Keefektifan Strategi Estafet Writing dalam Pembelajaran Menulis Cerpen

persentase keberhasilan siswa sebanyak 55,88, pada siklus II persentase tersebut naik mencapai 70,59, dan pada siklus III mencapai 87,88. Persentase ini dihitung dari banyaknya siswa yang telah mencapai nilai KKM sebesar 65 yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Penelitian lain yang memperkuat hasil penelitian sebelumnya adalah penelitian Praeska Andre Rosaliana pada tahun 2014 yang berjudul Keefektifan Metode Estafet Writing dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI di SMA Negeri 1 Sedayu Bantul. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa strategi estafet writing lebih efektif digunakan dalam pembelajaran, dibuktikan dengan Bobot keefektifannya adalah 8,3. Nilai rata- rata akhir kelas eksperimen sebesar 65,162 lebih besar dari kelas kontrol yaitu 62,902. Dari hasil uji-t postes serta dengan merujuk pada ketiga penelitian yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi estafet writing efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen kelas IX. Stategi pembelajaran estafet writing ini dapat dijadikan alternatif strategi pembelajaran dalam menulis cerpen siswa kelas IX SMPN 4 Wates karena pembelajaran dapat berlangsung menyenangkan, aktif , membantu siswa dalam menggali ide, dan mengembangkan menjadi cerita. Hal tersebut di atas dibuktikan dengan hasil siswa pada Lampiran 4b di mana dalam cerpen yang berjudul “Sahabat Sejati” yang ditulis dengan strategi estafet writing siswa mampu memunculkan tokoh rama, gita dan rani, menggambarkan latar, mampu membuat konfik yang terjadi antara gita dan rama sehingga mengakibatkan kedua tokoh tak mau bertegursapa. Siswa juga mampu membuat penyelesaian cerita yang baik, hal tersebut dimunculkan pada akhir cerita tokoh gita dan rama akhirnya berbaikan atas usaha yang dilakukan oleh tokoh rani di sebuah taman. Selain dari hasil uji t dan karya siswa keberhasilan strategi ini juga terlihat dari antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Siswa kelas eksperimen lebih aktif dan bersemangan ketika menulis, sementara kelas kontrol cenderung pasif dan mereka lebih sering mengeluh kesulitan dan bosan ketika harus menulis cerpen.

C. Keterbatasan Penelitian

Secara proses, penelitian ini telah dilaksanakan dengan lancar. Namun, dalam pelaksanaannya sempat mengalami beberapa kendala dan keterbatasan. Kendala dan keterbatasan meliputi subjek penelitian, proses, waktu dan teknis sebagai berikut. 1. Keterbatasan dalam subjek penelitian, penelitian ini hanya dapat dilaksanakan dalam satu sekolah akibat adanya beberapa keterbatasan khususnya berkenaan dengan waktu dan teknis. 2. Keterbatasan dalam proses, penelitian ini awalnya direncanakan dengan tiga kali perlakuan. Namun, pada pelaksanaanya hanya bisa berlangsung dua kali perlakuan karena kesempatan yang diberikan pihak sekolah sebanya empat pertemuan pretes, perlakuan 1, perlakuan 2, dan postes. 3. Keterbatasan waktu, penelitian yang semula bisa langsung dilaksanakan dilaksanakan setelah surat izin masuk, harus tertunda selama satu minggu karena adanya kegiatan sekolah. 4. Kendala teknis, ada beberapa kendala teknis yang terjadi dalam penelitian ini. Proses penelitian yang bersamaan dengan acara hari kemerdekaan membuat beberapa siswa tidak dapat ikut secara maksimal, sehingga beberapa tugas perlakuan harus di susulkan terutama pada kelompok kontrol. Untuk kelompok eksperimen terkendala susahnya memenejemen waktu ketika penggunaan strategi estafet writing. Selain itu, ada beberapa kelas yang tidak terdapat kabel LCD sehingga harus mencari pinjaman ke kelas lain terlebih dulu.

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada perbedaan keterampilan menulis cerpen anatara kelompok yang diberi perlakuan dengan menggunakan strategi estafet writing dengan kelompok yang diberi perlakuan menggunakan strategi konvensional. Perbedaan keterampilan menulis cerpen tersebut dibuktikan dengan hasil uji-t postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil perhitungan menunjukkan besar nilai p 0,000. Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui bahwa nilai p lebih kecil dari 0,05 p0,05= signifikan. 2. Strategi estafet writing efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen di kelas IX SMP. Keefektifan menulis cerpen menggunakan strategi estafet writing ditunjukkan dengan hasil uji-t pretes dan postes kelompok eksperimen. Hasil perhitungan menunjukkan besar nilai p 0,000. Nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi 5 p0,05. Sementara itu, hasil uji-t pretes dan postes kelompok kontrol menunjukkan besar nilai p 0,002. Nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi 5 p0,05. Nilai p kelompok eksperimen lebih kecil dari nilai p kelompok kontrol.