17
D. Metode Sosiodrama
1. Pengertian Metode Sosiodrama
Menurut Syaiful Bahri Djamarah 1997: 72 metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah diciptakan. Dalam kegiatan
belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
Kegiatan belajar mengajar yang membosankan dapat diubah menjadi kegiatan yang menyenangkan jika guru mampu menggunakan metode yang
bervariasi. Penggunaan metode mengajar yang tepat perlu dipahami oleh guru, dan macam metode mengajar atau teknik penyajian yang dapat dimanfaatkan
oleh guru dalam mengajar tentu sangat beragam dan salah satu dari banyak contoh metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran, khususnya dalam
pembelajaran keterampilan berbicara adalah metode sosiodrama. Nama lain dari Sosiodrama adalah Simulasi. Menurut Gilstrap yang melihat dari sifat
tiruannya, simulasi dapat berbentuk: role playing, psikodrama, sosiodrama, dan permainan. Sedangkan menurut Hyman dalam bukunya ways of
teaching, simulasi merupakan salah satu metode yang termasuk ke dalam kelompok role playing. Bentuk-bentuk role playing yang lain adalah
sosiodrama, permainan, dan dramatisasi Moedjiono, 2008:27. Djamarah 2000: 200 berpendapat metode sosiodrama adalah cara
mengajar yang memberikan kesempatan anak didik untuk melakukan kegiatan memainkan peranan tertentu yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
Moreno dalam Kellermann, 2007: 1 mengungkapkan metode sosiodrama
18
adalah satu berpengalaman grup sebagai satu jalan utuh untuk eksplorasi sosial dan transformasi konflik antarkelompok. Sedangkan menurut Wingkel 2004:
470 menjelaskan sosiodrama merupakan dramatisasi dari persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam pergaulan dengan orang lain, tingkat konflik-konflik
yang dialami dalam pergaulan sosial. Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter,
dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan
siswa untuk memecahkannya. Sedangkan Romlah 2001: 104 menjelaskan metode sosiodrama adalah
permainan peran yang ditujukan untuk memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan antarmanusia. Tim Dosen PPB FIP UNY 2000: 35
memberikan pengertian sosiodrama sebagai berikut. Sosiodrama termasuk salah satu kegiatan bermain peran role playing.
Sesuai dengan namanya, teknik ini dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Siswa atau kelompok individu yang diberi
bimbingan, sebagian diberi peran sesuai dengan jalan cerita yang disiapkan. Sedangkan yang lain bertindak sebagai pengamat. Selesai permasalahan
dilaksanakan, diadakan diskusi tentang pemeranan, jalan cerita dan ketepatan pemecahan masalah dalam cerita tersebut.
Nana sudjana 2005: 84 menjelaskan metode sosiodrama dan role playing
dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya
dengan masalah sosial. Pengertian tersebut amat sejalan dengan tinjauan
19
etimologis yaitu kata sosio berarti sosial atau masyarakat dan drama berarti mempertujukkan atau mempertontonkan. Sebagai metode pembelajaran,
sosiodrama sering juga disebut bermain peran karena memang pementasan drama
merupakan pementasan seni peran. Dja’far 1992: 33 memberikan pengertian metode sosiodrama ialah suatu bentuk metode mengajar dengan
cara memerankan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah-masalah sosial.
Lebih lanjut lagi, Roestiyah, N. K. 2001: 90 kadang-kadang banyak peristiwa psikologis atau sosial yang sukar bila dijelaskan dengan kata-kata
belaka. Maka perlu didramatisasikan, atau siswa dipartisipasikan untuk berperanan dalam peristiwa sosial itu. Metode sosiodrama perlu digunakan
dalam kasus
ini. Menggunakan
metode sosiodrama
siswa dapat
mendramatisasikan tingkah laku, atau ungkapan gerak-gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia.
Penggunakan metode sosiodrama dalam pembelajaran dapat membuat siswa memahami peranan orang lain; dapat mengembangkan rasa toleransi.
Dengan metode sosiodrama, siswa dapat menghayati peranan yang dimainkan, mampu menempatkan diri dalam situasi orang lain yang dikehendaki guru.
Siswa bisa belajar watak orang lain, cara bergaul dengan orang lain, cara mendekati dan berhubungan dengan orang lain, dalam situasi itu siswa harus bisa
memecahkan masalahnya. Selain itu, siswa dapat mengerti dan menerima pendapat orang lain.
20
Perbedaan pendapat dalam suatu kelompok sering terjadi karena perbedaan sudut tinjauan dan argumentasi yang berbeda. Metode sosiodrama dengan
mendramatisasikan dapat membuat siswa berada dalam situasi yang dimainkan harus bisa berpendapat, memberikan argumentasi dan mempertahankan
pendapatnya, tetapi bila perlu harus bisa mencari jalan keluar. Siswa dalam metode ini harus mampu mengambil kesimpulankeputusan. Untuk memperoleh
hasil itu maka siswa dalam memerankan sosiodrama harus dapat melakukan perundingan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan akhirnya mencapai
keputusan bersama. Menurut Jusuf Djajadisastra 1985: 13 mendefinisikan metode sosiodrama
sebagai suatu metode mangajar dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan memerankan peranan tertentu seperti yang
terdapat dalam kehidupan masyarakatnya atau kejadian-kejadian sosial lainnya. Berdasarkan beberapa pemaparan tersebut, dapat dipahami teknik
sosiodrama adalah suatu teknik dalam bimbingan kelompok yang memberikan kesempatan pada siswa-siswa mendapatkan pemahaman danpenghayatan akan
masalah yang sulitdiungkapkan dengan kata-kata belaka dengan cara mendramatisasikan masalah-masalah tersebut melalui sebuah drama.
2. Tujuan Metode Sosiodrama