, Kemampuan Menulis Karya Tulis Ilmiah X2, Ketersediaan
Sumber Belajar X3, Kualitas Bimbingan Skripsi X4, dan Lingkungan Teman Sebaya X5 adalah lebih kecil dari nilai t
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah
heteroskedastisitas dengan catatan nilai signifikansi pada variabel Motivasi Lulus Tepat Waktu X1 kurang dari 0,05 sedangkan
signifikansi pada variabel lainnya sudah lebih dari 0,05. Walaupun demikian peneliti tetap mengambil keputusan untuk melanjutkan uji
regresi karena nilai t
hitung
Motivasi Lulus Tepat Waktu X1 lebih kecil
dari t
tabel
dan permasalahan heteroskedastisitas hanya pada tingkat signifikansi.
C. Pengujian Hipotesis