Stabilitas LRB Terhadap Perpindahan Lateral yang Besar

Dalam hubungan dengan • = • • • • , maka diperoleh persamaan: • • • = • • • • • •• • • • • • • • • • • • 3-17 Perpindahan ke bawah • V merupakan perpindahan tambahan yang dihasilkan oleh pemampatan murni dari isolator yang disebabkan oleh rotasi lempengan perkuatan baja pada pusat bearing . Rotasi ini menghasilkan suatu tegangan geser yang disebabkan oleh komponen beban vertikal sepanjang lapisan yang berotasi dan akibat dari regangan geser menyebabkan bagian atas bearing mengalami pergerakan ke bawah.

3.5.2 Stabilitas LRB Terhadap Perpindahan Lateral yang Besar

Banyak sistem isolasi, khususnya pada perkembangan teknologi sekarang ini, mengadopsi suatu bearing yang menggunakan penyambung geser yang dipasak maupun yang ditahan di tempat oleh plat penyambung yang diceruk. Bearing dengan penyambung pasak maupun pelat penyambung yang diceruk, menjadi pilihan untuk digunakan karena bearing dengan penyambung-penyambung tersebut lebih sederhana untuk didesain dan diproduksi daripada penyambung baut. Selain itu bearing dengan penyambung pasak dan pelat penyambung yang diceruk, juga mampu mengurangi tegangan tarik yang mungkin terjadi ketika bearing berpindah akibat geser lateral. Pada saat suatu elastromer tidak mampu menahan tegangan yang lebih maka penyambung pasak serta ceruk dapat membantu mengurangi tegangan tersebut. Masalah ini menjadi perhatian yang penting karena kualitas lekatan baja- karet pada saat itu tidak sebaik perkembangan seperti sekarang ini. Setelah beberapa tahun mengembangkan ikatan karet dan baja dan juga banyak program ekstentif percobaan bearing terkini yang menunjukkan bahwa bearing mampu bertahan Universitas Sumatera Utara terhadap tegangan tarik yang tinggi dengan sangat baik, penggunaan sambungan baut pada bearing semakin banyak digunakan sekarang ini. Walaupun demikian, sambungan yang tidak menggunakan baut mempunyai beberapa keuntungan, yaitu lebih murah dan sederhana baik dalam desain maupun produksinya, mampu mengurangi tegangan tarik yang terjadi pada elastromer dan lekatannya, serta berguna untuk menghindari persoalan yang menjadi perdebatan mengenai cara merencanakan baut dan pelat ujungnya. Suatu isolasi bearing yang dipasak sekalipun stabil terhadap beban desainnya, dapat juga mengalami bentuk ketidakstabilan jika bearing tersebut menghubungkan pondasi bawah dan stuktur di atasnya melalui pengunci geser yang tidak dapat bertahan terhadap beban tarik. Pada awalnya perencana merasakan bahwa karet seharusnya tidak mengalami tarik, oleh karena itu perencanaan bearing karet banyak menggunakan sambungan geser yang dipasak daripada sambungan baut. Sambungan yang dipasak dapat mengalami suatu kelakukan bentuk yang tidak stabil yang disebut rollout yang berkaitan dengan perpindahan lateral dan menjadi suatu batas perpindahan maksimum dimana bearing dapat bertahan. Gambar 3.15 menunjukkan peristiwa rollout pada isolator yang menyebabkan sisi tepi dari bearing tersebut terangkat. Karena bearing tidak mampu bertahan terhadap tarik, pergerakan pada bagian atas dan bawah bearing dihasilkan oleh suatu perubahan garis kerja resultan beban vertikal seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.16. Batas dari perpindahan resultan ini dicapai saat resultan tersebut berada pada tepi bearing dan keseimbangan momen dihasilkan oleh gaya lateral F dan beban vertikal P . Keseimbangan momen pada posisi batas perpindahan diberikan pada persamaan berikut: Universitas Sumatera Utara Pd-• rollout = F h 3-18 Dimana d adalah lebar bearing atau juga a untuk bearing persegi dan • untuk bearing lingkaran. Hubungan antara gaya lateral F dan perpindahan • ditunjukkan pada gambar 3.17. Dengan mengambil F = K eff • rollout , memberikan • • • ••• • • • = • • • • • • • • 3-19 Maka perpindahan maksimum menjadi D • • • • ••• • • = • • • • • • • • • 3-20 Gambar 3.15 Bentuk ketidakstabilan rollout pada isolator Universitas Sumatera Utara Perpindahan Lateral • K eff • rollout F Rollout d Pd-d rollout h Pdh Gambar 3.16 Keseimbangan gaya pada bearing Gambar 3.17 Hubungan antara gaya geser dengan perpindahan rollout Gaya Geser Universitas Sumatera Utara

3.6 PERSAMAAN GERAKAN PADA BASE ISOLATOR