25
siswa yang akan berperan dalam sosiodrama, masing-masing akan mencari pemecahan masalah sesuai dengan perannya, dan siswa yang lain menjadi
penonton dengan tugas-tugas tertentu. b.
Guru harus pandai memilih masalah yang menarik minat siswa. c.
Menceritakan terlebih dahulu sambil mengatur adegan yang pertama. d.
Menjelaskan kepada pemeran-pemeran mengenai tugas peranannya, menguasai masalahnya, dan pandai bermimik maupun berdialog.
e. Siswa yang tidak turut dalam memainkan peran harus bisa memberi saran
dan kritik pada apa yang akan dilakukan setelah sosiodrama selesai. f.
Setelah sosiodrama mencapai situasi klimaks, maka harus dihentikan, agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat didiskuskusikan
secara umum. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti memilih langkah-
langkah sosiodrama yang dikemukakan oleh Nana Sudjana.
E. Penggunaan Metode Sosiodrama dalam Pembelajaran Keterampilan
Berbicara
Menurut Nana Sudjana 2005: 94 sebelum metode sosiodrama diterapkan, terlebih dahulu harus diawali dengan penjelasan oleh guru tentang situasi sosial
yang akan didramatisasikan oleh para pelaku. Tanpa diberikan penjelasan tersebut, anak tidak akan dapat melakukan peranannya dengan baik. Oleh karena
itu, ceramah mengenai masalah sosial yang akan didemonstrasikan penting sekali dilaksanakan sebelum melakukan sosiodrama.
26
Langkah-langkah yang mungkin dilakukan dalam menggunakan metode ini adalah sebagai berikut. Dalam persiapan, guru menjelaskan tentang cara
membaca naskah sosiodrama yang benar dan aspek-aspek kebahasaan serta non kebahasaan dalam berbicara. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 3 siswa. Dalam pelaksanaannya, setiap siswa diberi naskah sosiodrama. Setelah
semua siswa mendapat naskah, setiap kelompok maju satu per satu membaca nyaring naskah tersebut. Siswa diberikan kesempatan bertanya apabila masih
ada yang belum jelas. Siswa diberi waktu untuk mempelajari naskah sosiodrama tersebut. Selanjutnya, setiap kelompok maju memerankan sodiodrama. Peneliti
menilai setiap penampilan siswa. Di akhir pembelajaran, guru bertanya kepada siswa tentang karakter setiap
tokoh dalam sosiodrama tersebut. Siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan dari hasil sosiodrama yang telah dimainkan.
F. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
1. Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode Sosiodrama Siswa
Kelas V SD Negeri Keputran I Yogyakartaoleh Hesti Ratna Sari 2013. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan pembelajaran keterampilan berbicara
menggunakan metode sosiodrama dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri Keputran I Yogyakarta. Peningkatan keterampilan
berbicara pada siklus I sebesar 7,38 dari pratindakan 60,35 meningkat menjadi
27
67,73 kemudian di siklus II keterampilan berbicara meningkat sebesar 16,17, dari kondisi awal 60,35 meningkat menjadi 76,52.
2. Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganearaan Menggunakan Metode
Sosiodrama Terhadap Kepedulian Sosial Siswa Kelas V di SD Negeri Selang oleh Mardenta Nur Yudi Verdana Putra 2013. Kesimpulan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pembelajaran PKn menggunakan metode sosiodrama memberikan dampak positif signifikan terhadap kepedulian sosial siswa kelas V
SD Negeri Selang tahun ajaran 20122013. Hal tersebut ditunjukkan dengan uji t pada postest kelompok eksperimen-kontrol yang menunjukkan perbedaan
signifikan antara postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan treatment. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan, terdapat
peningkatan kepedulian sosial siswa yang dapat dilihat dari peningkatan rerata 127,07 menjadi 138,60.
G. Kerangka Pikir