Pengetahuan Responden Tentang Lama Bayi Yang Boleh Dipijat Pengetahuan Responden Tentang Kondisi Bayi Yang Boleh Mendapatkan Pijat Bayi

Menurut pandangan Roesli 2008 bahwa pijat bayi dapat memberikan manfaat bagi bayi yaitu, membuat bayi semakin tenang atau rileks, meningkatkan efektivitas istirahat tidur bayi, memperbaiki konsentrasi bayi, membantu proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak, kemudian meningkatkan kenaikan berat badan, membantu meringankan ketidaknyamanan dalam pencernaan dan tekanan emosi, memacu perkembangan otak dan sistem saraf. Hasil penelitian Ubaya 2010 juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan pijat bayi dengan kualitas tidur bayi, hasil penelitian Sari 2009 juga menunjukkan bahwa pijat bayi memberikan manfaat kepada bayi yaitu peningkatan berat badan bayi dan meningkatkan kesehatan bagi bayi. Menurut asumsi penulis bahwa sebahagian kecil responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai manfaat dari pijat bayi, akan tetapi pengetahuan ini hanya sebatas yang mereka lihat saja dari proses pengindraan dan kepercayaan yang mereka dapatkan dari keluarga mereka bukan berasal dari proses pembelajaran.

5.2.3. Pengetahuan Responden Tentang Lama Bayi Yang Boleh Dipijat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel 4.7. dapat diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang buruk tentang lama bayi boleh dipijat yaitu sebanyak 52 orang 65 responden menyatakan 15 menit , sebanyak 17 orang 21,25 responden menyatakan 1 jam, dan sebanyak 11 orang 13,75 responden menyatakan 20 – 30 menit. Menurut Sari 2010 yang menyatakan pijat bayi dilakukan selama 5 menit yang diulang sebanyak 6 kali gerakan. Hal ini juga dinyatakan oleh Rakhmawati 2007 yang menyatakan dibutuhkan waktu lima belas menit untuk melakukan Universitas Sumatera Utara tahapan pemijatan dan beberapa menit tambahan untuk persiapan dan penutupan dalam melakukan pijat bayi. Hal berbeda dinyatakan Subakti dalam Roesli 2008 yang menyatakan waktu yang digunakan dalam pemijatan tidak ada ketentuan baku. Namun, berdasarkan pengalaman responden, paling lama pemijatan secara lengkap dapat dilakukan sekitar 15 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak mengetahui lama waktu yang dianjurkan dalam melakukan pijat bayi yang disebabkan mayoritas responden memiliki pengetahuan tentang pijat bayi berdasarkan ingatan masa lalu dan kepercayaan yang pernah dilakukan Hal ini sesuai menurut Notoadmodjo 2003 yang menyatakan bahwa responden tidak tahu mengenai suatu obyek yang dapat dilihat dari responden mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya. Peneliti berasumsi bahwa responden pengetahuan yang didapatkan responden dari pengalaman dan kepercayaan sebelumnya tidak sesuai dengan pedoman pijat bayi menurut kesehatan yang kedepannya dapat mengurangi tujuan yang ingin dicapai dari pijat bayi bahkan dapat memberikan dampak negatif

5.2.4. Pengetahuan Responden Tentang Kondisi Bayi Yang Boleh Mendapatkan Pijat Bayi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan dalam tabel 4.8. dapat diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang buruk tentang kondisi bayi yang boleh mendapatkan pijat bayi yaitu sebanyak 53 orang 66,25 responden menyatakan bayi sakit, sebanyak 25 orang 31,25 responden Universitas Sumatera Utara menyatakan bayi sehat, dan sebanyak 2 orang 2,5 responden menyatakan bayi sehat dan berat badan normal. Menurut pandangan Roesli 2008 bahwa terdapat tindakan yang tidak dianjurkan dalam melakukan pijat bayi yaitu, tidak dianjurkan memijat bayi ketika bayi setelah selesai makan, dan juga ketika bayi dalam keadaan tidak sehat. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Sumiyati 2008 yang menyatakan bahwa pijat bayi dapat memberikan manfaat kepada bayi jika dilakukan sesuai dengan ketentuan yang disarankan dalam kesehatan dan salah satunya adalah tidak boleh melakukan pijat bayi ketika bayi sedang sakit dan sedang tidur. Hal ini juga dinyatakan oleh Subakti dalam Ameilia 2010 yang menyatakan salah satu tindakan yang tidak dianjurkan dalam melakukan pemijatan bayi ketika bayi sedang mengalami sakit. Hasil penelitian yang dilakukan ini membuat penulis memiliki asumsi bahwa penyebab pengetahuan responden yang cenderung buruk ini karena responden tidak mendapatkan informasi yang benar mengenai ketentuan yang benar dalam melakukan pijat bayi akan tetapi pengetahuan yang didapatkan oleh responden cenderung berasal dari kepercayaan dan pengalaman masa lalu mengenai pijat bayi. 5.2.5. Pengetahuan Responden Tentang Efek Yang Mungkin Terjadi Pada Bayi Jika Pemijatan Dilakukan Tidak Sesuai Dengan Pedoman Kesehatan Hasil penelitian yang disajikan dalam tabel 4.9 dapat diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang buruk tentang efek yang terjadi pada bayi jika pemijatan dilakukan tidak sesuai dengan tata cara pemijatan yaitu sebanyak 42 orang 52,5 responden menyatakan mengalami pembengkakan, 33 Universitas Sumatera Utara orang 6,25 responden menyatakan mengalami iritasi dan sebanyak 5 orang 6,25 responden menyatakan gangguan struktur tulang dan pendarahan pada organ. Menurut Subakti dalam Ameilia 2010 yang menyatakan pijat bayi merupakan teknik relaksasi yang lembut dan jarang menyebabkan efek samping namun jika dilakukan terlalu dalam dan tidak sesuai dengan pedoman pijat bayi dalam kesehatan dapat menyebabkan pendarahan pada organ vital dengan adanya pembentukan penumpukan darah. Hal berbeda dinyatakan oleh Istiana dkk 2009 yang menyataan bahwa tidak terdapat efek samping dari pemijatan bayi akan tetapi jika perlakuan yang dilakukan tidak sesuai dengan pedoman pijat bayi maka tidak akan menghasilkan efek yang positif maka pijat bayi yang dilakukan akan tidak ada manfaatnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyaknya responden yang tidak mengetahui efek yang akan didapatkannya jika melakukan pijat bayi yang membuat responden nantinya akan mendapatkan hasil yang kurang memuaskan dari pijat bayi yang dilakukannya bahkan dapat menimbulkan permasalahan yang baru terhadap kesehatan bayi mereka.

5.2.6. Kategori Tingkatan Pengetahuan