persepsi antara masyarakat dan petugas kesehatan inilah yang sering menimbulkan masalah dalam melaksanakan program kesehatan khususnya dalam hal pijat bayi.
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa, walaupun pengobatan modern seperti tenaga medis dan dokter telah banyak tersebar baik di daerah perkotaan maupun
pedesaan, namun pengobatan secara tradisional pada dukun bayi masih berfungsi dalam masyarakat baik masyarakat kota maupun masyarakat desa, sehingga setiap
individu melakukan suatu tindakan berdasarkan atas pengalaman, persepsi, pemahaman dan penafsiran atas pijat bayi. Tindakan individu ini merupakan tindakan
sosial yang rasional, yaitu mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana-sarana yang paling tepat.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah bagaimana gambaran perilaku masyarakat
suku Jawa dalam hal pijat bayi yang dilakukan oleh dukun bayi di Kelurahan Pinangsori Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat suku Jawa dalam hal pijat bayi yang dilakukan oleh dukun bayi di Kelurahan Pinangsori Kecamatan Pinangsori
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik umur, parietas, pendidikan, penghasilan keluarga ibu dalam melakukan pijat bayi ke dukun bayi di Kelurahan Pinangsori
Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012 2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dalam hal pijat bayi yang dilakukan
oleh dukun bayi di Kelurahan Pinangsori Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012
3. Untuk mengetahui tingkat sikap ibu dalam hal pijat bayi yang dilakukan oleh dukun bayi di Kelurahan Pinangsori Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli
Tengah Tahun 2012 4. Untuk mengetahui niat ibu dalam menggunakan jasa dukun bayi untuk
melakukan pijat bayi di Kelurahan Pinangsori Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012.
5. Untuk mengetahui kelompok acuan dalam hal penggunaan pijat bayi yang dilakukan oleh dukun bayi di Kelurahan Pinangsori Kecamatan Pinangsori
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012. 6. Untuk mengetahui Sarana dan Prasarana yang digunakan dalam melakukan pijat
bayi di Kelurahan Pinangsori Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012.
7. Untuk mengetahui tingkat tindakan ibu dalam hal pijat bayi yang dilakukan oleh dukun bayi di Kelurahan Pinangsori Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli
Tengah Tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk memberikan informasi mengenai gambaran perilaku masyarakat Suku Jawa dalam hal pijat bayi yang dilakukan oleh dukun bayi di Kelurahan
Pinangsori Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012. 2. Sebagai bahan masukan bagi dinas kesehatan untuk melakukan berbagai kegiatan
mengenai pemberian informasi kesehatan khususnya mengenai pijat bayi yang dilakukan oleh dukun bayi di Kelurahan Pinangsori Kecamatan Pinangsori
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012. 3. Sebagai masukan bagi berbagai pihak yang akan melanjutkan penelitian ini
ataupun penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini. 4. Bagi peneliti, mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama bangku kuliah.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku Kesehatan
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing.
Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini
bersifat pasif tanpa tindakan: berpikir, berpendapat, bersikap maupun aktif melakukan tindakan. Sesuai dengan batasannya perilaku kesehatan dapat
dirumuskan sebagai segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan, sikap tentang
kesehatannya serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan. Menurut L.W. Green, faktor penyebab masalah kesehatan adalah faktor
perilaku dan non perilaku. Faktor perilaku khususnya perilaku kesehatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
1. Faktor-faktor predisposisi Predisposing factors, adalah faktor yang terwujud dalam kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan juga variasi demografi seperti
status ekonomi, umur, jenis kelamin, dan susunan keluarga. Faktor ini lebih bersifat dari dalam diri individu tersebut.
Universitas Sumatera Utara