Tindakan responden HASIL PENELITIAN

Sebanyak 43 orang responden 3,75 menyatakan tempat yang disediakan oleh dukun bayi untuk pemijatan membuat si bayi merasa nyaman, sedangkan 37 orang responden 46,25 menyatakan tempat yang disediakan oleh dukun bayi untuk pemijatan tidak membuat si bayi merasa nyaman. 80 orang responden 100 menyatakan bahwa dukun bayi bersedia dipanggil kerumah jika ibu ingin melakukan pemijatan bayi. Sebanyak 54 orang responden 67,5 menyatakan bahwa responden merasa jarak menuju tempat pijat bayi terlalu jauh, dan 26 orang responden 32,5 menyatakan jarak menuju tempat pijat bayi tidak terlalu jauh.

4.7 Tindakan responden

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Responden Yang Memberikan Pijat Pada Bayi Dalam Keadan Sakit No Ibu memberikan pijat pada bayi dalam keadan sakit Jumlah 1 Ya 52 65 2 Tidak 28 35 Total 80 100 Dari Tabel 4.19 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 52 orang 65 menyatakan akan memberikan pijat pada bayi dalam keadaan sakit , dan sebagian kecil dari responden yaitu sebanyak 28 orang 35 menyatakan tidak akan memberikan memberikan pijat pada bayi dalam keadaan sakit. Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Responden Terhadap Keadaan Bayi Yang Tidak Boleh Dipijat No Bayi tidak dipijat ketika Jumlah 1 Bayi keadaan tenang dan senang 42 52.5 2 bayi dalam keadaan rewel 33 41.25 3 Bayi baru selesai makan 5 6.25 Total 80 100 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.20 dapat dilihat sebanyak 42 orang responden 52,5 menyatakan bayi yang tidak boleh diijat ketika bayi dalam keadaan tenang dan senang, sebanyak 33 orang responden 41,25 menyatakan bayi dalam keadaan rewel, dan sebanyak 5 orang responden 6,25 menyatakan bayi yang tidak boleh diijat ketika baayi baru selesai makan. Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Responden Tentang Yang Ibu Lakukan Ketika Bayi Ibu Sudah Selesai Diberikan Pijatan No yang ibu lakukan ketika bayi ibu sudah selesai diberikan pijatan Jumlah 1 Bayi ditidurkan setelah pemijatan 3 3.75 2 Memberikan ASI 50 62.5 3 Memandikan dan membersihkan tubuh bayi 27 33.75 Total 80 100 Dari Tabel 4.21 dapat dilihat sebagian besar responden yaitu sebanyak 50 orang responden 62,5 menyatakan memberikan ASI sesudah selesai diberikan pemijatan, sebanyak 27 orang responden 33,75 menyatakan memandikan dan membersihkan tubuh bayi, dan 3 orang responden 3,75 menyatakan bayi ditidurkan setelah diberikan pemijatan. Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi Tingkat Tindakan Responden Terhadap Gambaran Perilaku Masyarakat Suku Jawa Dalam Hal Pijat Bayi Di Kelurahan Pinangsori Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012 No Tingkat Tindakan Responden Jumlah 1 Kurang 17 21.25 2 Sedang 52 65 3 Baik 11 13.75 Total 80 100 Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian, pada tabel 2.22 dapat dilihat bahwa sebagian besar tindakan responden dikategorikan sedang yaitu sebanyak 52 orang responden 65, tindakan responden kurang sebanyak 17 orang responden 21,25, dan tindakan responden yang baik sebanyak 11 orang responden 13,75 . Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden

Karakteristik ibu dalam dalam memberikan pengobatan pijat bayi kepada dukun bayi di Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012 terdiri atas umur, status perkawinan, pendidikan dan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pengetahuan ibu dalam memberikan pengobatan pijat bayi oleh dukun bayi 5.1.1. Umur Hasil penelitian yang dilakukan ini menunjukkan bahwa sebahagian besar responden memiliki usia 20-35 tahun sebanyak 51,3 sedangkan sebahagian kecil responden memiliki usia 20 tahun sebanyak 11,3. Hasil penelitian Ameilia 2010 juga menunjukkan mayoritas ibu yang memberikan pijat bayi memiliki umur 26-30 tahun yaitu sebanyak 60,4. Hasil penelitian dari Salimin 2004 menunjukkan bahwa sebanyak 85,1 responden dengan usia 20-35 tahun memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap pengobatan yang dilakukan oleh dukun bayi. Sejalan dengan hal tersebut Hurlok dalam Amelia 2010 menyatakan bahwa usia 18-40 merupakan usia produktif yang membuat ibu pada usia tersebut juga produktif dalam mencari dan mendapatkan informasi secara aktif sehingga ibu juga akan produktif dalam melakukan perawatan kepada bayinya termasuk juga pijat bayi. Semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Verner dan Davison di dalam Apriadi 2012 bahwa dengan bertambah usia maka akan mengurangi kemampuan Universitas Sumatera Utara