Sejarah Singkat Nokia Gambaran Umum Perusahaan .1 Nokia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Nokia

4.1.1.1 Sejarah Singkat Nokia

Nokia didirikan pada tahun 1860, saat Fredrik Idestman yang menempuh studinya di Jerman untuk mendapatkan gelar insinyur pertambangan mengunjugi sebuah pabrik lokal. Dalam kunjungannya tersebut, Idestman mengamati mesin baru yang memproses pengelohan kayu menjadi pulp dan dia melihat besarnya tingkat permintaan terhadap pulp. Sekembalinya dia dari Filandia, Idestman memesan mesin yang sama dengan yang dilihatnya di Jerman dan mendirikan perusahaan pengolahan hasil hutan pada tahun 1865. Perusahaan inilah yang akan menjadi cikal bakal Nokia Corporation. Pada tahun 1960, Westerlund mendirikan divisi elektronik untuk merintis jalannya Nokia menyongsong dekade berikutnya. Selanjutnya, dalam bidang sistem telekomunikasi dimulai pada tahun 1962 dengan konsentrasi pada transmisi radio. Pengembangan telepon radio yang menjadi cikal bakal handphone dirintis pada tahun 1963. Pada tahun 1967, divisi elektronik hanya mengembangkan 3 dari jumlah penjualan bersih Nokia dan menyerap sekitar 460 orang tenaga kerja. Momentum mulai terbentang lebar pada awal tahun 1970-an dan mulai pada tahun 1980-an divisi ini berkembang pesat serta menjadi bagian yang sangat penting Universitas Sumatera Utara dalam operasi bisnis Nokia. Berbagai cabang divisi elektronik secara bertahap dikembangakan menjadi kelompok bisnis yang mandiri. Bagian telepon radio berubah nama menjadi Mobira pada tahun 1979, selanjutnya pada tahun 1989 Mobira menjadi Nokia Mobile Phones. Selama masa resesi tahun 1990-an, Nokia Mobile Phones dan Nokia Telecomunication menjadi tulang punggung Nokia Group. Melalui perampingan di bidang usahanya, Nokia berhasil melewati resesi yang sangat dahsyat dan cepat. Pada tahun 1991, Nokia berada dalam situasi yang sangat menentukan yaitu saat resesi ekonomi melanda dunia. Untuk mengatasi masa sulit itu, berbagai perusahaan memutuskan untuk memfokuskan pada kinerja jangka pendek dan menunda investasi mereka. Sebaliknya, Nokia justru tetap mempertahankan rencananya untuk terus meningkatkan penelitian dan pengembangan serta pemasaran secara global merupakan keputusan yang ternyata sangat tepat dan menguntungkan. Pada tahun1992, Jarmo Olila terpilih menjadi CEO dan presiden Nokia Group. Pada saat itulah Nokia mengambil keputusan besar dan strategis yaitu memfokuskan bisnis pada bidang telekomunikasi dan melepas bisnis yang bukan intinya. Nokia menjadi bisnis inti di sektor telekomunikasi dalam kurun waktu 10 tahun 1986-1996 transformasi yang berlangsung dramatis, dimana hanya 17 di tahun 1986 menjadi 90 di tahun 1996. Sesungguhnya, upaya ke arah transformasi dalam tubuh Nokia Group telah mulai dirintis satu dasawarsa sebelumnya yaitu sejak divisi elektronik Nokia telah melakukan penelitian yang mendalam atas sistem transmisi radio analog pada tahun 1960. Universitas Sumatera Utara Melalui penelitian dan pengembang yang instensif dan insfrastrktur jaringan GSM, Nokia berhasil memperkenalkan jaringan GSM pertamanya di dunia pada tahun 1991-an diikut i oleh handphone GSM pertamanya Nokia 1011 pada tahun 1992. Tahun 1994 Nokia Meluncurkan Nokia 2100, ponsel pertama yang memiliki fitur The Nokia Tune. The Nokia Tune mungkin salah satu potongan musik yang paling sering diputar di dunia. Perusahaan memperkenalkannya sebagai nada dering pada tahun 1994 dengan seri Nokia 2100, yang kemudian terjual sebanyak 20 juta ponsel di seluruh dunia, melebihi target Nokia yang pada awalnya hanya ingin mencapai angka 400.000.

4.1.1.2 Nokia Menjadi Pemimpin Dunia dalam Pasar Handphone

Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Kajian Analisis Sensitivitas Pada Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

15 94 75

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sebagai Tempat Kerja Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU)

1 86 77