Jenis dan Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian .1 Populasi

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Penelitian ini mengambil populasi seluruh Petugas Kesehatan Puskesmas di Kabupaten Pemalang yang bertugas melakukan pemeriksaan pada pasien balita di ruang rawat jalan KIA Kesehatan Ibu dan Anak, yaitu bidan yang berjumlah 242 orang. Argumentasi pemilihan bidan sebagai populasi penelitian ialah karena bidan merupakan petugas puskesmas yang menjalankan praktik bertugas di ruang rawat jalan KIA dan menangani secara langsung tatalaksana balita sakit salah satunya pada penemuan Pneumonia Balita dalam rangka pemberantasan penyakit P2 ISPA. 3.6.2 Sampel Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmojo, 1993:75. Dengan kata lain, sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan mewakilinya. Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian keperawatan kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, di mana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut yang digunakan. Kriteria inklusi pada sampel penelitian ini yaitu : 1 Bidan yang bertugas di ruang Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas di wilayah Kabupaten Pemalang 2 Sudah mendapatkan pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS. 3 Bersedia menjadi responden Sedangkan Kriteria eksklusi pada sampel penelitian ini adalah : 1 Bidan yang belum mendapatkan pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS. 2 Tidak bersedia menjadi responden. Dari kriteria tersebut di atas maka diambil sampel yang memenuhi syarat- syarat dalam penelitian ini yaitu 44 orang Bidan Puskesmas di Wilayah Kabupaten Pemalang.

3.7 Sumber Data Menurut Suharsimi Arikunto 2006:129 mengemukakan sumber data dalam

penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Menurut sumber jenisnya data dibedakan menjadi 2 yaitu : 3.7.1 Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti baik dari pribadi responden maupun dari suatu perusahaan yang mengolah data untuk keperluan penelitian, seperti dengan cara melakukan wawancara secara langsung dan angketkuesioner yang dibagikan kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Data primer diperoleh menggunakan teknik wawancara, yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Notoatmojo, S., 2012:141. Dalam penelitian ini data primer berupa hasil wawancara langsung dengan responden, hasil angket dari bidan, dan hasil observasi langsung penanganan pneumonia pada balita. 3.7.2 Data Sekunder Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain. Untuk memperoleh data sekunder peneliti menggunakan tehnik pengamatan sistematis terstruktur, yaitu dengan cara melihat dan mencatat semua data-data yang dibutuhkan Notoatmojo, S, 2012:134 Data sekunder dalam penelitian ini dikumpulkan dari laporan Program P2 ISPA di Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang yang meliputi gambaran umum tentang penderita Pneumonia Balita, dan jumlah penderita Pneumonia Balita. 3.8 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data 3.8.1 Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto, 2012 : 60 instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan kuesioner yang disusun secara terstruktur berdasarkan Skala Likert.

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penemuan Kasus Pneumonia Balita di Puskesmas Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

4 32 273

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Pada Balita Di Kota Semarang Tahun 2013.

0 6 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIROTO TAHUN 2013.

0 5 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 16

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

1 3 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS MOJOGEDANG II Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.

1 3 19

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.

0 1 7

DAFTAR PUSTAKA Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.

0 6 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.

0 6 15