Hasil Uji Hipotesis Kedua

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan ini akan membahas dua aspek, yaitu perbedaan keterampilan menulis cerpen antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa kelas IX dan keefektifan strategi estafet writing dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas IX. Kedua aspek tersebut akan disajikan sebagai berikut.

1. Perbedaan Keterampilan Menulis Cerpen Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol Keterampilan awal menulis kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diketahui melalui pretes. Pretes dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan keterampilan menulis cerpen kedua kelompok tersebut. Pretes berupa soal menulis cerpen sesuai instrumen penelitian yang telah divalidasi. Perbedaan skor pretes kedua kelompok akan ditunjukan Tabel 22. Tabel 22. Perbedaan Skor Pretes Keterampilan Menulis Cerpen Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Data N Skor Tertinggi Skor Terendah Mean Median Standar Deviation Pretes Kelompok Eksperimen 28 75 58 68,07 68,5 5,113 Pretes Kelompok Kontrol 28 77 59 68,14 68,00 5,509 Berdasarkan Tabel 22 diketahui bahwa skor pretes kedua kelompok hampir sama. Selain itu, dari uji homogenitas yang telah dilakukan sebelumnya disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut homogen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis kedua kelompok setara. Keadaan kedua kelompok yang setara, menjadikan kedua kelompok layak diberi perlakuan. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang mendapat pembelajaran menggunakan strategi estafet writing. Perlakuan pada kelompok eksperimen dilakukan dua kali dengan tema yang berbeda-beda. Tema yang digunakan dalam pembelajaran yaitu 1 “tema bebas” yaitu kejadian yang mengesankan yang pernah dialami siswa, sesuai dengan sk kd. 2 “Tema persahabatan” sesuai dengan contoh gambar dan cerpen yang diberikan pada siswa, berisi peristiwa yang menceritakan tentang persahabatan. Sementara itu, kelompok kontrol merupakan kelompok yang mendapat strategi pembelajaran konvensional. Pembelajaran pada kelompok kontrol juga dilakukan sebanyak dua kali dengan tema dan media yang sama yang diberikan pada kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol, pembelajaran cenderung tenang dan siswa mulai bosan ketika proses dilakukan. Siswa juga kusulitan untuk menemukan ide menulis, mengembangkan kerangka dan menuliskan sebuah cerpen sesuai tema yang diberikan. Sementara itu, pada kelompok eksperimen kegiatan perlakuan berjalan aktif dan menyenangkan. Semua kelompok berdiskusi antar anggota dan saling bekerja sama untuk menyusun kerangka dan cerpen. Suasana kelompok eksperimen lebih aktif, ramai dan gaduh jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penggunaan strategi estafet writing relevan dengan Penelitian Mahanani 2015 yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Memproduksi Teks Pantun Secara Tulis dengan Metode Tulis Berantai Melalui Media Kartu Pintar pada Peserta Didik Kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 10 Semarang. ”