13
Sedangkan menurut Richards 2008: 21 fungsi berbicara antara lain: a sebagai interaksi, b sebagai transaksi, dan c sebagai kinerjapublik.
a. Sebagai interaksi, unsur pokoknya antara lain: 1 berfungsi sosial, 2
merefleksikan hubungan, 3 merefleksikan identitas pembicara, 4 bisa jadi formal atau casual, 5 menggunakan syarat percakapan, 6 merefleksikan
tingkat kesopanan, 7 menggunakan kata-kata generik, 8 menggunakan percakapan terdaftarresmi, dan 9 terkonstruksi bersama.
b. Sebagai transaksi, unsur pokoknya antara lain: 1 fokus pada informasi, 2
berfokus pada pesan dan bukan pada partisipan, 3 menggunakan strategi komunikasi agar bisa dipahami, 4 ada pertanyaan, pengulangan dan
pemahaman, 5 ada negoisasi, 6 akurasi linguistik tidak begitu penting.
c. Sebagai kinerjapublik
B. Aspek yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara
Kemampuan berbicara adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk mengucapkan suara atau bunyi artikulasi berupa kata-kata yang bertujuan untuk
mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. MenurutHaryadi dan Zamzani 1997: 61 mengungkapkan ada dua aspek
berbicara yaitu aspek kebahasaan dan aspek non kebahasaan. Aspek kebahasaan, meliputi: a pelafalan bunyi, b intonasi, c pilihan kata atau diksi, dan d susunan
kalimat. Sedangkan aspek nonkebahasaan terdiri dari: a semangat dan sikap tenang, b keterbukaan, c keintiman, d isyarat nonverbal, dan e penguasaan
topik. Menurut Burhan Nurgiyantoro 2009: 277 mengungkapkan dakam situasi
yang normal, orang melakukan kegiatan berbicara dengan motivasi ingin mengemukakan sesuatu kepada orang lain, atau karena ingin memberikan reaksi
terhadap sesuatu yang didengarnya. Pembicaraan dalam situasi yang demikian, kejelasan penuturan tidak semata-mata ditentukan oleh ketepatan bahasa
14
verbal yang dipergunakan saja, melainkan amat dibantu oleh unsur-unsur paralinguistik seperti gerak-gerakan tertentu, ekspresi wajah, nada suara, dan
sebagainya, suatu hal yang tidak ditemui dalam komunikasi tertulis. Situasi pembicaraan serius, santai, wajar, tertekan dalam banyak hal juga akan
mempengaruhi keadaan dan kelancaran pembicaraan. Lebih lanjut, Ahmad Rofiāudin dan Darmiyati Zuchdi 1999:244 juga
mengungkapkan aspek dalam berbicara, yaitu aspek kebahasaan dan non kebahasaan. Aspek kebahasaan meliputi:
a tekanan, b ucapan,
c nada dan irama, d persendian,
e kosakataungkapan atau diksi, dan f struktur kalimat yang digunakan.
Sedangkan aspek nonkebahasaan meliputi:
a kelancaran, b pengungkapan materi wicara,
c keberanian, d keramahan,
e ketertiban, f semangat,
g sikap, dan h perhatian.
Dari beberapa pendapat di atas, maka peneliti hanya mengambil beberapa aspek kebahasaan dan aspek nonkebahasaan. Aspek kebahasaan yang dipilih
peneliti terdiri dari tekanan, ucapan dan kosakata. Sedangkan aspek non kebahasaan yang dipilih peneliti terdiri dari kelancaran dan keberanian.
15
C. Faktor Penunjang Keterampilan Berbicara