15
C. Faktor Penunjang Keterampilan Berbicara
Kemampuan berbicara adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk mengucapkan suara atau bunyi artikulasi berupa kata-kata yang bertujuan untuk
mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Menurut Ahmad Rofiāudin dan Darmiyati Zuhdi 1998:19 faktor berbicara
adalah sebagai berikut. 1.
Seseorang memanfaatkan faktor fisik di mana alat ucap untuk menghasilkan bunyi serta organ tubuh seperti kepala, tangan, dan ronsan
atau mimik wajah. 2.
Faktor psikologis mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kelancaran, dan kefasihan dalam berbicara. Emosi yang stabil, yang tidak
saja berpengaruh pada kualitas suara yang dihasilkan oleh alat ucap tetapi juga berpengaruh pada keruntutan bahan pembicaraan, apakah seseorang
berbicara dengan tertata atau tidak.
3. Faktor neurologis, yaitu jaringan saraf yang menghubungkan otak kecil
dengan mulut, telinga, dan organ tubuh yang lain di mana ikut dalam aktivitas berbicara.
4. Faktor semantik atau makna dan faktor linguistik yaitu struktur bahasa
yang digunakan. Bunyi yang dihasilkan oleh alat ucapan saat berbicara haruslah menggunakan bahasa yang runtut, tertata, dan bermakna.
Bermakna di sini adalah seseorang yang berbicara tidak hanya sekedar berbicara, akan tetapi ada maksud dan tujuan yang disampaikan,
sehingga tidak menimbulkan kekeliruan.
Menurut Maidar G Arsjad dan Mukti U. S 1988: 17 untuk menjadi pembicara yang baik ada beberapa faktor yang menunjang keefektifan berbicara,
yaitu: 1 faktor kebahasaan dan 2 faktor non kebahasaan. 1.
Faktor kebahasaan, meliputi: 1
ketepatan ucapan, 2
penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai, 3
pilihan kata diksi, dan 4
ketepatan sasaran pembicaraan. 2.
Faktor nonkebahasaan, meliputi: a
sikap wajar, tenang, dan tidak kaku, b
pandangan harus diarahkan kepada lawan berbicara,
16
c kesediaan menghargai pendapat orang lain, gerak-gerik dan mimik
yang tepat, d
kenyaringan suara, e
kelancaran, f
relevansipenalaran, dan penguasaan topik.
Secara terperinci Maidar 1991:18 mengemukakan beberapa faktor penunjang pada kegiatan berbicarasebagai berikut: faktor kebahasaan
meliputi:1 ketepatan ucapan, 2 penepatan tekanan nada sendi atau durasi yang sesuai, 3 pilihan kata, 4 ketepatan penggunaan kalimat serta tata
bahasanya, 5 ketepatan sasaran pembicaraan, dan faktor non kebahasaan, terdiri atas: 1 sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku, 2 pandangan harus
diarahkan ke lawan bicara, 5 kenyaringan suara, 6 kelancaran, 7 relevansi penalaran, 8 penguasan topik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti hanya mengambil beberapa faktor untuk anak usia SD, yaitu faktor kebahasaan yang terdiri dari dan faktor
non kebahasaan. Selain itu, guru dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran di kelas agar faktor-faktor yang mempengaruhi
keterampilan berbicara dapat terpenuhi. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan guru di kelas adalah
dengan menggunakan metode sosiodrama. Dengan menggunakan metode sosiodrama siswa akan terbiasa berkomunikasi dengan orang lain sehingga
keterampilan berbicara dapat terlatih dengan baik. Dalam berlatih sosiodrama siswa dapat memperhatikan aspek aspek kebahasaan dan non kebahasaan yang
mempengaruhi keterampilan berbicara.
17
D. Metode Sosiodrama