37
h Interaksi yang timbul dalam pembelajaran kooperatif dapat
memicu peningkatan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.
2 Kekurangan
Selain memiliki beberapa keunggulan, pembelajaran kooperatif juga memiliki beberapa kekurangan antara lain:
a Diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk memahamkan
kepada siswa tujuan dari pembelajaran kooperatif. b
Perlunya peer teaching yang efektif agar pembelajaran kooperatif dapat terlaksana dengan baik.
c Prestasi yang diraih dari pembelajaran kooperatif adalah
prestasi kelompok, sedangkan diharapkan pula prestasi individu siswa juga meningkat.
d Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran kooperatif
diperlukan lebih dari satu kali penerapan metode ini. e
Tidak mudah untuk membangun kemampuan individual dan kemampuan bekerjasama.
4. Tipe Think Pair Share TPS
a. Pengertian Tipe Think Pair Share TPS
Tipe Think Pair Share TPS pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dari University of Maryland. Ada tiga unsur
penting dalam tipe Think Pair Share yaitu Think Berpikir, Pair Berpasangan,
dan Share
Berbagi. Siswa
mempunyai kesempatan untuk bekerja sendiri pada tahap think dan
38
memperoleh kesempatan untuk bekerjasama dengan orang lain pada tahap pair dan share.
Think Pair Share TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa. TPS menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil dua anggota. Menurut Miftahul Huda 2014:
132 Think Pair Share adalah metode yang sederhana. Pertama, siswa diminta untuk duduk berpasangan. Kemudian guru
mengajukan satu pertanyaan atau masalah kepada mereka. Setiap siswa diminta untuk berpikir sendiri terlebih dahulu tentang
jawaban atas pertanyaan itu, kemudian mendiskusikan hasil pemikirannya dengan pasangan di sebelahnya untuk memperoleh
satu jawaban yang sekiranya dapat mewakili jawaban mereka berdua. Setelah itu guru meminta setiap pasangan menjelaskan
atau menjabarkan hasil jawaban yang telah mereka sepakati pada siswa lain di ruang kelas.
Trianto 2010: 81 menyatakan bahwa tipe Think Pair Share merupakan
Suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pada diskusi kelas, dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan
pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think pair share dapat memberi
siswa lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu.
39
b. Langkah-langkah Tipe Think Pair Share TPS
Menurut Miftahul Huda 2014: 136-137 prosedur model pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Share yaitu sebagai
berikut: 1
Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari dua anggotasiswa.
2 Guru memberikan tugas pada setiap kelompok.
3 Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas
tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. 4
Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya.
5 Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya
masing-masing untuk menshare hasil diskusinya. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
TPS, siswa dikelompokkan
secara berpasangan
untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Think Pair Share
memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi waktu lebih banyak kepada siswa untuk berpikir, menjawab, dan
saling membantu satu sama lain. Menurut Abdul Majid 2013: 191-192 dalam Tipe Think Pair Share guru perlu menerapkan
langkah-langkah sebagai berikut: 1
Tahap 1: Thinking Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan
dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa
saat.
2 Tahap 2: Pairing
Guru meminta siswa agar berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap
pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan, atau berbagi ide
jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru memberikan waktu 4-5 menit untuk berpasangan.
40
3 Tahap 3: Sharing
Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka
bicarakan. Hal ini cukup efektif jika dilakukan dengan cara bergiliran antara pasangan demi pasangan, dan dilanjutkan
sampai sekitar 14 pasangan telah mendapatkan kesempatan untuk melaporkan.
Melalui teknik TPS, siswa dilatih bagaimana menguatarakan pendapat dan siswa juga belajar menghargai pendapat orang lain
dengan tetap mengacu pada materi atau tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, teknik Think Pair Share TPS dapat membantu
pengembangan akuntabilitas siswa, karena siswa harus saling melaporkan
hasil pemikiran
masing-masing dan
berbagi berdiskusi dengan pasangannya, kemudian siswa berpasangan
dimana pasangan tersebut harus dibagi dengan seluruh kelas. Jumlah
anggota kecil
dapat mendorong
setiap anggota
kelompoknya agar terlibat secara aktif, sehingga bagi siswa yang jarang atau bahkan tidak pernah mengintreprestasikan di depan
kelas dapat memberikan suatu gagasan, ide atau jawaban.
c. Kelebihan dan Kekurangan Tipe Think Pair Share TPS