72
B. Pembahasan
1. Peningkatan Keterampilan Berbicara pada Siklus I
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, pada saat pembelajaran berlangsung sebagian siswa terlihat lebih aktif dalam
mengemukakan pendapat dengan adanya materi memerankan drama dengan menggunakan metode sosiodrama karena metode sosiodrama terbilang baru
mereka gunakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Roestiyah, N. K. 2001: 90 kadang-kadang banyak peristiwa psikologis atau sosial yang sukar bila
dijelaskan dengan kata-kata belaka. Maka perlu didramatisasikan, atau siswa dipartisipasikan untuk berperanan dalam peristiwa sosial itu. Namun, beberapa
siswa yang terlihat masih kurang aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut terlihat ketika ada kelompok siswa yang diminta untuk melakukan drama di depan kelas,
siswa tersebut tidak menyimak dan memperhatikan temannya yang sedang berada di depan kelas. Beberapa siswa ada yang asyik berbicara sendiri dan ada
yang mondar-mandir ke depan dan ke belakang. Jika siswa tidak memperhatikan saat temannya maju untuk melakukan sosiodrama, siswa tidak tahu letak
kesalahan yang dilakukan temannya ketika mendramatisasikan sebuah cerita dan tidak mengetahui koreksi yang dilakukan oleh guru sehingga siswa yang tidak
memperhatikan bisa melakukan kesalahan yang sama. Guru dalam membimbing siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara
sudah baik. Guru selalu memberi motivasi pada siswa yang masih malu-malu dalam mengemukakan pendapatnya dan arahan untuk banyak latihan
73
memerankan peran orang lain. Hal tersebut menyebabkan keterampilan berbicara sudah terlihat meningkat dari kegiatan pra tindakan.
Berdasarkan penilaian keterampilan berbicara pada siklus I, terdapat peningkatan nilai rerata keterampilan berbicara pada siklus I sebesar 3,35
dengan kondisi awal 65,86 meningkat menjadi 69,21. Namun pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum berjalan dengan lancar karena masih ada
beberapa kendala. Di antara kendala tersebut adalah siswa masih merasa takut, malu, dan kurang percaya diri untuk memerankan sosiodrama. Siswa belum
terbiasa untuk tampil berbicara di muka umum. Selain itu, kerja sama di antara anggota kelompok belum terbentuk, dan belum maksimalnya kesadaran siswa
untuk menghafal naskah sosiodrama. Akibatnya pencapaian nilai yang diharapkan belum optimal.
Berbekal pengalaman dan refleksi yang dilakukan oleh guru dan guru dan peneliti, maka diadakanlah pembelajaran keterampilan berbicara dengan
menggunakan metode sosiodrama siklus II.
2. Peningkatan Keterampilan Berbicara pada Siklus II