4.7.2 Perpindahan Pada Bangunan
Perpindahan lateral bangunan yang terjadi dapat dilihat pada tabel 4.3 dan 4.4, dimana pada tabel 4.3 ditunjukkan perpindahan lateral bangunan pada arah X
dan pada tabel 4.4 ditunjukkan perpindahan lateral bangunan pada arah Y. Pada tabel 4.3 dan 4.4 dapat dilihat bahwa perpindahan lateral yang terjadi pada bangunan pada
masing-masing arah memiliki nilai perpindahan yang sama. Hal ini disebabkan pembebanan gempa yang bekerja pada masing-masing arah baik arah X maupun Y
sama yaitu menggunakan akselerogram gempa El-Centro North-South. Selain itu hal ini juga disebabkan bangunan yang mengalami pembebanan merupakan bangunan
beraturan yang memiliki panjang dan lebar yang sama.
Tabel 4.3 Perpindahan lateral arah sumbu X pada bangunan tanpa base isolator dan bangunan yang menggunakan Lead Rubber Bearing LRB
dengan beberapa variasi post-yield stiffness ratio •
Lantai Pembebanan
Struktur Perpindahan Lateral Pada Tingkat Bangunan
Tanpa Base
Isolator cm
Variasi I
Variasi II
Variasi III
Variasi IV
• = 0,05 • = 0,10
• = 0,15 • = 0,20
cm cm
cm cm
Base slab
Time History 23,545
23,562 23,579
23,595 Lantai 1
Time History 1,669
24,805 24,823
24,841 24,857
Lantai 2 Time History
4,859 26,080
26,097 26,116
26,133 Lantai 3
Time History 8,197
27,145 27,163
27,182 27,200
Lantai 4 Time History
11,081 27,947
27,966 27,985
28,003 Lantai 5
Time History 13,306
28,497 28,515
28,535 28,554
Lantai 6 Time History
15,058 28,862
28,881 28,900
28,919
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Perpindahan lateral arah sumbu Y pada bangunan tanpa base isolator dan bangunan yang menggunakan Lead Rubber Bearing LRB
dengan beberapa variasi post-yield stiffness ratio •
Lantai Pembebanan
Struktur Perpindahan Lateral Pada Tingkat Bangunan
Tanpa Base
Isolator cm
Variasi I
Variasi II
Variasi III
Variasi IV
• = 0,05 • = 0,10
• = 0,15 • = 0,20
cm cm
cm cm
Base slab
Time History 23,545
23,562 23,579
23,595 Lantai 1
Time History 1,669
24,805 24,823
24,841 24,857
Lantai 2 Time History
4,859 26,080
26,097 26,116
26,133 Lantai 3
Time History 8,197
27,145 27,163
27,182 27,200
Lantai 4 Time History
11,081 27,947
27,966 27,985
28,003 Lantai 5
Time History 13,306
28,497 28,515
28,535 28,554
Lantai 6 Time History
15,058 28,862
28,881 28,900
28,919
Selain dinyatakan dengan tabel, perpindahan lateral pada bangunan akibat pembebanan dinamis gempa juga dapat dinyatakan dalam grafik perpindahan lateral
terhadap waktu. Berikut ini merupakan grafik hubungan antara perpindahan pada lantai bangunan dengan waktu pembebanan gempa. Pada gambar 4.16a dapat dilihat
perpindahan lateral yang terjadi akibat pembebanan gempa pada dasar bangunan yaitu pada base slab bangunan. Sedangkan gambar 4.16b merupakan perpindahan
lateral yang terjadi pada puncak bangunan. Gambar 4.16 merupakan perpindahan lateral pada bangunan dimana lead rubber bearing LRB yang digunakan memiliki
nilai post-yield stiffness ratio • = 0,05 atau variasi I.
Universitas Sumatera Utara
Grafik Perpindahan Bangunan Terhadap Waktu Variasi I dengan • = 0,05
a
b Gambar 4.16 Grafik perpindahan bangunan terhadap waktu pada variasi I;
a perpindahan pada dasar gedung b perpindahan pada puncak gedung
Universitas Sumatera Utara
Grafik Perpindahan Bangunan Terhadap Waktu Variasi II dengan • = 0,10
a
b Gambar 4.17 Grafik perpindahan bangunan terhadap waktu pada variasi II;
a perpindahan pada dasar gedung b perpindahan pada puncak gedung
Universitas Sumatera Utara
Grafik Perpindahan Bangunan Terhadap Waktu Variasi III dengan • = 0,15
a
b Gambar 4.18 Grafik perpindahan bangunan terhadap waktu pada variasi III;
a perpindahan pada dasar gedung b perpindahan pada puncak gedung
Universitas Sumatera Utara
Grafik Perpindahan Bangunan Terhadap Waktu Variasi IV dengan • = 0,20
a
b Gambar 4.19 Grafik perpindahan bangunan terhadap waktu pada variasi IV;
a perpindahan pada dasar gedung b perpindahan pada puncak gedung
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan perpindahan lateral antara bangunan yang menggunakan base isolator variasi I dan bangunan tanpa base isolator
Berikut merupakan grafik perbandingan perpindahan lateral pada lantai dasar dan atap antara bangunan yang menggunakan base isolator variasi I dengan
bangunan tanpa base isolator:
a
b Gambar 4.20 Grafik perbandingan perpindahan lateral antara bangunan tanpa
dan dengan base isolator; a perpindahan pada lantai dasar b perpindahan pada lantai atap
-40 -30
-20 -10
10 20
30
10 20
30 40
P e
rp in
d a
h a
n L
a te
ra l
c m
W aktu detik
Perpindahan Lateral Pada Lantai Dasar Bangunan
Bangunan Dengan
Base Isolat or
Bangunan Tanpa Base
Isolat or
-40 -30
-20 -10
10 20
30
5 10
15 20
25 30
35
P e
rp in
d a
h a
n L
a te
ra l
c m
W aktu detik
Perpindahan Lateral Pada Lantai Atap Bangunan
Bangunan Dengan Base
Isolat or Bangunan
Tanpa Base Isolat or
Universitas Sumatera Utara
Grafik perbandingan perpindahan lateral dari beberapa variasi nilai post-yield stiffness ratio pada bangunan dengan base isolator
a
b Gambar 4.21 Perpindahan lateral dari beberapa variasi post-yield stiffness
ratio pada bangunan dengan base isolator; a perpindahan pada lantai dasar b perpindahan pada lantai atap
23,545 23,562
23,579 23,595
23,52 23,535
23,55 23,565
23,58 23,595
23,61
Variasi 1 Variasi 2
Variasi 3 Variasi 4
P e
rp in
d a
h a
n L
a te
ra l
c m
Variasi Post-yield Stiffness Ratio
Grafik perpindahan lateral pada lantai dasar dari beberapa variasi post-yield stiffness ratio
Variasi 1 Variasi 2
Variasi 3 Variasi 4
28,862 28,881
28,9 28,919
28,8 28,82
28,84 28,86
28,88 28,9
28,92
Variasi 1 Variasi 2
Variasi 3 Variasi 4
P e
rp in
d a
h a
n L
a te
ra l
c m
Variasi Post-yield Stiffness Ratio
Grafik perpindahan lateral pada lantai atap dari beberapa variasi post-yield stiffness ratio
Variasi 1 Variasi 2
Variasi 3 Variasi 4
Universitas Sumatera Utara
4.7.3 Simpangan Antar Tingkat Bangunan Interstory Drift