24 h. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis merupakan kemampuan untuk melakukan katagorisasi dan membuat tingkatan terhadap keadaan organisme seperti tumbuh-tumbuhan,
hewan dan alam. Siswa dengan kecerdasan naturalis mempunyai keahlian dalam mengklasifikasikan berbagai jenis flora dan fauna dari suatu lingkungan tertentu.
Selain itu siswa yang memiliki kecerdasan naturalis cenderung senang mengobservasi lingkungan alam seperti mengamati berbagai macam bebatuan,
berbagai macam tanah, berbagai macam tumbuhan dan hewan yang ada di lingkungan tersebut. Anak dengan kecerdasan ini akan lebih menyukai
pembelajaran yang dilakukan di luar kelas, mereka memiliki ketertarikan terhadap tumbuhan, hewan maupun benda-benda yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
Demikian telah diuraikan delapan jenis kecerdasan Majemuk, namun dalam penelitian ini jenis kecerdasan majemuk yang akan di teliti yaitu jenis kecerdasan
majemuk yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial saja. Penelitian ini akan menerapkan strategi pembelajaran yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial
dalam pembelajaran IPS kelas V di SD Karen Bantul.
3. Pengertian Kecerdasan Visual Spasial
Kecerdasan visual spasial merupakan jenis kecerdasan seseorang dalam memahami dunia visual spasial secara akurat, membayangkan keruangan dan
melakukan perubahan-perubahan terhadap persepsi tersebut. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang untuk melakukan eksplorasi imajinasi misalnya
memodifikasi bayangan atau suatu objek dengan melakukan percobaan sederhana. Menurut Armstrong 2002: 3, kecerdasan visual spasial adalah kemampuan
mempersepsi dunia visual spasial secara akurat dan mentransformasikan dunia
25 visual spasial tersebut. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis,
bentuk, ruang dan hubungan antar unsur tersebut. Beberapa profesi yang menggunakan kecerdasan tersebut seperti pelaut, insinyur, dokter bedah, pemahat
dan pelukis mereka semua telah mengembangkan kecerdasan visual spasial yang tinggi.
Menurut Uno Kuadrat 2009: 13, kecerdasan visual spasial adalah kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam antara objek dan
ruang. Hal ini sejalan dengan Martuti 2009: 73 menyatakan bahwa kecerdasan visual spasial yaitu kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara akurat,
membayangkan keruangan dan melakukan perubahan-perubahan terhadap persepsi tersebut. Seseorang yang memiliki kecerdasan visual spasial memiliki kepekaan
terhadap warna, garis, bentuk, wujud ruang dan hubungan-hubungan yang ada antara unsur-unsur tersebut, serta orang tersebut mampu menggambarkanya dalam
sebuah bentuk. Lwin 2008: 73 mengatakan bahwa kecerdasan visual spasial memiliki
kemampuan untuk melihat dengan tepat gambaran visual di sekitar mereka dan memperhatikan rincian kecil yang mungkin orang lain tidak memperhatikan.
Kecerdasan ini memungkinkan seseorang untuk melakukan eksplorasi imajinasi misalnya memodifikasi bayangan suatu objek dengan melakukan percobaan
sederhana. Seseorang dengan kecerdasan visual spasial akan mudah belajar dengan berbagai sajian visual seperti film, gambar, video, dan model slide gambar.
Beberapa diantara mereka gemar menggambar, melukis atau mengukir gagasan- gagasan yang ada di kepala dan sering menyajikan suasana dan perasaan hatinya
melalui seni. Hal ini sejalan dengan pendapat Yaumi Ibrahim 2013: 15
26 menyatakan bahwa kecerdasan visual spasial merupakan kecerdasan yang
dikaitkan dengan bakat seni, khususnya seni lukis dan seni arsitektur. Mereka juga senang pandai dalam hal membaca peta dan diagram, mereka juga sangat
menikmati upaya memecahkan jejaring yang rumit misalkan saja memasang sebuah puzzle bergambar.
Berdasarkan beberapa uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan visual spasial merupakan kemampuan seseorang dalam membuat
model mental dunia ruang dan mempersepsi dunia visual spasial secara akurat, membayangkan keruangan dan melakukan perubahan-perubahan terhadap persepsi
tersebut. Kecerdasan tersebut memiliki kepekaan terhadap warna, garis bentuk, wujud, ruang, dan hubungan yang ada diantara unsur-unsur tersebut.
4. Pembelajaran yang Berorientasi pada Kecerdasan Visual Spasial