29
Sejarah Indonesia
sejarah sosial-budaya. Model pembelajaran ini sangat mendukung Kurikulum 2013. Pada model pembelajaran ini siswa diajak untuk mengeksplorasikan
masalah atau tema-tema yang terkait dengan Sejarah Indonesia dalam konteks sosial-budaya masyarakat setempat.
Di samping beberapa model tersebut sudah banyak model dan metode yang sudah biasa dikembangkan dalam pembelajaran Sejarah Indonesia.
Misalnya : Reading Guide, Active Debat STAD Student Teams-Achievement
Divisions dan TGT Team-Game-Turnament,
Group Resume, Reading Guide
, CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition, Jigsaw, dll selengkapnya baca Robert E.Slavin, Cooperative Learning: Teori, Riset
dan Praktik. Di dalam menerapkan berbagai model pembelajaran tersebut, guru perlu menggunakan pendekatan saintifik dengan lima langkahnya
seperti telah diterangkan di atas.
5. Pelaksanaan Pembelajaran
Salah satu tugas dari pendidik sebelum melakukan pembelajaran adalah membuat rancangan pembelajaran. Rancangan pembelajaran ini
penting karena menjadi patokan atau rambu-rambu bagi seorang pendidik ketika melakukan pembelajaran, sehingga pembelajaran berjalan lebih
terarah. Rancangan pembelajaran tersebut disebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP memiliki 3 bagian yaitu kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan ini, langkah-langkah yang dilakukan guru adalah:
• menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran; •
memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan
contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;
• mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
30
Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK
• menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan •
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan
dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran. Dalam proses pembelajaran ini ditekankan pada pendekatan pembelajaran saintifik yang mengembangkan
kompetensi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar mengasosiasimerekonstruksi, dan mengomunikasikan. Sementara model
yang dikembangkan misalnya pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran discovery. Pemilihan pendekatan dan
model pembelajaran ini harus juga disesuaikan dengan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
• Sikap Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang
dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi
pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas tersebut.
• Pengetahuan Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas menerima pengetahuan dan
menyimpannya dalam memori untuk diingat. Pengetahuan yang diingat tersebut dipanggil kembali untuk menjawab pertanyaan yang bersifat
mengingat. Selanjutnya pengetahuan fakta, konsep, prosedur diolah sehingga mencapai tingkat memahami, dilanjutkan dengan menerapkan
terutama konsep dan prosedur, menganalisis suatu sumber untuk menentukan bagian-bagian dari informasi juga keterkaitan antarbagian serta menemukan
pikiran pokok dari informasi yang dikaji, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan atau keunggulan informasi yang dikaji, hingga mencipta suatu
pengetahuan baru atau karya lainnya benda, diagram dan sebagainya yang
31
Sejarah Indonesia
disajikan dalam makalah atau media lainnya. Karakteristik aktivitas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan
aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan pembelajaran saintifik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis
penyingkapanpenelitian
discoveryinquiry learning. Untuk mendorong siswa menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun
kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning.
• Keterampilan Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi topik dan subtopik mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan
harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan
pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan penelitian
discoveryinquiry learning dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning. Keterampilan
yang perlu dikembangkan dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia adalah keterampilan berpikir sejarah dan menggunakan berbagai konsep sejarah.
c. Kegiatan Penutup