Kriteria Petugas Pemberantasan Penyakit P2 ISPA Puskesmas

2.1.14.2 Peranan

Peran petugas Pemebrantasan Penyakit P2 ISPA Puskesmas antara lain : 1 Merencanakan kegiatan. 2 Melaksanakan komunikasi, informasi dan motivasi. 3 Penemuan dan pengobatan penderita Pneumonia. 4 Memberikan pelayanan. 5 Melakukan pencatatan dan pelaporan.

2.1.14.3 Tugas

Tugas dari petugas Pemberantasan Penyakit P2 ISPA yaitu : 1 Skrening penderita pneumonia balita . 2 Mengihitung frekuensi nafas pada penderita ISPA. 3 Diagnosa dan klasifikasi penderita. 4 Memberikan penyuluhan tentang penyakit ISPA. 5 Memberikan obat. 6 Merujuk penderita pneumonia berat ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

2.1.14.4 Sasaran pembinaan petugas Pemberantasan Penyakit P2 ISPA

Sasaran dalam pembinaan petugas Pemberantasan Penyakit P2 ISPA yaitu : 1. Keluarga penderita pneumonia . 2. Tokoh masyarakat, pamong desa, masyarakat, kelompok swadaya masyarakat dan kader kesehatan.

2.1.15 Penemuan Penderita Pneumonia Balita

Penemuan Pneumonia merupakan salah satu kegiatan inti dalam pengendalian Pneumonia Balita.

2.1.15.1 Penemuan penderita secara pasif

Dalam hal ini penderita yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit dan Rumah sakit swasta.

2.1.15.2 Penemuan penderita secara aktif

Petugas kesehatan bersama kader secara aktif menemukan penderita baru dan penderita pneumonia yang seharusnya datang untuk kunjungan ulang 2 hari setelah berobat.

2.1.15.3 Penemuan penderita secara pasif dan aktif

Penemuan penderita pasif dan aktif melalui proses sebagai berikut : 1 Menanyakan balita yang batuk dan atau kesukaran bernapas. 2 Melakukan pemeriksaan dengan melihat tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam TDDK dan hitung napas. 3 Melakukan penentuan tanda bahaya sesuai golongan umur 2 bulan dan 2 bulan sampai dengan 5 tahun. 4 Melakukan klasifikasi balita batuk dan atau kesukaran bernapas nafas cepat, pneumonia berat, pneumonia dan batuk bukan pneumonia.

2.1.15.4 Menilai Anak Batuk dan atau Kesukaran Bernafas

Menilai berarti memperoleh informasi tentang penyakit anak dengan anamnesis mengajukan pertanyaan kepada ibu dan pemeriksaan fisik balita

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penemuan Kasus Pneumonia Balita di Puskesmas Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

4 32 273

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Pada Balita Di Kota Semarang Tahun 2013.

0 6 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIROTO TAHUN 2013.

0 5 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 16

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

1 3 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS MOJOGEDANG II Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.

1 3 19

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.

0 1 7

DAFTAR PUSTAKA Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.

0 6 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.

0 6 15