39
untuk mengetahui keterampilan berbicara siswa setelah guru menerapkan metode sosiodrama.
3. Dokumentasi
Menurut Syamsudin dan Darmianti 2006: 108, teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber yang berupa nonmanusia.
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa proses pembelajaran keterampilan berbicara siswa kelas V SD
Negeri Cepit Pendowoharjo Bantul.
E. Instrumen Penelitian
Suharsimi Arikunto 2006: 229 mengemukakan instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pelaksanaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Sedangkan Sugiyono 2009: 102 instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Jadi, instrumen sebagai alat pengumpul data harus dirancang dan dibuat secara baik
sehingga data empiris dapat diperoleh sebagaimana adanya. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
peran metode sosiodrama untuk meningkatkan keterampilan berbicara, alat yang digunakan sebagai pengumpul data adalah tes, observasi, dan dokumentasi.
1. Tes
Tes tentang bahasa dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan tentang bahasa seperti pengetahuan tentang
40
tatabahasa, bentuk kata, bunyi bahasa dan sebagainya yang ada hubungannya dengan bahasa Soenardi Djiwandoo, 1996: 2. Tes yang digunakan dalam
penelitian ini untuk mengukur keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode sosiodrama. Untuk tes keterampilan berbicara,
digunakan pedoman penilaian keterampilan berbicara yang sesuai dengan pendapat Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi 19981999: 244 yang
sudah dimodifikasi. Pedoman penilaian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2: Pedoman Penilaian Keterampilan Berbicara
No. Aspek
Aspek yang Dinilai Skor Max
1 Kebahasaan
Tekanan 20
Ucapan 20
Kosa katadiksi 20
2 Non kebahasaan
Kelancaran 20
Keberanian 20
Jumlah 100
Dari pedoman penilaian di atas, dapat dikembangkan menjadi kisi-kisi penilaian keterampilan berbicara seperti di bawah ini.
41
Tabel 3: Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Berbicara Aspek yang
Dinilai Patokan
Skor Kriteria
Tekanan 1.
Penggunaan tekanan yang sangat tepat
18-20 Sangat baik
2. Penggunaan tekanan yang
tepat 15-17
Baik 3.
Penggunaan tekanan yang kurang tepat
12-14 Cukup
4.penggunaan tekanan yang tidak tepat
9-11 Kurang
Ucapan 1.
Penggunaan ucapan yang sangat tepat
18-20 Sangat baik
2. Penggunaan ucapan yang
tepat 15-17
Baik 3.
Penggunaan ucapan yang kurang tepat
12-14 Cukup
4. Penggunaan ucapan yang
tidak tepat 9-11
Kurang Kosa
katadiksi 1.
Pemilihan kosa katadiksi yang sangat tepat
18-20 Sangat baik
2. Pemilihan kosa katadiksi
tepat 15-17
Baik 3.
Pemilihan kosa katadiksi kurang tepat
12-14 Cukup
4. Pemilihan kosa katadiksi
tidak tepat 9-11
Kurang Kelancaran
1. Sangat lancar berbicara
18-20 Sangat baik
2. Lancar berbicara
15-17 Baik
3. Kurang lancar berbicara
12-14 Cukup
4. Tidak lancar berbicara
9-11 Kurang
Keberanian 1.
Sangat berani berbicara di depan kelas
18-20 Sangat baik
2. Berani berbicara di depan
kelas 15-17
Baik 3.
Kurang berani berbicara di depan kelas
12-14 Cukup
4. Tidak berani berbicara di
dalam kelas 9-11
Kurang
Selanjutnya nilai yang diperoleh siswa dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kriteria seperti dalam tabel berikut ini.
42
Tabel 4. Klasifikasi Nilai Keterampilan Berbicara No.
Angka Kriteria
1 80-100
Sangat baik 2
66-79 Baik
3 56-65
Cukup 4
40-55 Kurang
suharsimi Arikunto, 2007: 245 Dari tabel di atas, klasifikasi nilai keterampilan berbicara dengan kriteria
sangat baik, baik, cukup, dan kurang. nilai siswa berdasarkan hasil tes keterampilan berbicara kondisi awal termasuk kriteria baik. Diharapkan pada
siklus I dan II anak meningkat menjadi sangat baik. 2.
Observasi Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pedoman observasi yang dilakukan siswa dan guru selama proses pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan metode
sosiodrama. Berikut adalah contoh lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam proses penerapan metode sosiodrama.
43
Tabel 5. Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Penerapan Metode Sosiodrama
No Indikator
Aspek yang diamati Deskripsi
1 Persiapan
Menetapkan masalah-masalah
sosial yang menarik perhatian siswa
Menceritakan kepada
siswa mengenai isi dari masalah-
masalah dalam konteks cerita Menetapkan siswa yang dapat
memainkan peranannya di depan kelas
Menjelaskan kepada pendengar mengenai peranan siswa saat
sosiodrama sedang berlangsung
Memberikan kesempatan kepada para pemain untuk berunding
sebelum siswa
memainkan peranannya
2 Pelaksanaan
Mengakhiri sosiodrama
saat situasi pembicaraan mencapai
ketegangan Melakukan diskusi kelas dalam
memecahkan masalah persoalan yang ada pada sosiodrama
3 Evaluasi
Menilai hasil sosiodrama sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut
44
Tabel 6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Penerapan Metode Sosiodrama
No Indikator
Aspek yang dinilai Deskripsi
1 Aktivitas
Fisik Siswa memperhatikan penjelasan
guru Siswa
antusias menjawab
pertanyaan yang diajukan guru Siswa aktif menyatakan pendapat
Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
2 Aktivitas
Mental Siswa merasa senang dalam
mengikuti proses pembelajaran Siswa bebas mengekspresikan diri
Siswa lebih kreatif dalam belajar Siswa lebih berani dan percaya diri
tampil di depan kelas
3. Dokumentasi
Menurut Syamsudin dan Darmianti 2006: 108, teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber yang berupa
nonmanusia. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa proses pembelajaran keterampilan berbicara
siswa kelas V SD Negeri Cepit Pendowoharjo Bantul. Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, data hasil
penelitian siswa, serta gambar foto selama kegiatan pembelajaran. Gambar foto dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan kamera handphone.
45
F. Teknik Analisis Data