Berdasarkan  beberapa  penelitian,  beban  tugas  rangkap  ini  dapat  mempengaruhi kinerja pada tugas pokok yang diemban.
Hasil penelitian Awusi 2009 menyebutkan bahwa adanya tugas rangkap yang  dimiliki  petugas  TB  menyebabkan  kurangnya  perhatian  petugas  terhadap
pasien  yang  berkunjung  dengan  gejala-gejala  TB.  Kadang  terjadi  ketika  suspek datang dengan membawa pot dahak untuk pemeriksaan pagi sewaktu, petugas TB
sedang  melakukan  tugas  lainnya.  Penelitian  Made  2005  menyatakan  bahwa tugas  rangkap  berhubungan  bermakna  dengan  penemuan  penderita  TB  paru.  Hal
ini karena kontribusi responden yang memiliki tugas rangkap terhadap penemuan penderita  TB  paru  yang  tinggi  lebih  kecil  dibanding  berkontribusi  terhadap
penemuan yang rendah.
2.5.3 Pengetahuan
Pengetahuan seseorang  penting sebelum suatu tindakan kesehatan pribadi terjadi,  tetapi  tindakan  kesehatan  yang  diharapkan  mungkin  tidak  akan  terjadi
kecuali apabila seseorang mendapat isyarat yang cukup kuat untuk memotivasinya bertindak atas dasar pengetahuan yang dimilikinya. Hasil penelitian Duhri 2013
yang  menyebutkan  bahwa  pengetahuan  memiliki  kontribusi  dalam  peningkatan kinerja petugas P2TB.
Faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang adalah : 1
Pengalaman dan informasi Seseorang  mendapat  pengalaman  dan  informasi  dari  guru,  teman,  orang  tua,
surat kabar, buku dan lain-lain
2 Jumlah keluarga, umur, pekerjaan dan pendapatan keluarga
Beberapa  okum  tersebut  mempengaruhi  tingkat  pengetahuan  yang  didapatkan seseorang  kaitannya  dengan  biaya  yang  dibutuhkan  untuk  mendapatkan  suatu
pengetahuan  serta  kemampuan  usia  seseorang  di  dalam  menyerap  suatu pengetahuan.
3 Pengaruh Budaya
Kebudayaan  menurut  Taylor  dalam  bukunya  “
Primitive  culture
”  yaitu: keseluruhan  yang  kompleks  yang  di  dalamnya  terkandung  ilmu  pengetahuan,
kepercayaan  dan  kemampuan  kesenian,  moral,  okum,  adat-istiadat,  dan kemampuan lain  serta kebiasaan  yang di  dapat  oleh manusia sebagai  anggota
masyarakat.  Kebudayaan  telah  mewarnai  sikap  anggota  masyarakat,  karena kebudayaan  pulalah  yang  memberi  corak  pengalaman  individu  yang  menjadi
kelompok  masyarakat  asuhannya.  Hanya  kepribadian  yang  kuat  dari  individu tersebut  yang  dapat  memudarkan  dominasi  kebudayaan  dalam  pembentukan
sikap individual.
2.5.4 Sikap Bidan
Sikap  merupakan  kesiapan  atau  kesediaan  untuk  bertindak  dan  bukan merupakan  pelaksanaan  motif  tertentu,  sikap  belum  merupakan  tindakan  reaksi
terbuka atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi praktik tindakan atau reaksi tertutup Notoatmojo, 2003. Selanjutnya disebutkan sikap terdiri dari tiga
komponen, yakni afektif, kognitif, dan konatif perilaku. Komponen afektif adalah perasaan  yang  dimiliki  oleh  seseorang  atau  penilaiannya  terhadap  sesuatu  objek.
Komponen  kognitif  adalah  kepercayaan    atau  keyakinan  seseorang  mengenai