Kategori Tingkat Tindakan Responden

4.7.4 Kategori Tingkat Tindakan Responden

Hasil penelitan pada tabel 4.22 dapat dilihat bahwa sebagian besar tindakan responden dikategorikan sedang yaitu sebanyak 52 orang responden 65, tindakan responden kurang sebanyak 17 orang responden 21,25, dan tindakan responden yang baik sebanyak 11 orang responden 13,75 . Hasil penelitian menunjukkan responden mayoritas memiliki tindakan yang sedang dan hanya sebahagian kecil memiliki kategori tindakan baik, hal ini dikarenakan responden belum sepenuhnya melakukan tindakan yang sesuai dengan pedoman pijat bayi menurut kesehatan. Banyak faktor yang membuat tindakan ibu yang cenderung hanya pada tingkatan sedang yaitu, pengetahuan ibu yang buruk tentang pijat bayi, sikap ibu yang sedang tentang pijat bayi, kelompok acuan yang memberikan stimulus kepada ibu dan juga karakteristik juga ikut mendorong niat ibu dalam melakukan pijat bayi sehingga menyebabkan tindakan ibu masuk dalam kategori tindakan tingkat sedang. Hasil penelitian Sartika 2010 menunjukkan bahwa responden memiliki persepsi yang baik terhadap pijat bayi akan tetapi sosialisasi dari petugas kesehatan masih kurang sehingga membuat responden akan bingung dalam menentukan tindakan dalam melakukan pijat bayi. Hal sejalan dari hasil penelitian Istana dkk 2009 yang menyatakan penyuluhan akan memberikan ibu pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pijat bayi sehingga tidak perlu melakukan pijat bayi ke dukun bayi. Hasil penelitian Kuntari dkk 2009 juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan yang akan terjadi jika ibu diberikan penyuluhan dan pemutaran VCD dalam pengambilan keputusan melakukan pijat bayi. Universitas Sumatera Utara Hal ini sejalan dengan pendapat Bloom 1908 bahwa perilaku dalam bentuk tindakan yang sudah konkrit berupa perbuatan terhadap situasi dan suatu rangsangan dari luar. Hal ini sesuai dengan teori Skinner yaitu dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut perubahan perilaku. Hal ini diperkuat dengan Teori Reason Action yang menyatakan keyakinan belief, sikap attitude, niat intention dapat mempengaruhi perilaku seseorang, niat kehendak merupakan prediktor terbaik perilaku, artinya jika ingin mengetahui apa yang dilakukan seseorang, cara terbaik adalah mengetahui niat orang tersebut. Konsep penting dalam teori ini adalah fokus perhatian salience, yaitu mempertimbangkan sesuatu yang dianggap penting sehingga responden akan melakukan suatu tindakan itu mempunyau alasan tertentu yang dipengaruhi oleh niat. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Gambaran karakteristik yang berupa umur sebagian besar responden yaitu berusia 20-35 tahun sebanyak 51,3, sebahagian besar responden memiliki paritas anak pertama sebanyak 88,8, sebahagian besar responden memiliki pendidikan tammat SMP sebanyak 58,8. 2. Tingkatan kategori pengetahuan dalam melakukan pijat bayi kepada dukun bayi yaitu sebahagian besar responden memiliki pengetahuan pada kategori tingkat kurang yaitu sebanyak 48 orang responden 60,00 dan responden yang memiliki pengetahuan sedang yaitu sebanyak 26 orang responden 32,50, sedangkan yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 6 orang responden 7,50. 3. Tingkatan kategori sikap dalam melakukan pijat bayi kepada dukun bayi yaitu sebahagian besar responden memiliki sikap pada kategori tingkat sedang yaitu sebanyak 72 orang responden 90, responden yang memiliki sikap baik sebanyak 5 orang responden 6,25, dan responden yang memiliki sikap kurang sebanyak 3 orang responden 3,75. 4. Tingkatan kategori niat responden dalam melakukan pijat bayi ke dukun bayi yaitu sebahagian besar responden memiliki niat baik sebanyak 40 orang responden 50, sebanyak 38 orang responden 47,5 menyatakan niat berperan, dan sebanyak 2 orang responden menyatakan niat kurang berperan. Universitas Sumatera Utara