Penjualan Tunai Penjualan Kredit Retur Penjualan Dan Pengurangan Harga

130 6. Pencatatan transaksi retur penjualan dan pengurangan harga 7. Pencatatan potongan penjualan 8. Pencatatan beban angkut ke luar 9. Pencatatan sediaan barang dagangan pada akhir periode Akuntansi Untuk Penjulan Barang Dagangan P enjualan barang dagangan juga dicatat dengan mendebet rekening kas atau piutang dagang dan mengkredit rekening pendapatan. Nama rekening pendapatan yang biasanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan adalah penjualan. Penjualan barang dagangan dapat dilakukan secara tunai atau dapat dilakukan secara kredit.

1. Penjualan Tunai

Penjualan tunai biasanya dicatat pada Register Kas dan pada akhir hari kerja dijumlah. Penjualan tunai seperti ini dapat dicatat sebagai berikut : Kas Rp 10.000.000 Penjualan Rp 10.000.000 untuk mencatat transaksi penjualan tunai

2. Penjualan Kredit

Suatu perusahaan sering juga menjual barang dagangan secara kredit yaitu bilamana pembayaran baru diterima bebarapa waktu kemudian. Penjualan semacam ini dibukukan debet pada rekening Piutang dagang dan kredit rekening penjualan, jurnalnya adalah : Piutang Dagang Rp 10.000.000 Penjualan Rp 10.000.000 Untuk mencatat transaksi penjualan kredit Rekening penjulan hanya digunakan untuk mencatat 131 penjualan barang dagangan. Apabila sebuah perusahaan dagangan menjual peralatan kantor bukan barang dagangan, maka yang dikredit adalah rekening Peralatan Kantor, bukan rekening Penjualan.

3. Retur Penjualan Dan Pengurangan Harga

Barang dagangan yang telah terjual mungkin saja dikembalikan oleh pelanggan retur penjualan atau karena barangnya cacat atau karena alasan lain sehingga pembeli tidak puas. Kepada pelanggan diberikan potongan dari harga semula barang yang dijual tersebut potongan penjualan. Bila retur penjualan atau potongan penjualan menyangkut penjualan kredit, biasanya penjual menyampaikan nota kredit Credit Memorandum kepada pelanggan. Nota kredit menunjukkan jumlah yang dikreditkan pada pelanggan serta alasan pengkreditan tersebut. Retur penjualan pada hakikatnya merupakan pembatalan atas penjualan yang telah dilakukan perusahaan baik sebagian ataupun seluruhnya. Pengaruh Retur ataupun potongan penjualan adalah berkurangnya pendapatan penjualan dan berkurangnya kas atau piutang dagang. Bila perkiraan penjualan didebet, maka saldo perkiraan penjualan ini pada akhir periode akan menunjukkan penjualan bersih net Sales, dan jumlah retur dan potongan penjualan tidak akan diungkapkan lagi. Karena berkurangnya pendapatan disebabkan oleh potongan penjualan, dan berbagai beban yang berkaitan dengan pengembalikan barang angkutan, pengepakan, perbaikan, penjualan kembali dan sebagainya, disarankan agar jumlah transaksi seperti ini diketahui oleh manajemen. Kebijakan semacam ini akan memungkinkan manajemen menentukan sebab- sebab retur dan potongan tersebut, seandainya jumlahnya sangat besar, dan untuk mengambil tindakan perbaikan. Kerena alasan 132 inilah kita cendrung mendebet perkiraan yang disebut Retur dan potongan penjualan Sales Return and Allowances . Bila penjualan semula dilakukan secara kredit, maka sisa transaksi tersebut dicatat sebagai kredit ke piutang dagang. Misalnya diterima pengembalian barang karena rusak dari salah seorang pelanggan senilai Rp 250.000 yang berasal dari transaksi penjualan kredit. maka pencatatn yang dilakukan untuk pengembalian barang tersebut adalah : Retur dan Potongan Penjualan Rp 250.000