5.6.3. Tempat
Hasil penelitian pada tabel 4.18 dapat diperoleh bahwa sebanyak 43 orang responden 3,75 menyatakan tempat yang disediakan oleh dukun bayi untuk
pemijatan membuat si bayi merasa nyaman, sedangkan 37 orang responden 46,25 menyatakan tempat yang disediakan oleh dukun bayi untuk pemijatan tidak membuat
si bayi merasa nyaman. 80 orang responden 100 menyatakan bahwa dukun bayi bersedia dipanggil kerumah jika ibu ingin melakukan pemijatan bayi.bayi tidak
mempengaruhi responden dalam memilih pemijaatan ke dukun bayi. Teori Reason Action dalam Edberg 2009 menyatakan bahwa variable tempat
dapat mempengaruhi niat responden dalam melakukan suatu tindakan yaitu tempat melakukan pijat bayi , hal ini dapat dilihat dari mayoritas responden yang
menyatakan membuat tempat yang disediakan oleh dukun bayi untuk pemijatan tidak membuat si bayi merasa nyaman, tetapi disamping itu dukun bayi bersedia dipanggil
kerumah jika ibu ingin melakukan pemijatan bayi yang membuat responden semakin yakin dengan pemilihan pengobatan yang akan dilakukannya.
5.6.4. Jarak
Hasil penelitian pada tabel 4.18 dapat diperoleh bahwa sebanyak 54 orang responden 67,5 menyatakan bahwa responden merasa jarak menuju tempat pijat
bayi terlalu jauh, dan 26 orang responden 32,5 menyatakan jarak menuju tempat pijat bayi tidak terlalu jauh. 50 orang responden 62,5 menyatakan jarak dari
rumah ke tempat pemijatan bayi akan mempengaruhi responden dalam memilih pemijaatan ke dukun bayi, sedangkan 30 orang responden 37,5 menyatakan jarak
Universitas Sumatera Utara
dari rumah ke tempat pemijatan bayi tidak mempengaruhi responden dalam memilih pemijaatan ke dukun bayi.
Teori Reason Action dalam Edberg 2009 menyatakan bahwa variable jarak dapat mempengaruhi niat responden dalam melakukan suatu tindakan yaitu tempat
melakukan pijat bayi. Hal ini juga sejalan menurut Green didalam Notoatmodjo 2003, faktor penyebab masalah kesehatan adalah faktor perilaku dan non perilaku,
faktor pemungkin atau enabling faktor merupakan salah satu faktor non perilaku yang dapat mendukung permasalahan kesehatan yang dapat terwujud dalam
lingkungan fisik yang didalamnya jarak tempat dukun bayi dengan rumah responden Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jarak yang tidak terlalu jauh antara
rumah responden dengan tempat pijat bayi ternyata tidak mempengaruhi responden dalam memilih pemijaatan ke dukun bayi, hal ini dapat terjadi karena responden telah
memiliki kepercayaan dan keyakinan yang tinggi terhadap pijat bayi yang dilakukan
dukun bayi. 5.7.
Tindakan Responden Dalam Melakukan Pijat Bayi Kepada Dukun Bayi. 5.7.1. Tindakan Ibu Dalam Memberikan Pijat Pada Bayi Dalam Keadan Sakit
Dari hasil penelitian, pada tabel 4.19 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap tindakan pijat bayi adalah buruk yaitu sebanyak 52 orang 65 menyatakan
akan memberikan pijat pada bayi dalam keadaan sakit , dan sebagian kecil dari responden yaitu sebanyak 28 orang 35 menyatakan tidak akan memberikan
memberikan pijat pada bayi dalam keadaan sakit. Menurut Roesli 2001, pijat bayi merupakan sentuhan pijat yang dilakukan
pada bayi dan balita dapat memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak. Untuk
Universitas Sumatera Utara
medapatkan manfaat yang maksimal dari pijat bayi maka pemijatan yang dilakukan harus sesuai dengan pedoman pijat bayi secaa kesehatan.Hal ini sejalan dengan
pernyataan Rakhmawati 2007 yang menyatakan bahwa terdapat hal yang tidak dianjurkan dalam pemijatan bayi yaitu pemijatan pada saat bayi dalam keadaan sakit
sebagai upaya untuk memberikan hasil maksimal dalam pemijatan , bahkan menurut Roesli dalam Ameilia 2010 bahwa sebelum melakukan pijat bayi dianjurkan
melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu agar tidak terjadi efek samping dari pijat bayi tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden melakukan tindakan yang salah dan tidak sesuai dengan anjuran dari pedoman pijat menurut kesehatan . Hal ini
sejalan dengan pandangan Notoadmodjo 2003 yang menyatakan bahwa tindakan terbagi atas beberapa tingkatan dan salah satu tingkatan dalam tindakan yaitu respon
terpimpin yang data diartikan bahwa tindakan yang dilakukan sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh. Dalam hal ini contoh yang dimaksud adalah
pedoman pijat bayi menurut kesehatan. Peneliti berasumsi jika tindakan ini tidak diperbaiki maka akan dapat
menimbulkan efek samping dari pijat bayi dan juga responden tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dari pijat bayi yang dilakukannya sehingga
perlunya informasi yang baik mengenai tindakan yang benar dalam melakukan pijat bayi
Universitas Sumatera Utara
5.7.2. Tindakan Ibu Dalam Melihat Keadaan Bayi Yang Tidak Boleh Dipijat