65
j Siswa mengemukakan pendapat mengenai karakter tokoh yang ada
dalam cerita tersebut, dan dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan dan mengambil hikmah dari isi cerita sosiodrama tersebut.
k Siswa diberi nasihat agar selalu melatih diri untuk dapat berbicara
dengan baik dan lancar di muka umum.
c. Observasi
1 Kegiatan Guru
Peneliti melakukan observasi dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir pembelajaran. Berdasarkan pengamatan peneliti, guru sudah menerapkan
langkah-langkah pembelajaran
keterampilan berbicara
dengan menggunakan metode sosiodrama sesuai dengan RPP yang telah dibuat
sebelumnya. Di awal pembelajaran, guru telah menyampaikan apersepsi berupa pertanyaan yang memancing siswa ke arah materi. Guru juga telah
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan secara detail dan tidak tergesagesa
aspek-aspek yang harus diperhatikan pada saat membaca naskah dan berbicara khususnya dalam bermain sosiodrama. Guru juga menerangkan
bobot setiap nilai yang dimiliki oleh setiap aspek sehingga siswa dapat mengetahui hal apa saja yang harus siswa tonjolkan saat bermain
sosiodrama. Pada saat pembagian kelompok, guru meminta siswa untuk berpindah
tempat sesuai kelompoknya masing-masing. Guru sangat baik dalam
66
memberikan motivasi kepada siswa untuk tampil baik dan berani di depan kelas, selain itu adanya pemberian reward kepada siswa yang berani tampil
dengan baik dan benar. Guru mengajak siswa berdiskusi tentang kesulitan apa yang dialami siswa selama pembelajaran dengan metode sosiodrama
dilaksanakan. Selama peneliti melakukan penilaian terhadap kelompok yang maju,
guru berkeliling memantau siswa serta mengingatkan agar tetap menjaga kekondusifan kelas dan menyimak kelompok yang sedang maju. Guru
membimbing siswa dalam berlatih peran. Bagi siswa yang ramai, guru cukup tegas menegur siswa.
Pada kegiatan akhir, saat semua kelompok telah dinilai oleh peneliti, guru mengambil alih dengan bertanya kepada siswa bagaimana karakter
tokoh yang ada dalam cerita sosiodrama tersebut. Guru menunjuk satu per satu siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Guru sangat baik dalam
mengkondisikan siswa, sehingga dapat dipastikan semua siswa turut aktif dalam pembelajaran. Guru membimbing siswa menyimpulkan cerita
sosiodrama tersebut. Di akhir pertemuan, guru memberikan nasihat kepada siswa agar selalu melatih diri untuk berbicara dengan baik dan benar di
muka umum.
67
Gambar 6. Kegiatan Guru Saat Menjelaskan Aspek-aspek Kebahasaan
2 Kegiatan Siswa
Observasi yang dilakukan peneliti, tidak hanya dilakukan pada guru saja. Peneliti juga melakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama
mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode sosiodrama. Pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran
pada siklus II, keterampilan berbicara siswa tampak lebih meningkat. Penjelasan yang diberikan oleh guru diperhatikan dengan baik oleh siswa,
hal ini menunjukkan adanya perubahan sikap pada siswa dibandingkan pada siklus sebelumnya. Respon siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan oleh guru menjadi lebih beragam, hampir seluruh siswa mengacungkan tangan untuk menyampaikan pendapatnya. Semakin
sedikit siswa yang terlihat berbicara sendiri dengan temannya, karena guru lebih tegas di siklus kedua ini. Sekalipun siswa terlihat berbicara, hal
tersebut adalah sebagai wujud siswa sedang berlatih memainkan sosiodrama dengan teman satu kelompoknya. Siswa terlihat lebih percaya
68
diri saat membaca maupun memainkan sosiodrama. Hal tersebut dikarenakan intensitas siswa dalam bermain sosiodrama bertambah serta
adanya motivasi pemberian reward. Aspek-aspek penilaian baik dalam membaca maupun berbicara juga banyak mengalami peningkatan. Siswa
menjadi lebih berani sehingga pada saat membaca maupun berbicara, kenyaringan suara, gerak-gerik, mimik, serta kelancarannya mengalami
peningkatan. Siswa lebih mudah diatur dan terlihat lebih antusias saat siswa diminta untuk berlatih sosiodrama. Siswa pun mulai sedikit
menghafal cerita sosiodrama dan menghayati peran yang akan dimainkan. Pilihan kata dari setiap siswa juga terlihat lebih baik. Kerja sama di antara
kelompok telah terbentuk karena di siklus II setiap anggota kelompok telah berkumpul di kelompoknya masing-masing. Siswa dapat menjadi lebih
aktif dan antusias karena dapat berlatih bersama anggota kelompoknya. Secara keseluruhan proses pembelajaran keterampilan berbicara siswa
dengan menggunakan metode sosiodrama dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Metode sosiodrama membuat siswa menjadi lebih berani untuk berbicara di depan umum. Siswa yang pada kesehariannya pemalu pun,
pada saat memainkan drama menjadi lebih percaya diri dan senang. Siswa termotivasi untuk tampil semaksimal mungkin karena guru memberikan
motivasi berupa reward bagi siswa yang dapat tampil dengan baik. Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan tidak malas untuk
mengutarakan pendapat maupun menjawab pertanyaan dari guru.
69
d. Refleksi Tindakan Siklus II