Prosedur Pengkajian Kekakuan Lead Rubber Bearing LRB

digambarkan menjadi suatu fungsi terhadap waktu seperti fungsi percepatan gempa- waktu, fungsi displacement-waktu, fungsi base shear-waktu, dan fungsi shear force- waktu. Dengan demikian dapat dilihat variasi yang terjadi antara kekakuan pada lead rubber bearing LRB dengan respon bangunan yang terjadi.

3.8.2 Prosedur Pengkajian Kekakuan Lead Rubber Bearing LRB

Prosedur pengkajian kekakuan lead rubber bearing LRB pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan model bangunan Pada tugas akhir ini bangunan dimodelkan secara tiga dimensi dengan program struktur SAP 2000 ver. 14. Pemodelan bangunan dapat dilihat pada bab pembahasan. Bangunan merupakan bangunan beraturan 6 lantai dengan fungsi bangunan sebagai gedung perkantoran. 2. Menentukan beban-beban bekerja pada bangunan Beban-beban yang bekerja pada bangunan terdiri dari beban mati, beban hidup dan beban gempa. Beban mati pada bangunan meliputi beban akibat berat sendiri bangunan yang terdiri dari berat balok, kolom, pelat lantai dan atap, serta dinding dan komponen non-struktural lainnya, serta beban mati layan. Besarnya beban hidup tergantung dari fungsi bangunan tersebut dan besarnya beban hidup ini dapat diperoleh dari Peraturan Pembebanan Indonesia. Selain beban mati dan beban hidup, beban gempa merupakan pembebanan dinamis yang cukup besarnya pengaruhnya terhadap respon bangunan. Beban gempa pada tugas akhir ini menggunakan beban riwayat waktu berupa akselerogram gempa El Centro N-S. Universitas Sumatera Utara 3. Menentukan dimensi lead rubber bearing LRB Penentuan dimensi lead rubber bearing LRB tergantung dari beban vertikal yang dihasilkan oleh bangunan. Berdasarkan beban vertikal tersebut akan diperoleh dimensi bearing yang mampu menahan beban vertikal yang bekerja. Selain itu juga akan diperoleh parameter-parameter lead rubber bearing LRB lainnya seperti kekakuan pasca leleh K 2 , kekakuan leleh dari inti timah Q, dan kekakuan tekan K v . Spesifikasi dari lead rubber bearing LRB dapat dilihat pada lampiran A. 4. Menentukan variasi kekakuan lead rubber bearing LRB Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa variasi kekakuan pada lead rubber bearing LRB dapat menghasilkan respon struktur yang berbeda-beda. Hubungan kekakuan pada lead rubber bearing juga dapat dinyatakan dengan post- yield stiffness ratio • yang mana • = K 2 K 1 . Dalam tugas akhir ini digunakan empat variasi nilai • yaitu 0.05,0.1,0.15 dan 0.20. Setiap variasi nilai • akan menghasilkan kekakuan awal K 1 dan kekakuan pasca leleh K 2 yang berbeda-beda sehingga respon struktur yang dihasilkan juga berbeda-beda. 5. Menganalisis struktur bangunan yang menggunakan lead rubber bearing LRB Analisis struktur pada tugas akhir ini memakai program komputer SAP2000 dengan analisis dinamik yang dilakukan ialah analisis dinamik riwayat waktu. Data riwayat waktu yang digunakan ialah akselerogram gempa El Centro N-S. Variasi parameter post-yield stiffness ratio • dan kekakuan dimasukkan ke dalam program analisis sehingga respon struktur dari masing-masing variasi tersebut akan diperoleh. Berikut ini merupakan diagram alir dari prosedur pengkajian kekakuan pada lead rubber bearing LRB: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.25 Diagram alir prosedur pengkajian kekakuan lead rubber bearing Menentukan beban-beban yang bekerja pada struktur bangunan Menentukan model bangunan Menentukan dimensi lead rubber bering LRB Menentukan variasi kekakuan lead rubber bearing LRB Berdasarkan gaya vertikal yang berasal dari bangunan Beban mat i, yang meliput i beban mat i akibat berat sendiri dan beban m at i layan Beban hidup dimana fungsi gedung sebagai gedung perkantoran Beban gempa, yang menggunakan riwayat waktu gempa El Centro Variasi post-yield stiffness ratio • • = 0.05 • = 0.10 • = 0.15 • = 0.20 Menganisis struktur bangunan dengan metode analisis dinamik riwayat waktu Menghasilkan respon struktur yang berbeda-beda sesuai dengan variasi • dan kekakuannya Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 PEMODELAN STRUKTUR