Baris pertama 0,8733 0,4367 = 2,000030
Baris kedua 1,1267 0,5633 = 1,999999
3. Rata-rata dari keempat entri
λ
���
=
2,000030+1,999999 2
=2,0000144
4. Consistency Indeks CI
CI =
λ
���
−� �−1
=
2,0000144−2 1
= 0
5. Orde Matrik
n adalah orde matrik , n= 2 dari tabel random indeks diperoleh RI = 0,0
6. Perhitungan Konsistensi Ratio
CR =
�� ��
=
0,0
= 0 CR = 0 menunjukkan bahwa konsistensi baik, karena nilai CR
≤ 0,1 dan dinyatakan bahwa responden konsisten dengan jawabannya.
4.2.4.3 Perhitungan Rata-Rata Pembobotan Alternatif Terhadap Unsur Harga Bersaing
Perhitungan rata-rata untuk masing-masing alternatif terhadap unsur harga bersaing dari 96 kuesioner dilakukan dengan cara mengalikan semua
alternatif matrik banding yang seletak kemudian diakar pangkatkan 96 banyaknya responden, sehingga didapatkan tabel perhitungan rata-rata antar
masing-masing alternatif terhadap unsure harga bersaing pada Tabel 4.18 dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Matrik Banding Rata-Rata antar Alternatif
Terhadap Unsur Harga Bersaing
Alternatif Nokia
BlackBerry Nokia
1 1,2012
BlackBerry
0,8325 1
∑ 1,8325
2,2012
Sumber: data primer diolah
4.2.4.4 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matrik Alternatif Terhadap Unsur Harga Bersaing
Perhitungan bobot parsial dan konsistensi matrik untuk masing-masing alternative terhadap unsur harga bersaing diperlihatkan pada Tabel 4.19 berikut
ini:
Tabel 4.19 Penjumlahan Kolom untuk Mensintesis Pertimbangan
Alternatif Terhadap Unsur Harga Bersaing
Alternatif Nokia
BlackBerry Rata-rata
Nokia 0,5457
0,5457 0,5457
BlackBerry 0,4543
0,4543 0,4543
Sumber: data primer diolah
Selanjutnya untuk mengetahui apakah responden dalam memberikan jawaban konsisten atau tidak terhadap daftar pertanyaan yang diberikan, maka
harus dihitung rasio konsistensi consistency ratioCR pada setiap matriks yang disusun. Langkah- langkah untuk menghitung rasio konsistensi adalah sebagai
berikut:
1. Matriks kali x bobot prioritas
� 1
1,2012 0,8325
1 � � �
0,5457 0,4543�
= 1,0914
0,9086
2. Consistency Vektor D
Consistency Vektor D dihitung dengan rumus D =
������ � �����
Universitas Sumatera Utara
Baris pertama 1,0914 0,5457= 2,0000057
Baris kedua 0,9086 0,4543= 2,0000057
3. Rata-rata dari keempat entri
λ
���
=
2,0000057+2,0000057 2
=2,000006
4. Consistency Indeks CI
CI =
λ
���
−� �−1
=
2,000006−2 1
= 0
5. Orde Matrik
n adalah orde matrik , n= 2 dari tabel random indeks diperoleh RI = 0,0
6. Perhitungan Konsistensi Ratio
CR =
�� ��
=
0,0
= 0 CR = 0 menunjukkan bahwa konsistensi baik, karena nilai CR
≤ 0,1 dan
dinyatakan bahwa responden konsisten dengan jawabannya.
4.2.4.5 Perhitungan Rata-Rata Pembobotan Alternatif Terhadap Unsur Kesesuaian Harga dengan Manfaat Produk
Perhitungan rata-rata untuk masing-masing alternatif terhadap unsur kesesuaian harga dengan manfaat produk dari 96 kuesioner dilakukan dengan cara
mengalikan semua alternatif matrik banding yang seletak kemudian diakar pangkatkan 96 banyaknya responden, sehingga didapatkan tabel perhitungan
rata-rata antar masing-masing alternatif terhadap unsur kesesuaian harga dengan manfaat produk pada Tabel 4.20 dibawah ini:
Tabel 4.20 Matrik Banding Rata-Rata antar Alternatif Terhadap
Universitas Sumatera Utara
Unsur Kesesuaian Harga dengan Manfaat Produk
Alternatif Nokia
BlackBerry Nokia
1 0,4821
BlackBerry 2,0744
1
∑ 3,0744
1,4821
Sumber: data primer diolah
4.2.4.6 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matrik Alternatif Terhadap Unsur Kesesuaian Harga dengan Manfaat Produk
Perhitungan bobot parsial dan konsistensi matrik untuk masing-masing alternative terhadap unsur kesesuaian harga dengan manfaat produk diperlihatkan
pada Tabel 4.21 berikut ini:
Tabel 4.21 Penjumlahan Kolom untuk Mensintesis Pertimbangan Alternatif
Terhadap Unsur Kesesuaian Harga dengan Manfaat Produk
Alternatif Nokia
BlackBerry Rata-rata
Nokia 0,3253
0,3253 0,3253
BlackBerry 0,6747
0,6747 0,6747
Sumber: data primer diolah
Selanjutnya untuk mengetahui apakah responden dalam memberikan jawaban konsisten atau tidak terhadap daftar pertanyaan yang diberikan, maka
harus dihitung rasio konsistensi consistency ratioCR pada setiap matriks yang disusun. Langkah- langkah untuk menghitung rasio konsistensi adalah sebagai
berikut:
1. Matriks kali x bobot prioritas
� 1
0,4821 2,0744
1 � � �
0,3253 0,6747�
= 0,6505
1,3495
2. Consistency Vektor D
Consistency Vektor D dihitung dengan rumus D =
������ � �����
Baris pertama 0,6505 0,3253= 2,000018
Baris kedua 1,3495 0,6747= 2,000018
Universitas Sumatera Utara
3. Rata-rata dari keempat entri
λ
���
=
2,000018+2,000018 2
=2,000018
4. Consistency Indeks CI
CI =
λ
���
−� �−1
=
2,000018−2 1
= 0
5. Orde Matrik
n adalah orde matrik , n= 2 dari tabel random indeks diperoleh RI = 0,0
6. Perhitungan Konsistensi Ratio
CR =
�� ��
=
0,0
= 0 CR = 0 menunjukkan bahwa konsistensi baik, karena nilai CR
≤ 0,1 dan dinyatakan bahwa responden konsisten dengan jawabannya.
4.2.4.7 Perhitungan Rata-Rata Pembobotan Alternatif Terhadap Unsur Harga Terjangkau