Sikap Responden Tentang Pemberian Pijat Bayi Kepada Bayi Yang Sakit

dengan hasil penelitian Wijayanto 2011 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang pijat bayi dengan frekuensi pemijatan bayi. Oleh karena itu, peneliti memiliki asumsi bahwa mayoritas yang memiliki kategori pengetahuan pada tingkatan kurang disebabkan oleh pendidikan yang masih rendah, kepercayaan yang didapatkan dari pengalaman masa lalu yang nantinya akan dapat mempengaruhi perilaku yang akan diambilnya kedepannya seperti keputusan dalam melakukan pijat bayi kepada dukun bayi.

5.3. Sikap Responden Tentang Pijat Bayi Ke Dukun Bayi

5.3.1. Sikap Responden Tentang Pemberian Pijat Bayi Kepada Bayi Yang Sakit

Menurut hasil penelitian pada tabel 4.11 diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki sikap yang buruk tentang pemberian pijat bayi kepada bayi yang sakit yaitu sebanyak 47 orang responden 58,75 menyatakan setuju jika bayi sakit maka ibu akan diberikan pijat bayi, 16 orang 20 responden menyatakan sangat setuju dan 17 orang responden 21,25 menyatakan tidak setuju. Menurut Roesli 2001, pijat bayi merupakan sentuhan pijat yang dilakukan pada bayi dan balita dapat memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak. Untuk medapatkan manfaat yang maksimal dari pijat bayi maka pemijatan yang dilakukan harus sesuai dengan pedoman pijat bayi secara kesehatan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Rakhmawati 2007 yang menyatakan bahwa terdapat hal yang tidak dianjurkan dalam pemijatan bayi yaitu pemijatan pada saat bayi dalam keadaan sakit sebagai upaya untuk memberikan hasil maksimal dalam pemijatan Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki sikap buruk tentang pemberian pijat bayi kepada bayi yang sakit. Hal ini sejalan dengan pandangan Notoadmodjo 2003 yang menyatakan sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek, dalam hal ini responden telah memberikan respon dan reaksi yang buruk terhadap pernyataan merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut asumsi peneliti bahwa sikap yang buruk ini dapat terjadi karena responden memiliki pengetahuan tentang pijat bayi yang buruk juga dan ditambah dengan tingkat pendidikan responden yang masih rendah sehingga responden susah memberikan respon. 5.3.2. Sikap Responden tentang Manfaat Pijat Bayi Menurut hasil penelitian pada tabel 4.11 diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki sikap yang baik tentang manfaat pijat bayi yaitu, sebanyak 43 orang responden 53,75 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan pijat bayi dapat dapat memberikan manfaat bagi bayi dan sebanyak 37 orang responden 46,25 menyatakan setuju dengan pernyataan pijat bayi dapat dapat memberikan manfaat bagi bayi. Menurut pandangan Roesli 2008 bahwa pijat bayi dapat memberikan manfaat bagi bayi yaitu, membuat bayi semakin tenang atau rileks, meningkatkan efektivitas istirahat tidur bayi, memperbaiki konsentrasi bayi, membantu proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak, kemudian meningkatkan kenaikan berat badan, membantu meringankan ketidaknyamanan dalam pencernaan dan tekanan Universitas Sumatera Utara emosi, memacu perkembangan otak dan sistem saraf. Hal ini juga sejalan menurut Rakhmawati 2007 yang menyatakan bahwa pijat bayi juga dapat memudahkan pembelajaran terhadap kesiagapan, perkembangan fisik yang optimal, dan peningkatan koordinasi otot untuk meningkatkan kepercayaan diri serta keberanian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki kepercayaan yang baik terhadao manfaat pijat bayi sehingga responden memiliki kecenderungan memberikan respon yang positif terhadap pernyataan manfaat pijat bayi. Hal ini juga sejalan menurut Allport dalam Notoadmodjo 2007 yang menyatakan kepercayaan dan kecenderungan untuk bertindak merupakan komponen pokok dari sikap sehingga dapat mempengaruhi sikap reaksi responden. Peneliti juga berasumsi bahwa kepercayaan responden yang tinggi kepada manfaat pijat bayi telah memberikan sumbangsih yang besar terhadap sikap responden terhadap manfaat pijat bayi.

5.3.3. Sikap Responden Tentang Waktu Dalam Melakukan Pijat Bayi