26
sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa pembelajaran
kooperatif adalah
model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil dengan tingkat kemampuan berbeda kemudian dituntut untuk menyelesaikan tugas dan mempelajari
materi secara bersama-sama agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
b. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif
berbeda dengan
strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses
pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan dalam
pengertian penguasaan materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut.
Menurut Wina Sanjaya 2013: 244-246, terdapat beberapa karakteristik model Pembelajaran Kooperatif yaitu:
1 Pembelajaran Secara Tim
Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu,
tim harus membuat siswa belajar. Semua anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itulah,
27
kriteria keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan tim.
2 Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
Manajemen pada umumnya mempunyai empat fungsi pokok, yaitu fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi
pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Demikian juga dalam pembelajaran kooperatif. Fungsi perencanaan menunjukkan
bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif, misalnya
tujuan apa yang harus dicapai, bagaumana cara mencapainya, apa yang harus digunakan untuk mencapai tujuan itu dan lain
sebagainya. 3
Kemauan untuk Bekerja Sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh
keberhasilan secara kelompok. Oleh sebab itu, prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif.
Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggungjawab
masing-masing, akan
tetapi juga
harus ditanamkan perlunya saling membantu. Misalnya, yang pintar
perlu membantu yang kurang pintar.
28
4 Keterampilan Bekerja Sama
Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam
keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi
dengan anggota lain. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga setiap
siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan memberikan kontribusi pada keberhasilan kelompok.
Menurut Abdul Majid 2013: 176 Pembelajaran Kooperatif memiliki ciri atau karakteristik sebagai berikut:
1 Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi
belajar. 2
Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang, dan rendah heterogen.
3 Apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal drai ras,
budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda. 4
Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.
Pembelajaran kooperatif memiliki karakteristik dalam pelaksanannya yaitu membantu mengembangkan keterampilan-
keterampilan interpersonal kelompoknya. Menurut Isjoni 2010: 27, Pembelajaran Kooperatif memiliki ciri khusus antara lain:
1 Setiap anggota memiliki peran.
2 Terjadi hubungan langsung di antara siswa.
3 Setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas belajarnya
dan juga teman-teman sekelompoknya. 4
Guru membantu mengembangkan keterampilan- keterampilan interpersonal kelompoknya.
5 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
29
Dari karakteristik Pembelajaran Kooperatif menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran
kooperatif: 1
Pembelajaran dilakukan
secara kelompok
untuk menyelesaikan masalah.
2 Kelompok dibentuk secara heterogen.
3 Penilaian lebih menekankan pada kelompok daripada
individu.
c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif