e. Sikap dan kepercayaan masyarakat terhadap provider sebagai pemberi pelayanan kesehatan.
2.6 .Reaksi Dalam Proses Mencari Pengobatan
Menurut Suchman yang dijabarkan oleh Sarwono 2004, menganalisa pola proses pencarian pengobatan dari segi individu maupun petugas kesehatan. Menurut
pendapatnya, terdapat lima macam reaksi dalam proses pencarian pengobatan: 1. Shopping, adalah proses mencari alternatif sumber pengobatan guna
menemukan seseorang yang dapat memberikan diagnosa dan pengobatan sesuai dengan harapan si sakit.
2. Fragmentation adalah proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada lokasi yang sama. Contoh : berobat ke dokter sekaligus ke sinse dan
dukun. 3. Procastination ialah proses penundaan pencarian pengobatan meskipun gejala
penyakitnya sudah dirasakan. 4. Self medication adalah proses pengobatan sendiri dengan menggunakan
berbagai ramuan atau obat-obatan yang dinilainya tepat baginya. 5. Discontinuity adalah proses penghentian pengobatan.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Pijat bayi 2.7.1. Defenisi Pijat Bayi
Pijat bayi adalah sentuhan pijat pada bayi dan balita dapat memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak. Yang disebut bayi adalah anak yang berumur 0-
12 bulan Roesli, 2001. Menurut Prasetyono 2009 menjelaskan bahwa sentuhan adalah indra pertama dimana bayi dapat memberikan reaksi, sentuhan yang juga
merupakan cara anda menyampaikan rasa kasih sayang kepadanya. Menurut pengertian lainnya pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan dan
pengobatan yang dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktikkan sejak berabad-abad tahun silam secara turun temurun oleh dukun bayi
Roesli, 2001, hlm.2 Pemijatan adalah teknik relaksasi yang lembut dan jarang menyebabkan efek
samping Trans, 2001, dalam Hizkia, 2007 Lain lagi di cina yang mempunyai sejarah panjang tentang pengobatan . Pijat bayi
merupakan salah satu teknik perawatan bayi yang sangat khusus, biasanya untuk merawat bayi yang sakit perut, sembelit, atau kembung setelah banyak minum. Titik
tekan pengobatan pada bayi berbeda dengan orang dewasa yang membuat pijatan itu lebih efektif Prasetyono, 2009
2.7.2. Manfaat Pijat Bayi
Manfaat pijat bayi begitu banyak, yaitu membuat bayi semakin tenang atau rileks, meningkatkan efektivitas istirahat tidur bayi, memperbaiki konsentrasi bayi,
meningkatkan produksi ASI, membantu proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak, kemudian meningkatkan kenaikan berat badan, membantu meringankan
Universitas Sumatera Utara
ketidaknyamanan dalam pencernaan dan tekanan emosi, memacu perkembangan otak dan sistem saraf, selanjutnya meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan,
menstimulasi aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernapasan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan nafsu makan, meringankan gejala masuk angin,
mengajari bayi sedini tentang bagian tubuh, meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel. Meningkatkan kepercayaan diri ibu, lebih lanjut memudahkan orangtua
“mengenali” bayinya, hiburan menyenangkan keluarga, membina ikatan yang kuat antara orangtua dengan anak yang terbentuk atas dasar cinta dan keterbukaan
komunikasi, dan menurunkan hiperaktivitas serta meningkatkan kelembutan sifat anak Roesli, 2008.
Pijat bayi memudahkan pembelajaran terhadap kesiagapan, perkembangan fisik yang optimal, dan peningkatan koordinasi otot untuk meningkatkan kepercayaan
diri serta keberanian. Bagi orangtua dan kakaknya, pemijatan meningkatkan kesadaran akan manajemen pengelolaan mental dan teknik meredakan stress.
Memudahkan acara pelenturan setiap hari, baik bagi orangtua maupun anak. Mengurangi komplikasi pada bayi dari ibu pecandu obat-obatan, memperbaiki
perasaan positif bayi yang dilahirkan secara sesar caesar, meringankan asma dan mengobati depresi atau syok shock Roesli, 2008. Pemijatan menawarkan
keuntungan kepada orangtua akan pemahaman mengenai sifat anak dan menemukan keuntungan tersendiri dalam meningkatkan komunikasi verbal, serta menciptakan
suasana pemahaman akan pentingnya kreativitas dalam merawat anak, dan mengajarkan anak mengenai perbedaan sentuhan baik maupun buruk, selanjutnya
mengenalkan kepada bayi mengenai kontrol badan mereka, anak-anak yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
hubungan dekat dengan orangtuanya cenderung memiliki hubungan lebih baik dengan teman seusianya dan orang yang lebih dewasa. Manfaat lain akan diteruskan
oleh anak ketika ia besar dan menjadi orangtua Roesli, 2008.
2.7.3. Frekuensi Pijat Bayi
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai keinginan orang tua. dengan lebih cepat mengawali pemijatan bayi akan mendapat keuntungan yang
lebih besar, terlebih jika pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai berusia 5-7 bulan Subakti, 2008. Pemijatan dilakukan pagi hari sebelum
mandi, atau bisa juga malam hari sebelum bayi tidur, karena aktivitas bayi sepanjang hari yang cukup melelahkan. Tentunya, bayi juga perlu relaksasi agar otot-otot
menjadi kendur kembali, sehingga bayi dapat tidur lebih nyenyak dan tenang. Pijat bayi dapat dilakukan 1-2 jam setelah makanminum susu. Tindakan pijat dikurangi
seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sejak usia enam bulan, pijat dua hari sekali sudah memadai Prasetyono, 2009. Waktu yang digunakan dalam pemijatan tidak
ada ketentuan baku. Namun, berdasarkan pengalaman, paling lama pemijatan secara lengkap dapat dilakukan sekitar 20 menit. Setelah selesai, segeralah bayi dimandikan
agar tubuhnya merasa segar dan bersih dari lumuran baby oil Subakti, 2008.
2.7.4. Tindakan yang Dianjurkan Selama Pemijatan
Hal-hal yang dianjurkan selama pemijatan berlangsung, adalah : a Pancinglah mata bayi disertai pancaran kasih sayang selama pemijatan berlangsung;
b Ciptakan suasana yang tenang lembut selama pemijatan; c Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan
pada sentuhan tersebut, terutama bila anda sudah yakin bahwa bayi mulai terbiasa
Universitas Sumatera Utara
dengan pijatan yang sedang dilakukan; d Untuk bayi sehat yang baru lahir usia 0 – 3 bulan sebaiknya mengawali tahap pemijatan dengan sentuhan. Sentuhan ini secara
bertahap ditingkatkan tekanannya sampai bayi berusia 2 – 3 bulan, e Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi anda. Bila bayi menangis, cobalah
untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. Bila bayi menangis lebih keras, hentikanlah pemijatan. Karena mungkin bayi minta digendong, disusui atau
sudah mengantuk dan ingin tidur; f Mandikanlah bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak atau baby oil
lotion; g Hindarkan mata bayi dari percikan atau lelehan minyak atau baby oil lotion, Roesli, 2008.
2.7.5. Tindakan yang Tidak Dianjurkan Dilakukan Pemijatan
Hal-hal yang tidak dianjurkan selama pemijatan berlangsung, yaitu : a Memijat bayi langsung setelah makan; b Membangunkan bayi khusus untuk
pemijatan; c Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat; d Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat; e Memaksakan posisi pijat
tertentu pada bayi Subakti, 2008.
2.7.6. Suasana Saat Pemijatan:
Ketika akan dipijat, si kecil dan si pemijat harus dalam keadaan yang tenang dan nyaman. kondisi yang dikatakan tenang dan nyaman sebagai berikut : a Suasana
bayi, yaitu saat bayi ceria dan saat kondisi perut yang sudah terisi makanan; b Suasana pemijat, yaitu suasana hati pemijat tenang, menampilkan mimik wajah
tersenyum, nebar kasih sayang, dan putar musik klasik bila perlu Praseyono, 2009.
2.7.7. Ruangan yang Nyaman Saat Melakukan Pemijatan
Universitas Sumatera Utara
Ruangan yang nyaman untuk melakukan pemijatan pada si kecil adalah: a Ruangan yang hangat tetapi tidak panas; b Ruangan yang kering dan tidak pengap;
c Ruangan yang tidak berisik; d Ruangan yang penerangannya cukup; dan e Ruangan tanpa aroma menyengat dan mengganggu Gichara, 2006.
2.7.8. Efek Samping Pemijatan
Pemijatan adalah teknik relaksasi yang lembut dan jarang menyebabkan efek samping. Namun bila pemijatan dilakukan terlalu dalam, dapat menyebabkan
perdarahan pada organ vital seperti hati dengan adanya pembentukan penumpukan darah Subakti, 2008.
2.7.9. Pedoman Pijat Bayi 2.7.9.1 Memulai pemijatan
Jika bayi anda belum pernah dipijat sebelumnya, mungkin perlu waktu untuk membiasakannya. Cobalah lakukan 3 – 4 kali dalam sehari, sehingga bayi dan oang
tuanya menjadi terbiasa dengan usapan-usapan. Ketika anda yakin dan bayi merasa nyaman, maka hal ini dapat menjadi rutinitas, atau setidaknya coba memijat
sekurangnya 3 kali dalam seminggu. Gunakan usapan lembut dan buatlah kontak mata dengannya selama pijat berlangsung.
a. Belajar Rileks
Bayi memahami ketegangan dan kegelisahan andanya, khususnya melalui kontak fisik. Anda perlu meluangkan waktu untuk rileks sebelum memulai pemijatan.
Hilangkan semua hal yang mengganggu atau sedang anda pikirkan, agar anda dapat memberikan perhatian penuh pada pijatan dan bayi anda.
Universitas Sumatera Utara
1. Satukan jari dan letakkan diatas perut. Pejamkan mata dan tarik nafas dalam- dalam, anda akan merasakan perut membesar. Tahan nafas untuk beberapa detik,
kemudian keluarkan secara perlahan. 2. Putarlah bahu anda beberapa kali ke depan kemudian kebelakang. Ini mengurangi
ketegangan dibagian punggung, bahu dan leher. Jabat tangan anda secara erat.
b. Memilih Posisi yang Tepat
Pastikan anda merasa nyaman terlebih dahulu sebelum memulai pijatan. Pilihlah posisi yang tetap membuat punggung anda lurus, terutama ketika anda
membungkuk kedepan. Jika anda memijat bayi anda dilantai, anda dapat memilih 3 posisi duduk berikut ini yang paling nyaman.
1 Lutut ditekuk Lutut diletakkan diatas lantai dan diatas handuk yang tersedia agar lebih
nyaman, kemudian letakkan bantal pada bagian betis dibawah pantat dan duduk kembali.
2 Kaki saling menyilang Duduklah diatas bantal, dengan kedua kaki menyilang. Letakkan bayi anda
berhadapan langsung dengan anda. Bungkuk kedepan dan berilah beberapa usapan pijat dan periksa apakah anda nyaman.
3 Kaki lurus kedepan Duduklah diatas bantal dengan kedua kaki lurus kedepan disebelah bayi anda.
Mungkin anda butuh 2 bantal agar tetap bisa menahan punggung terutama ketika anda menggapai bagian tubuh atas bayi. Sampaikan pesan positif pada
bayi anda dengan menatap penuh kasih disertai usapan lembut.
Universitas Sumatera Utara
2.7.9.2 Bagian Depan Tubuh Bayi
Setelah anda menghangatkan ruangan dan menyiapkan minyak serta handuk, lepaskan baju serta popok bayi anda. Baringkan bayi anda dihadapan anda dan
bersiap untuk memulai pijat bagian depan. Celupkan jari anda kedalam minyak, kemudian gosokkan kedua tangan anda bersamaan agar hangat. Setiap sesi pemijatan
dimulai dengan menandai bagian tubuh mana yang akan dipijat oleh anda. Perhatikan matanya, senyumnya dan ajaklah berbicara. Lanjutkan dengan melakukan kontak
mata berbicara selama pemijatan ini untuk menenagkannya.
a. Lengan dan Tangan