Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI

3. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Wulandari yang berjudul Peningkatan Motivasi dan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Penerapan Metode Menulis Berantai estafet Writing pada Siswa Sekolah Menengah Atas, yang dimuat dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya volume 1 nomer 1, April 2012. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan adanya tahab persiapan dan pelaksanaan tindakan. Tahab persiapan tindakan meliputi kegiatan sharing ideas dengan guru pengampu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas X-3 SMA Negeri Gondangrejo untuk mendapatkan berbagai pertimbangan mengenai penerapan metode menulis berantai dalam pembelajaran menulis puisi. Tahab aplikasi tindakan dalam pelaksanaan PTK ini mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus direncanakan 3 siklus, yang setiap siklusnya tercakup 4 kegiatan, yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 observasi dan interpretasi, dan 4 analisis dan refleksi. Hasil dari penelitian ini penerapan metode menulis berantai dalam pembelajaran menulis puisi puisi pada siswa kelas X-3 SMA Negeri Gondangrejo dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis puisi. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan motivasi siswa. Persentase siswa yang termotivasi mengikuti pembelajaran menulis puisi terus mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase motivasi siswa sebanyak 64,70, pada siklus II persentase motivasi siswa mencapai 75,30, dan motivasi siswa ini meningkat menjadi 88,48 pada siklus III. Selain itu indikator keaktifan siswa juga mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Keaktifan siswa pada siklus I hanya 61,18, persentase tersebut terus mengalami peningkatan yaitu sebesar 75,88 pada siklus II dan 89,70 pada siklus III. Metode menulis berantai dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan persentase nilai menulis siswa setiap siklusnya. Pada siklus I persentase keberhasilan siswa sebanyak 55,88, pada siklus II persentase tersebut naik mencapai 70,59, dan pada siklus III mencapai 87,88. Persentase ini dihitung dari banyaknya siswa yang telah mencapai nilai KKM sebesar 65 yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. 4. Penelitian tesis Program Megister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tahun 2016 yang dilakukan oleh Khusnul Khotimah berjudul Efektifikas Metode Picture and Picture dengan Metode Estafet Writing dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas 3 MIN Malang. Hasil analisis data menunjukan bahwa 1 hasil uji pada kelas eksperimen menunjukan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga diputuskan Ho ditolak. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X metode pembelajaran terhadap Y keterampilan menulis karangan narasi berdasarkan dari nilai rata-rata siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran picture and picture dengan estafet writing. Dapat dikatakan bahwa pengaruh metode pembelajaran picture and picture dengan estafet writing terhadap peningkatan rata-rata nilai siswa menunjukan keefektifan metode pembelajaran yang digunakan. 2 Penerapan metode pembelajaran picture and picture dengan estafet writing berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan keterampilan menulis karangan narasi siswa. Hal tersebut didukung oleh hasil posttest kelas eksperimen yang unggul 23,6 daripada kelas kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan metode pembelajaran picture and picture dengan estafet writing cenderung menghasilkan penguasaan keterampilan menulis karangan narasi yang lebih baik dibandingkan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional.

C. Kerangka Pikir

Kegiatan menulis seringkali dianggap menjadi kegitan yang dirasa kurang menarik bagi siswa dan sulit untuk dilakukan. Permaslahan yang biasanya sering muncul dalam pembelajaran menulis cerpen adalah siswa kesulitan dalam mengembangkan ide atau gagasan yang akan dikembangkan menjadi sebuah cerita. Siswa juga mengalami kesulitan dalam merangkai kalimat-kalimat menjadi urutan cerita yang baik. Hal tersebut disebkan karena guru hanya mengunakan strategi konvensional seperti tanya jawab, pemodelan, ceramah, dan penugasan. Strategi estafet writing diasumsikan baik diterapkan selama proses pembelajaran di kelas dibandingkan dengan menggunakan strategi konvensional yang selama ini digunakan di sekolah. Diharapkan dengan strategi ini dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen. Penggunaan strategi ini dapat menghidupkan suasana di kelas dan proses belajar mengajar menjadi menarik. Strategi ini menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Strategi estafet writing adalah metode active learning yang bertujuan agar siswa mengasosiasikan belajar sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan. Strategi ini membantu siswa untuk menghasilkan sebuah cerpen dengan cara bersama-sama atau berantai. Setelah tema di tentukan oleh guru, masing-masing siswa harus membuat paragraf pembuka yang selanjutnya akan dilanjutkan oleh teman-teman mereka secara berantai sehingga menjadi sebuah cerpen yang utuh. Setelah itu pemilik cerpen pertama bertugas meneliti dan memperbaiki kalimat yang tidak sesuai yang dibuat oleh temannya. Strategi ini dipilih karena pembelajarannya menyenangkan bagi siswa dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional, selain itu strategi ini diharapkan mampu memberikan perubahan terhadap kemampuan siswa menulis cerpen ke arah yang lebih baik apabila dibandingkan dengan penggunaan strategi konvensional yang selama ini digunakan oleh guru di sekolah.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. 1. Hipotesis Nol Ho a Tidak ada perbedaan kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas IX SMP antara kelompok yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi estafet writing dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi konvensional. b Strategi estafet writing tidak lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas IX SMP daripada penggunaan strategi konvensional. 2. Hipotesis Kerja Ha a Ada perbedaan kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas IX SMP antara kelompok yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi estafet writing dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi konvensional. b Strategi estafet writing lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas IX SMP daripada penggunaan strategi konvensional.