Sikap Responden Tentang Waktu Dalam Melakukan Pijat Bayi Sikap Responden Tentang Semua Dukun Bayi Dapat Memberikan Pijat Bayi

emosi, memacu perkembangan otak dan sistem saraf. Hal ini juga sejalan menurut Rakhmawati 2007 yang menyatakan bahwa pijat bayi juga dapat memudahkan pembelajaran terhadap kesiagapan, perkembangan fisik yang optimal, dan peningkatan koordinasi otot untuk meningkatkan kepercayaan diri serta keberanian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki kepercayaan yang baik terhadao manfaat pijat bayi sehingga responden memiliki kecenderungan memberikan respon yang positif terhadap pernyataan manfaat pijat bayi. Hal ini juga sejalan menurut Allport dalam Notoadmodjo 2007 yang menyatakan kepercayaan dan kecenderungan untuk bertindak merupakan komponen pokok dari sikap sehingga dapat mempengaruhi sikap reaksi responden. Peneliti juga berasumsi bahwa kepercayaan responden yang tinggi kepada manfaat pijat bayi telah memberikan sumbangsih yang besar terhadap sikap responden terhadap manfaat pijat bayi.

5.3.3. Sikap Responden Tentang Waktu Dalam Melakukan Pijat Bayi

Menurut hasil penelitian pada tabel 4.11 diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki sikap yang tidak baik tentang waktu responden dalam melakukan pijat bayi yaitu, sebanyak 56 responden 70,00 menyatakan setuju dengan pernyataan bayi boleh di pijat kapan saja, dan sebanyak 13 orang responden 16,25 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bayi boleh di pijat kapan saja. Menurut pandangan Subakti dalam Ameilia 2011 bahwa waktu yang digunakan dalam pemijatan tidak ada ketentuan baku. Namun, berdasarkan pengalaman, paling lama pemijatan secara lengkap dapat dilakukan sekitar 15 menit. Setelah selesai, segeralah bayi dimandikan agar tubuhnya merasa segar dan bersih Universitas Sumatera Utara dari lumuran baby oil. Hal berbeda dinyatakan oleh Roesli 2008, terdapat hal yang tidak dianjurkan selama melakukan pijat bayi yaitu, memijat bayi langsung setelah makan; membangunkan bayi khusus untuk pemijatan. Oleh karena itu, pijat bayi boleh tidak dapat dilakukan kapan saja karena ada hal yang juga perlu diperhatikan ketika ingin melakukan pijat bayi agar mendapatkan hasil yang optimal. Hasil penelitian ini sebelumnya yang menunjukkan bahwa sebahagian besar responden memiliki pengetahuan yang buruk sehingga dapat mempengaruhi sikap responden terhadap pijat bayi, hal ini sesuai dengan Teori of Reaction action dalam Edberg2009 bahwa sikap responden dapat dipengaruhi oleh pengetahuan responden tentang pijat bayi. sejalan dengan hal ini juga dinyatakan oleh Notoadmodjo 2007 bahwa pengetahuan, kepercayaan merupakan komponen yang penting dalam mempengaruhi sikap seseorang.

5.3.4 Sikap Responden Tentang Semua Dukun Bayi Dapat Memberikan Pijat Bayi

Menurut hasil penelitian pada tabel 4.11 diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki sikap yang buruk terhadap semua dukun bayi dapat memberikan pijat bayi yaitu sebanyak 43orang 53,75 menyatakan setuju sedangkan sebanyak 23 orang 28,75 menyatakan tidak setuju. Menurut Rakhmawati 2007 menyatakan pijat bayi merupakan salah satu bentuk terapi sentuh yang berfurngsi sebagai salah satu teknik pengobatan yang dapat membantu kembang fisik dan emosi bayi bahkan meningkatkan kesehatan bayi. Oleh karena itu, pijat bayi harus dilakukan sesuai dengan perlakuan-perlakuan yang sesuai yang dianjurkan secara kesehatan baik pada saat melakukan pemijatan, persiapan Universitas Sumatera Utara sebelum memijat sehingga disamping dibutuhkan keterampilan khusus dalam melakukan pijat bayi juga diperlukan pengetahuan dalam melakukan pijat bayi yang disarankan didalam kesehatan. Akan tetapi hal berbeda terjadi jika pijat bayi dilakukan oleh dukun bayi karena pada umumnya dukun bayi tidak mengetahui teknik pijat bayi yang sesuai dengan kesehatan sehingga mereka melakukan pijat bayi tanpa suatu perlakuan yang disarankan dalam kesehatan seperti melakukan pijat bayi pada malam dan pagi hari, melakukan pijat bayi ketika bayi sehat, melakukan pemerisaan kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan pijat bayi dan masih banyak perlakuan lainnya yang harus dilakukan ketika melakukan pijat bayi tetapi tidak dilaksanakan oleh dukun bayi.. Hasil pengamatan penulis selama melakukan penelitian ini bahwa keyakinan yang ada pada masyarakat terhadap dukun bayi membuat masyarakat cenderung melakukan pijat bayi kepada dukun bayi, ditambah lagi dengan masih minimnya tenaga kesehatan yang mengetahui teknik pijat bayi yang disarankan dalam kesehatan. Hal ini sesuai dengan pernyatan Glanz dalam Edberg 2009 yang menyatakan keyakinan belief dapat menjadi salah satu faktoryang membuat responden mempertimbangkan dalam melakukan sesuatu yang dianggap penting, hal ini juga sejalan seperti pandanganNotoadmodjo yang menyatakan keyakinan dan kecenderungan bertindak merupakan salah satu komponen penting dalam mempengaruhi seorang indvidu dalam merespon sikap terhadap suatu hal. Universitas Sumatera Utara

5.2.5. Sikap Responden Tentang Dukun Bayi Yang Tidak Membutuhkan Pedoman Pijat Bayi