Hipotesis Pertama Hasil Penelitian

menggunakan strategi estafet writing. Perlakuan pada kelompok eksperimen dilakukan dua kali dengan tema yang berbeda-beda. Tema yang digunakan dalam pembelajaran yaitu 1 “tema bebas” yaitu kejadian yang mengesankan yang pernah dialami siswa, sesuai dengan sk kd. 2 “Tema persahabatan” sesuai dengan contoh gambar dan cerpen yang diberikan pada siswa, berisi peristiwa yang menceritakan tentang persahabatan. Sementara itu, kelompok kontrol merupakan kelompok yang mendapat strategi pembelajaran konvensional. Pembelajaran pada kelompok kontrol juga dilakukan sebanyak dua kali dengan tema dan media yang sama yang diberikan pada kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol, pembelajaran cenderung tenang dan siswa mulai bosan ketika proses dilakukan. Siswa juga kusulitan untuk menemukan ide menulis, mengembangkan kerangka dan menuliskan sebuah cerpen sesuai tema yang diberikan. Sementara itu, pada kelompok eksperimen kegiatan perlakuan berjalan aktif dan menyenangkan. Semua kelompok berdiskusi antar anggota dan saling bekerja sama untuk menyusun kerangka dan cerpen. Suasana kelompok eksperimen lebih aktif, ramai dan gaduh jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penggunaan strategi estafet writing relevan dengan Penelitian Mahanani 2015 yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Memproduksi Teks Pantun Secara Tulis dengan Metode Tulis Berantai Melalui Media Kartu Pintar pada Peserta Didik Kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 10 Semarang. ” Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan memproduksi teks pantun secara tulis dengan metode tulis berantai melalui media kartu pintar pada peserta didik kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 10 Semarang sebesar 11,87. Nilai rerata kelas siklus I sebesar 2,97 menajdi 3,38 pada siklus II. Setelah digunakan metode tulis berantai dan media kartu pintar perubahan perilaku belajar peserta didik ke arah yang positif. Peserta didik yang sebelumnya malas, kurang aktif, tidak berkonsentrasi, dan tidak bersemangat, menjadi aktif, antusias, bersemangat, dan berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan agar guru menggunakan metode tulis berantai dan media kartu pintar sebagai alternatif pembelajaran memproduksi teks pantun secara tulis. Bagi peserta didik hendaknya mengikuti kegiatan pembelajaran memproduksi teks pantun secara tulis dengan aktif, bersemangat dan berperilaku positif sehingga peserta didik dapat memproduksi teks pantun secara tulis dengan baik. Bagi peneliti lain hendaknya menggunakan metode dan media yang berbeda dalam memproduksi teks pantun secara tulis sehingga dapat menambah metode dan media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternaitf dalam pembelajaranmemproduksi teks pantun secara tulis Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Wulandari 2012 yang berjudul “ Peningkatan Motivasi dan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Penerapan Metode Menulis Berantai estafet writing pada Siswa Sekolah Menengah Atas ”, dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Pendidikan, Sastra