Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran DiscoveryLearning

27 Sejarah Indonesia

a. Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan dan juga model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar. Tujuannya antara lain: 1 Mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, 2 menjembatani jarak antara pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang ada di luar sekolah, 3 mengembangkan pembelajaran mandiri. Adapun langkah-langkahnya: • Merumuskan masalah. • Mendeskripsikan masalah. • Merumuskan hipotesis. • Mengumpulkan data dan analisis data untuk menguji hipotesis, dan • Merumuskan rekomendasi.

b. Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyekkegiatan sebagai wahana. Siswa melakukan eksplorasi, penilaian tentang sumber sejarah, melakukan interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa memilih suatu peristiwa sejarah untuk dijadikan proyek studinya. Dalam pembelajaran ini siswa melakukan investigasi, membuat keputusan dan memberikan kesempatan siswa untuk bekerja mandiri dan mengembangkan kreativitasnya. Melalui pembelajaran berbasis proyek ini diharapkan siswa akan menghasilkan herhis own history. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. • Menentukan masalah atau materiperistiwa sejarah yang akan dikaji. • Mengkaji bahan sebagai studi awal dan merumuskan petanyaan- pertanyaan mendasar. • Menyusun Rencana Proyek. 28 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK • Menyusun Jadwal. • Monitoring. • Menguji Hasil. • Evaluasi Pengalaman.

c. Pembelajaran DiscoveryLearning

Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi apabila siswa tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be deined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matter in the inal form, but rather is required to organize it him self” Lefancois dalam Emetembun, 1986:103. Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri inquiry dan Problem Solving atau pembelajaran berbasis riset. Langkah-langkahnya: Persiapan : sejak dari merumuskan tujuan, penentuan topik, mengembangkan dan seleksi bahan ajar Pelaksanaan: • Pemberian rangsanganmotivasi dengan membuat materi problem yang akan dipecahkan yang rumusannya dibuat agak membingungkan dilematis • Identifikasi dan merumuskan masalah • Pengumpulan data • Analisis data • Pembuktianverifikasi • Menarik kesimpulangeneralisasi

d. Model Values Exploration Eksplorasi Nilai